Monday, September 28, 2009

Nyanyian Syukur Karena Kebaikan Tuhan


NYANYIAN SYUKUR KARENA KEBAIKAN TUHAN


“Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya. Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus. Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh; Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan; Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa! Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai. Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya: Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai; padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi “ ( Mazmur 65 : 1-14 )


Apa saja isi doa kita kepada Tuhan ? Seberapa banyak yang berisi permohonan ? Adakah saatnya anda hanya memuji dan mengucap syukur kepada Dia ?

Sebagai orang percaya yang tekun membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita sering membaca di dalam mazmur-mazmur Daud yang berisi pengaduan kepada Tuhan atas masalah-masalah yang dia hadapi. Daud juga mengajukan permohonan agar dia dilindungi dari musuh-musuh yang menginginkan nyawanya. Namun dalam Mazmur 65 ini kita melihat sesuatu yang berbeda. Mazmur ini merupakan ungkapan syukur dan pujian Daud kepada Tuhan.

Tuhan adalah Tuhan yang bersedia mendengarkan doa-doa umat-Nya ( Mzm 65:3 ). Tuhan juga membuka tangan terhadap mereka yang berdosa, bahkan Ia mau mengampuni kesalahan mereka ( Mzm 65:4). Sebab itu orang akan merespons dengan menepati nazar yang telah mereka ucapkan ( Mzm 65:2 ).

Daud juga memuji-muji Allah yang telah menjawab doa umat-Nya dengan karya yang begitu luar biasa ( Mzm 65:6-9 ). Orang-orang dari seluruh penjuru bumi pun mempercayai Dia karena perbuatan-Nya yang ajaib. Namun Tuhan bukan hanya menjawab doa, kasih dan kebaikan-Nya juga nyata melalui tanah yang subur dan panen yang berlimpah ( Mzm 65:10-14). Bumi diperkaya juga dengan ternak yang berserak di padang rumput dan keemasan gandum yang meyelimuti lembah. Allah memberkati bumi dengan begitu banyak hal yang baik sehingga manusia bersukacita. Maka bukankah wajar kalau sorak sorai pujian dan gegap gempita ucapan syukur dinaikkan kepada Tuhan ?

Coba renungkan, apa yang lebih sering anda ingat-ingat ? Pengalaman pahit dan penderitaan yang menyesakkan atau kasih dan kebaikan Tuhan yang telah anda alami dalam perjalanan hidup anda ? Mana yang lebih sering anda lakukan : berkeluh kesah karena masalah yang tak kunjung henti atau mengucap syukur karena campur tangan dan pemeliharaan Allah nyata ? Maka sediakanlah waktu untuk merenungkan perlindungan dan kebaikan Tuhan di sepanjang hidup. Ingatlah kebaikan Tuhan. Tuhan itu baik. Dia sendiri memproklamasikan diri-Nya bahwa Dia Tuhan yang baik. Dia mengatakan kepada kita umat gembalaan-Nya :


  • “ Akulah Gembala Yang Baik. Gembala Yang Baik memberikan nyawanya kepada domba-domba-Nya” ( Yoh 10: 11 )

  • “ Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya”. ( Yoh 15:13)

Masihkah anda meragukan bahwa Tuhan itu baik ? Ingatlah akan kebaikan Tuhan !


Soli Deo Gloria.



LAGU PUJIAN


INGAT KASIH-NYA


Ingat kasih-Nya, Ingat kebaikan-Nya.

Dan anugrah-Nya s’lamatkanku.

S’bab kasih-Nya setinggi langit.

Kasih setia Allah pada kita,

Besar kasih Allah pada kita.


Ref :

Ku takkan lupa kasih-Nya

Ku takkan lupa anugrah-Nya

Dia penuhkan, Dia penuhkan,

Dia penuhkan hasratku

Besar kasih Allah pada kita.




Tuesday, September 15, 2009

Manusia Hina Sebagai Mahluk Mulia


MANUSIA HINA SEBAGAI MAHLUK MULIA

( MAZMUR 8)


8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.


8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.


8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.


8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:


8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?


8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.


8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:


8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;


8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.


8:10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!


Mazmur ini mengungkapkan kehormatan luar biasa yang telah diberikan Allah kepada umat manusia. Ditegaskannya bahwa kita sebagai manusia diciptakan Allah untuk suatu maksud mulia, bukan sekedar hewan, hasil evolusi alam atau secara kebetulan. Demikian berharganya kita bagi Allah sehingga kita menjadi tujuan khusus perhatian dan perkenan-Nya. Ia telah menghormati kita dengan memilih kita untuk memerintah atas alam ciptaan-Nya. Namun kesadaran akan kedudukan terhormat ini bukan merupakan alasan untuk memuji diri sendiri, tetapi alasan untuk bersyukur dan memuliakan Sang Pencipta. Manusia adalah ciptaan Allah, Allah adalah Tuhannya, dan manusia wajib menghormati serta memuji Allah. Dalam Firdaus manusia memang hidup dalam persahabatan dengan Allah ( Kej 3:8a). Ketika manusia berdosa, hal itu tidak bisa tidak menyakiti hati Tuhan. Persahabatan itu berbalik menjadi permusuhan. Tetapi Tuhan sendiri bertindak, supaya perbuatan berdosa manusia ciptaan-Nya ditebus (Roma 3:25). Tindakan itu mahal sekali bagi diri-Nya. Maka Dia hanya berbuat demikian karena Dia tetap mengasihi manusia, meskipun manusia itu telah berdosa. Karena itu, pembenaran kita berarti persahabatan yang semula telah dipulihkan kembali. Bukan karena perbuatan kita, melainkan karena perbuatan Allah di dalam Yesus Kristus.

Melalui penebusan yang dikerjakan Allah di dalam Kristus Yesus Tuhan, Allah memuliakan dan memberkati kita. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan sorga bersama-sama dengan Kristus Sang Firman Allah Yang Hidup.


“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya”

( 1 Yoh 3:1-2 )


Soli Deo Gloria

Sunday, September 13, 2009

Biografi Ahmed Deedat : " Ulama Islam Anti Kristen Asal India "


BIOGRAFI AHMED DEEDAT : “ULAMA ISLAM ANTI KRISTEN ASAL INDIA

Sekilas mengenai Ahmed Deedat

Ahmad Deedat, adalah seorang imigran asal India kelahiran tahun 1918 yang menjadi warga Afrika Selatan. Pernah memperoleh penghargaan ‘King Faishal Award’, Nobel dari Pemerintah Saudi Arabia pada tahun 1986 atas karya-karyanya. Semasa hidupnya, Deedat telah menerbitkan sekitar 22 buku penting dan telah dicetak hingga 20 juta kopi yang beredar luas di berbagai benua.Deedat adalah seorang ulama Islam anti Kristen di kota Durban Afrika Selatan. Maksud dari anti Kristen disini adalah baik itu berupa khotbah-khotbahnya dan tujuan dakwahnya hanyalah untuk menyerang keKristenan, bukan untuk pengajaran tentang agama Islam. Dia membuat buku combat Kit (baca juga : Tanggapan Atas Buku Combat Kit Ahmed Deedat) pada tahun 1992 dan buku-buku lain untuk menyerang keKristenan.

Oleh karena khotbah-khotbahnya terlalu ofensif, Ahmed Deedat dilarang masuk ke beberapa negara sekuler karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusuhan sosial. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Nigeria, Prancis, Singapura dan Australia (setelah kotbahnya yang terakhir dan sangat ofensif pada Jumat Agung, yakni Hari Raya Paskah umat Kristiani di Sydney Australia 1996).

Deedat ini kemungkinan besar adalah seorang Ahmadyah Qadiani (yang di fatwa sesat oleh MUI) karena argumen-argumennya mengenai penyaliban Yesus berasal dari doktrin Qadiani. Ahmed Deedat menyatakan bahwa Yesus benar-benar disiksa dan naik ke tiang salib, tetapi cuma pingsan, tidak mati (The Choice). Berbeda dengan doktrin Islam pada umumnya percaya bahwa Yudas Iskariotlah yang disalibkan karena Allah telah menggantikan wajahnya menjadi serupa dengan wajah Yesus sedangkan Yesus sendiri langsung diangkat ke sorga.

Walau banyak fans muslim yang menganggapnya sebagai pahlawan Islam, bahkan diberi penghargaan dari Arab Saudi, tentu saja banyak juga kalangan muslim yang tidak setuju dengan Deedat. Bahkan muslim sekampungnya di Afrika Selatan menulis :

‘It is a well known fact throughout South Africa, even among Christian evangelical circles, that in so far as Mr. Ahmed Deedat in particular is concerned, the Muslim community of South Africa as a whole is not in total agreement with his method of propagating Islam. The Muslim Digest itself provides ample testimony for having been reluctantly compelled over the years to condemn in no uncertain terms the method of Mr. Deedat’s propagation of Islam, especially amongst Christians. No less has Mr. Deedat been condemned by responsible Muslim religious bodies and individuals for the manner in which he propagates Islam that results in ill-will being generated against Muslims.’

Sejak setahun lebih sebelum Deedat mengalami stroke, pendeta-pendeta Kristen di kotanya Durban, sudah membuat surat terbuka untuk mengajaknya bertobat, karena mereka mengerti resiko penghujatan ofensif yang dilakukannya dalam konteks rohani akan berakibat fatal terhadap dirinya sendiri. Namun ajakan tersebut tidak dilayaninya sama sekali.

Tepat 4 (empat) minggu setelah Deedat menghujat penyaliban Yesus yang sengaja dilakukan pada hari Jumat Agung (Hari Raya Paskah) di Sydney, Deedat secara tiba-tiba terserang stroke dan kehilangan suaranya untuk selama-lamanya. Lehernya kejang, sehingga tak mampu makan, minum atau bicara. Deedat hanya mampu berkomunikasi kedipan mata saja. Selama 9 (sembilan) tahun lamanya ia menderita. Selama dalam perawatan, Deedat hanya dapat mengkonsumsi makanan melalui selang yang langsung dimasukkan kedalam lambungnya melalui sebuah lubang di perutnya selama 9 tahun hingga ajalnya. Selama masa penderitaannya ini, Deedat juga sudah pernah dikunjungi dan didoakan oleh orang-orang Kristen.(Luk 6 : 27,28), (Rom 12 : 20)

Deedat masih berstatus sebagai pemimpin Islamic Propagation Centre International (IPCI), sebuah lembaga yang masih dipegangnya hingga meninggal. Namun ia juga meninggalkan banyak hutang pada beberapa Ulama yang diwariskan kepada anak-anaknya. Karena seluruh harta kekayaan dari royalty hasil penjualan buku-bukunya yang sangat laris telah habis dipakai untuk biaya perawatannya selama 9 tahun masa kesengsaraannya itu, maka segala harta bendanya yang tersisa sangat tidak memadai untuk membayar hutang-hutangnya hingga saat ini.

‘Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.’

(Rom 12 : 19)

9 Tahun Masa Perawatan Ahmed Deedat

Di Indonesia, buku-buku karya Ahmed Deedat dijual bebas, tetapi buku-buku tanggapan atas argumennya tidak diizinkan untuk terbit dan beredar dengan bebas. Tokoh lawan debat Deedat yang sudah menerbitkan bukunya adalah John Gilchrist dan Dr. Anish Sorrosh. Hal inilah yang membuat Serangan Ahmed Deedat dalam buku Combat Kit-nya terhadap keKristenan seolah-olah tidak terbantahkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Note :

  • 6 April 1996, Di hari Paskah, di Negara Australia Deedat berbicara di depan orang banyak menyerang Injil kepercayaan Kristiani mengenai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
  • 3 Mei 1996, Empat minggu kemudian setelah kejadian di Australia, Ahmed Deedat terkena stroke. Kaki tangannya lumpuh dan dia tidak bisa berbicara.
  • 8 Agustus 2005 Deedat meninggal setelah menderita lumpuh dan bisu selama sembilan tahun.

Jauh sebelum Injil ditulis, Yesus sudah memberitahukan kepada murid-murid-Nya bagaimana Injil akan ditulis seperti yang ada pada kita sekarang ini, yaitu dengan pengajaran dan segala sesuatu yang diingatkan oleh Roh Kudus kepada mereka.

‘tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.’ (Yoh 14 :26)

Dan bagi mereka yang menghujat Injil, itu berarti sama saja dengan menghujat pada yang mengajarkan injil tersebut, yaitu Roh Kudus. Dalam hal penghujatan ini, Yesus telah mengatakan suatu konsekwensi kekal yang akan dihadapinya kelak bagi mereka yang menghujat Injil Kebenaran-Nya!

Aku berkata kepadamu: ‘Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.’ (Mar 3 : 28, 29)

Dosa kekal ini sungguh terjadi pada Ahmed Deedat yang telah menghujat Injil dengan begitu beraninya, bukan kepada para pendeta ataupun orang-orang percaya lainnya, tetapi Ia telah begitu berani dan takaburnya untuk menghujat Roh Kudus. Bagi seorang Deedat sudah tidak ada lagi jalan untuk bertobat, walaupun ia telah diperingati maupun didoakan oleh orang-orang Kristen ketika masa perawatannya di rumah sakit selama 9 tahun terakhir dari sisa hidupnya ini. Oleh karenanya, bukanlah suatu kebetulan jika Deedat kehilangan kemampuan berbicara untuk selamanya, hal itu terjadi karena ia telah melakukan dosa kekal, dan keselamatan kekal dalam Kristus Tuhan sudah tidak mungkin berlaku lagi terhadap dirinya, kerena ada tertulis :

‘Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.’(Rom 10 : 9, 10)

Rasul Paulus dengan tegas telah memperingatkan kita :

‘Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.’ (Gal 1 : 8, 9)



Sumber : Situs “My Family”

Website : http://febrina.wordpress.com/

Sunday, September 6, 2009

Hikmah Dari Iman Yang Dimurnikan


HIKMAH DARI IMAN YANG DIMURNIKAN


“Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, bagi-Ku kaum Israel sudah menjadi sanga; mereka semuanya adalah ibarat tembaga, timah putih, besi dan timah hitam di dalam peleburan; mereka seperti sanga perak. Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh, Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem. Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih di dalam peleburan dan mengembus api di bawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu di dalamnya dan melebur kamu. Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur di dalamnya. Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, yang mencurahkan amarah-Ku atasmu." ( Yehezkiel 22:17-22 )


Untuk apa perak atau emas dilebur ? Untuk memurnikannya dari kotoran. Dalam proses peleburan itu, bahan-bahan yang tidak murni atau sanga seperti tembaga, besi, timah, dan seng akan terbakar dan akan mengambang di atas untuk dibuang. Hasilnya perak atau emas yang murni !

Dengan memakai gambaran proses peleburan dan pemurnian massa itu, Tuhan melalui Nabi Yehezkiel menyebut Yehuda sebagai sanga ( Yehezkiel 22 : 18-19 ) yang layak dibuang. Namun Tuhan masih mengumpulkan sanga tersebut dengan perak untuk dilebur dalam api murka-Nya ( Yeh 22:20-22 ). Artinya, Yehuda dihukum bukan untuk dibinasakan, melainkan untuk dimurnikan. Setiap tindakan dosa yang dilakukan umat Tuhan harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Sebagaimana perak tidak berguna jika sanga tidak dibuang, demikian pula ampas dosa harus dibuang melalui peleburan agar kebenaran yang sejati muncul. Perikop ini menegaskan Allah yang tetap dalam rencana kasih-Nya, yaitu untuk menyelamatkan dan memurnikan umat-Nya. Memang prosesnya harus melewati peleburan yang panas dan meyakitkan, tetapi hasilnya iman yang murni dan menyenangkan Tuhan.

Buat kita, umat Tuhan masa kini, pelajaran dan hikmah apa yang kita dapatkan dari bagian ini ? Kita sering seperti umat Yehuda, sudah mengalami kasih dan anugerah Allah dalam Kristus yang menyucikan kita, tetapi kita masih bermain-main dengan dosa. Ibarat sanga yang melekat lagi dalam perak, demikian dosa melekat lagi dalam hidup kita yang sudah dikuduskan-Nya. Hanya satu cara yang bisa dilakukan agar sanga itu lepas, yaitu dibakar lagi sampai lebur. Sebab itu relakan hati kita untuk diproses lagi dalam api peleburan Tuhan untuk memurnikan kita. Api murka Allah memang sangat panas sehingga proses peleburan menjadi sangat menyakitkan dan pahit rasanya, tetapi menghasilkan kemurnian iman yang membawa damai sejahtera dan sukacita melimpah. Apa yang menjadi sanga anda ? Bersediakah anda menyerahkannya untuk dimusnahkan Tuhan agar anda menjadi seperti perak yang murni ?


Soli Deo Gloria

Friday, September 4, 2009

Kesaksian Pertolongan Malaikat Yang Dialami Dewasa Ini


KESAKSIAN PERTOLONGAN MALAIKAT

YANG DIALAMI DEWASA INI


“sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga” ( Mazmur 91:11-13)


Perlindungan, pertolongan dan kelepasan ajaib yang dialami sebagai akibat campur tangan para malaikat tidak terbatas pada zaman alkitab dahulu kala. Campur tangan para malaikat itu juga jelas sekarang ini. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini, dan demikian juga malaikat-malaikat-Nya, karena mereka adalah milik-Nya. Kiranya kesaksian-kesaksian berikut dapat menjelaskan hal ini.


  • Seorang anak laki-laki kecil dengan kurang hati-hati menyimpang dari kaki lima dan berjalan di jalur mobil. Dengan segera ia digilas sebuah truk. Sejumlah orang, termasuk seorang jururawat, melihat kecelakaan itu, yang terjadi dalam beberapa detik.Namun berlawanan dengan dugaan para saksi mata, anak itu bangun dan berdiri dari bawah kendaraan itu dan meneruskan perjalanannya, hanya sedikit tergores dan penuh debu. Secara manusiawi, hal itu tidak mungkin ! Perawat itu berlari ke arahnya sambil berseru, “ Kau pasti mempunyai seorang malaikat pelindung yang baik !”, sesudah mana anak itu menjawab dengan keluguan dan kepolosan seorang anak, “ Bukan satu, ada dua malaikat ! “ Pada saat bahaya anak itu telah diberi pandangan sekilas di balik tabir. Siapa yang dapat meragukan jawaban yang meyakinkan seperti itu ?

  • Dari seorang utusan gerejawi diterima laporan : Seorang Kristen mengalami sesuatu yang jelas adalah tindakan campur tangan Ilahi ketika putrinya yang kecil jatuh ke dalam saluran air roda penggilingan dan hanyut ke arah roda itu ketika penggilingan itu sedang bekerja. Dengan rasa takut sekali, ia berlari ke saluran itu dan mendapatkan anaknya berdiri di tepi sungai, dalam keadaan basah kuyup. “ Seorang kakak laki-laki dengan pakaian putih menarik saya keluar, “ katanya. Allah telah mengirim seorang malaikat.

  • Hedinger ( 1664-1704), seorang pendeta istana di Jerman Selatan, pernah mengalami suatu pengalaman yang memberikan kesaksian tentang kenyataan kegiatan malaikat. Perkataannya yang terus terang tentang kehidupan cabul adipati Ebenhard Ludwig, telah membuat adipati itu begitu marah. Pada suatu hari Hedinger dipanggil menghadap di ruang kediaman pribadi adipati itu dengan maksud hendak menghukumnya dengan berat. Ketika Hedinger muncul, adipati mendampratnya, “ Mengapa engkau tidak datang sendirian seperti yang saya perintahkan ? “ Yang Mulia, saya telah datang seorang diri, “ jawab Hedinger. “ Tetapi kau tidak sendirian, “ kata adipati itu lagi dan terus memandang dengan ketakutan ke sisi kanan Hedinger. Mendengar itu, Hedinger menjawab, “ Saya datang seorang diri, Yang Mulia. Tetapi bila Allah berkenan menyuruh seorang malaikat mendampingi saya pada saat ini, saya tidak mengetahui apa-apa tentang hal ini. “ Dengan kebingungan adipati itu melepaskannya dengan lambaian tangannya.

  • Kesaksian yang berasal dari India : Seorang utusan gerejawi melaporkan apa yang diceritakan seorang pendeta pribumi kepadanya. Pada masa mudanya, pendeta itu satu kali bertemu dengan seorang tukang sihir, yang memuji kekuatan rohnya dan menawarkan untuk memperlihatkannya pada suatu saat kelak. Pendeta itu menyetujuinya dan mereka menetapkan satu hari ketika mereka akan bertemu lagi di tempat yang sama. Dengan kekuatan roh jahatnya tukang sihir itu bermaksud menghalangi kedatangan pendeta itu. Peristiwa ini merupakan pertarungan antara kekuatan-kekuatan rohani. Dan apa yang terjadi ? Pada saat yang telah ditentukan pendeta itu muncul, tetapi tukang sihir itu tidak tampak. Pendeta itu kemudian pergi ke rumah orang itu, yang secara terbuka mengakui, “ Saya mengirim roh saya ke rumah anda untuk mencegah anda datang, tetapi dia kembali kepada saya dan berkata, “ Saya tidak dapat masuk. Ada orang-orang kuat berpakaian putih berdiri di sekeliling rumah itu”.

  • Pada kesempatan yang lain ketika berada di Tibet, Sundar Singh mengalami pengalaman yang serupa. Dengan sia-sia ia telah mencoba mencari jalan untuk menyampaikan berita Injil di sebuah desa. Orang-orang desa menolak mendengarkan dia, dan karena sikap mereka yang tidak ramah ia terpaksa mengundurkan diri ke sebuah gua di lereng gunung. Pada waktu sore, penduduk desa itu dengan diperlengkapi tongkat pemukul dan batu, menuju ke tempat persembunyiannya dengan maksud membunuhnya. Tiba-tiba saja mereka mundur ketakutan dan berseru dari kejauhan, “ Katakanlah, siapakah orang dengan pakaian berkilauan yang berdiri di sampingmu, dan siapakah semua yang lain yang mengelilingimu ?” Sundar Singh menjawab bahwa dia seorang diri tetapi orang-orang itu bersikeras….Malaikat-malaikat Allah telah menyelamatkannya.

  • Sekitar tahun 1860 sepasang utusan gerejawi dari United Evangelical Mission yang melayani suku Batak di Sumatra juga mengalami bagaimana Allah membiarkan para malaikat mengambil bentuk yang kelihatan ketika melindungi mereka. Dua orang utusan gerejawi Amerika sebelum mereka, telah terbunuh dan dimakan oleh orang-orang yang masih biadab itu. Suaminya menceritakan bahwa pada mulanya ia sering dikuasai perasaan takut yang sangat hebat pada malam hari.Ia bangun dan bersama istrinya berdoa untuk waktu yang lama. Pada suatu hari seorang Batak datang kepadanya dan meminta dia untuk memperlihatkan kepadanya pengawal-pengawal yang ditempatkannya di sekitar rumahnya pada malam hari. Dengan sia-sia utusan gerejawi itu meyakinkan dia bahwa ia tidak mempunyai pengawal. Orang Batak itu tidak mau mempercayainya dan meminta apakah ia boleh menggeledah seluruh rumah. Tetapi ia tidak menemukan apa-apa. Kemudian orang Batak itu menceritakan bahwa mereka telah memutuskan untuk membunuh utusan gerejawi itu beserta istrinya. Akan tetapi, ketika mereka tiba dirumahnya pada malam hari, mereka mendapatkan dua barisan pengawal dengan senjata yang berkilau-kilauan. Mereka menyewa seorang pembunuh bayaran, yang menyebut mereka pengecut. Pembunuh itu berkata bahwa dengan kekerasan ia akan menerobos barisan-barisan pengawal ini. Tetapi pembunuh itu juga kembali dengan berkata, “ Tidak, saya tidak berani”. Akhirnya, mereka berhenti berusaha membunuh utusan gerejawi itu serta istrinya. Ketika anggota suku itu menyatakan keheranannya bahwa utusan gerejawi itu sendiri tidak melihat para pengawal itu, utusan itu dapat memberi kesaksian kepadanya dengan berkata, “ Lihat, buku ini adalah Firman Allah kami yang mulia dan didalamnya Ia berjanji untuk melindungi kita. Kami benar-benar mempercayai Firman ini, jadi kami tidak perlu melihat pengawal-pengawal itu. Tetapi anda tidak percaya kepada-Nya dan karena itu Allah yang mulia harus memperlihatkan kepada anda pengawal-pengawal itu supaya anda akan belajar mempercai-Nya”.

  • Kesaksian Gary Kinnaman adalah Senior Pastor di Word Of Grace Church di Meza, Arizona. Seorang anggota gereja, Tina Esman, menulis kepadanya tentang kesaksian melihat malaikat Allah. Segera setelah Bapak selesai menceritakan kisah tentang anak kecil yang melihat malaikat-malaikat yang yang bersama Bapak di podium, mata saya seakan terbuka dan saya melihat dua malaikat yang besar, dua atau tiga kali lebih besar dari seorang manusia, berjubah putih dengan rambut putih, masing-masing duduk di sebelah Bapak. Kemudian saya percaya bahwa Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa mereka berada di sana untuk melindungi setiap Firman Tuhan yang akan Bapak sampaikan kepada umat-Nya. Seperti kemuliaan Tuhan atau suatu kilatan emas turun dari surga di antara para malaikat tersebut dan keluar dari Bapak ke arah orang banyak. Mulanya, saya ingin menceritakan hal ini kepada bapak, tetapi saya menahan diri. Saya pikir Anda akan berpikir bahwa saya aneh, tetapi sejelas yang dapat saya ingat sampai hari ini, saya tahu bahwa Tuhan masih tetap melindungi Firman-Nya melalui Bapak. Walaupun sejak saat itu saya tidak pernah lagi melihat kejadian tersebut.

  • Suatu kesaksian yang mengharukan kira-kira tiga puluh tahun yang lalu berasal dari seorang pendeta di Jerman Selatan. Pada waktu itu musim dingin dan hari sudah mulai malam. Bagian jalan yang terakhir menuju ke desa melewati hutan yang lebat. Tak seorangpun yang kelihatan, tetapi makin dekat saya ke hutan itu, makin berat rasa hati saya. Berulang-ulang saya mengeluh, “ Tuhan kasihanilah saya”. Tetapi pada saat saya memasuki hutan, heran, saya merasa tenang dan damai. Seolah-olah ada orang yang berjalan di samping saya, lengannya sering kali menyentuh lengan baju saya. Tetapi saya tidak melihat atau mendengar seorang pun. Akhirnya hutan itu saya lewati, dan dengan selamat mencapai rumah-rumah yang pertama dengan jendela-jendela yang diterangi lampu. Perasaan bahwa seorang menemani saya telah lenyap. Malam itu saya mendapat mimpi yang menakutkan. Saya melihat diri saya terbaring di tanah, dipukuli sampai mati. Sebuah suara berkata, “ Begitulah keadaanmu sekarang, seandainya saya tidak melindungimu!”….Tiga bulan kemudian saya mendapatkan bahwa pada petang musim dingin itu sejumlah pemuda… telah bersembunyi di pinggir hutan untuk menyergap saya dengan tiba-tiba. Mereka bertekad untuk membunuh saya. Mereka membenci saya karena melalui pengaruh pelajaran Alkitab yang saya berikan, sejumlah teman perempuan mereka tidak lagi ingin pergi dengan mereka ke pesta dansa. Sesudah mereka kembali, pemuda-pemuda itu menceritakan kepada teman-teman mereka bahwa mereka melihat saya datang seorang diri.. Tetapi tiba-tiba seseorang yang tinggi muncul di sebelah kanan saya dan berjalan dengan saya sampai ke ujung hutan. Mereka tidak melihatnya datang atau pergi, dan ia menghilang secara misterius sama seperti ketika ia muncul. Inilah keterangan tentang pengalaman saya yang membingungkan itu. Hidup saya berada dalam bahaya yang besar dan Allah telah mengutus salah seorang “ roh-Nya yang melayani” untuk melindungi saya dengan cara yang ajaib !

Benar ! terutama dalam zaman akhir ini kita mempunyai alasan untuk berterimaksih kepada Allah atas pertolongan ajaib para malaikat. Kita telah memasuki akhir zaman. Bumi telah menjadi kancah pertempuran bagi roh-roh jahat, yang tidak hanya berusaha untuk menyesatkan kita tetapi yang bertekad untuk membinasakan segalanya yaitu kesehatan, tubuh, dan bahkan keberadaan kita. Suatu tanda bahaya terdengar di dunia malaikat. Bila seseorang atau bangsa dalam keadaan bahaya besar, saatnya tiba bagi malaikat untuk bertindak memberi pertolongan dan kelepasan. Akan tetapi, apabila seorang menyerahkan dirinya kepada dosa dan Iblis, masalah yang sering terjadi dalam akhir zaman, maka ia dapat menghalangi malaikat pelindungnya, karena manusia selalu mempunyai kehendak bebas.

Satu hal sudah jelas, para malaikat terutama menjaga orang yang takut akan Allah. “ Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka “ ( Mazmur 34:8). Prajurit-prajurit surgawi ini, yang bertempur untuk kita melawan roh-roh jahat, mempunyai kuasa untuk menolong kita, karena mereka diperlengkapi dengan kekuatan Ilahi yang tidak berkurang. Siapa dapat melupakan peristiwa tiga pemuda Ibrani dalam perapian yang bernyala-nyala “ “ Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya” ( Daniel 3:28). Dengan perlengkapan kekuatan yang luar biasa, para malaikat dikirim untuk melayani para ahli waris keselamatan, yaitu umat Allah sendiri.


Soli Deo Gloria.