Sunday, January 11, 2009

INSPIRASI DAN KANONISASI ALKITAB

INSPIRASI DAN KANONISASI ALKITAB

Inspirasi Alkitab

Inspirasi berarti proses dimana Allah campur-tangan terhadap para penulis Alkitab melalui pekerjaan Roh Kudus atas diri penulis, sehingga apa yang mereka tulis merupakan kata-kata asli mereka, tetapi sekaligus juga merupakan catatan yang akurat dari wahyu Allah yang tidak mengandung kesalahan. Bukan seperti seorang sekretaris yang secara mekanis didikte oleh atasannya untuk mengetik surat, tapi dengan berbagai cara yang Allah gunakan untuk memberikan Firman-Nya kepada manusia (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20-21).

Dalam 2 Timotius 3:16 tertulis: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dalam bahasa Inggrisnya: “All Scripture is God breathed and is useful for teaching,.."

Kata God breathed di sini berarti sebagai 'penghembusan' (peniupan nafas) Ilahi kepada seorang manusia melalui Roh Kudus, yang mengakibatkan seorang tersebut berbicara atau menulis dengan kualitas, penglihatan, ketetapan dan otoritas yang tidak mungkin ada dalam kalimat atau tulisan orang lain yang tidak digerakkan Roh Kudus. Di sini Allah menafaskan Firman-Nya. Dengan demikian, maka pengarang Alkitab itu Allah sendiri. Alkitab bukan berisi Firman Allah, melainkan Alkitab sendiri adalah Firman Allah. Jadi meskipun Alkitab dituliskan oleh tangan-tangan manusia biasa, tetapi sumber tertinggi adalah Allah sendiri (2 Petrus 1:21). Para penulis itu digerakkan oleh inisiatif Roh Kudus, mereka tidak sanggup menolak gerakan Allah untuk berkata-kata dan menuliskan Firman-Nya (Yeremia 20:9; Amos 3:8).

Walaupun Allah mengontrol penulisnya, sehingga apa yang ditulis mereka hanyalah apa yang dikehendaki-Nya, para penulis tetap menggunakan pikiran dan kepribadian mereka sendiri selama proses penulisan tersebut. Hal ini begitu jelas terlihat dalam perbedaan gaya tulisan dan pendekatan yang digunakan masing-masing penulis tersebut.

Melalui keunikan pribadi penulis tersebut, Allah tetap dapat menyampaikan Firman-Nya. Dengan demikian wajar bila di dalam Alkitab termuat hal-hal yang cukup membuat para intelektual terpesona dan kagum, tetapi orang-orang biasa pun tetap dapat membaca dan memahaminya, dan bila dibaca dengan hati yang hormat pada Allah, mereka akan menemukan Allah sendiri di dalamnya.

Ketika kita membaca bagian-bagian Alkitab, kita tidak boleh melepaskan bagian tersebut dari konteksnya. Kita harus mencari apa yang ingin Allah ajarkan pada bagian-bagian tersebut. Alkitab bahkan tidak menutup-nutupi dosa para tokoh yang dipakai Allah, misalnya: Daud yang berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria (2 Samuel 11), Yunus yang melarikan diri dari tugas yang diberikan Allah (Yunus 1:1-3). Hal-hal ini menunjukkan kejujuran Alkitab.

Inti berita yang Alkitab sampaikan adalah:

· Manusia diciptakan segambar Allah untuk tujuan yang mulia (Kejadian 1:26-28; Yohanes 10:10; Efesus 2:10)

· Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia terputus hubungan dari Allah, dan akhirnya manusia akan mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan anugerah keselamatan (Kejadian 3; Roma 3:23; Roma 6:23)

· Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan tempat bagi mereka (Roma 8:1)

· Kristus akan datang lagi di akhir jaman, sebagai Hakim Agung atas dunia ini.

Kanonisasi

Istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Alkitab telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Allah untuk kemudian dijadikan satu.

Tanda-tanda kanonitas meliputi:

· Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.

· Kitab tersebut diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula.

· Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon.


Kanon Perjanjian Lama (PL)
Diawali oleh tulisan Musa, koleksi kanon PL yang mayoritas dalam bahasa Ibrani secara progresif akhirnya terbentuk sejak sekitar tahun 400 SM.

1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam Tabut Perjanjian (Keluaran 40:20). Loh batu tersebut masih dalam tabut ketika Salomo membawa tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru saja didirikan (1 Raja-raja 8:9).

2. Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa ditaruh di samping tabut Tuhan sebagai saksi atas kesalahan Israel (Ulangan 31:24-26; Keluaran 24:7).

3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat (Yosua 24:26).

4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di hadapan Tuhan ( 1 Samuel 10:25).

5. Allah menggerakan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya:
Kisah Daud oleh Nathan dan Gad (1 Tawarikh 29:29)
Kisah Salomo oleh: Nathan, Ahia, Ido (2 Tawarikh 9:29)

6. Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi tersebut.

7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia setelah bernubuat selama 23 tahun, baru diperintahkan Allah untuk menuliskannya. Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan tulisan tersebut. Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia 36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon supaya raja jangan membakar gulungan tulisan tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya gulungan tulisan tersebut adalah Firman Allah.

8. Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka membawa serta kitab Taurat.
Sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa Taurat tersebut kembali ke Yerusalem (Ezra 7:6,14; Nehemia 8:1-2). Yang dimaksudkan Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat itu.

9. Diperkirakan Ezra yang mengumpulkan semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan menyatukannya menjadi kanon yang paling lengkap pada tahun 400 SM.

10. Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM), PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang disebut Septuaginta. Penterjemahan ini dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta bahwa pada waktu itu PL telah diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL telah lengkap dan semua kitab itu diterima sebagai Alkitab.

Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon:

Taurat
Terdiri dari 5 kitab: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume). Penulisnya adalah Musa. Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala sesuatu. Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia.

Sejarah

Terdiri dari 12 kitab: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester. Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun waktu sekitar 1000 tahun:

· Israel menduduki Kanaan.

· Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim.

· Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo.

· Kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara, runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia, dan Ester) mencatat sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di Babilonia.

Nyanyian
Terdiri dari 5 kitab: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab puisi Ibrani adalah 'sense rhythm' atau pengulangan gagasan.

Nubuatan
Terdiri dari:

· 5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.

· 12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi.

Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan, khususnya di masa pemberontakan, masa kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan Utara dan Yehuda).
Setelah Kitab Maleakhi, di antara PL dan PB (Perjanjian Baru), menjelang kelahiran Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak ada inspirasi) selama 400 tahun.

Kanon Perjanjian Baru (PB)

Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, belum sebuah kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya, karena belum dirasa perlu – para saksi mata utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran sesat. Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bercorak rohani, yang sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh karena itu gereja merasakan pentingnya ditentukan kitab-kitab mana sajakah yang dapat diakui berotoritas sebagai Firman Allah. Kemudian para rasul mulai menuliskan surat-suratnya untuk para jemaat, lalu perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja dan salinan itu dibacakan dalam pertemuan gereja (Kolose 4:16;
1 Tesalonika 5:7, Wahyu 1:3). Tulisan-tulisan ini diinspirasikan oleh Allah (2 Petrus 1:20-21; Wahyu 22:18; Efesus 3:5).

Pada waktu yang bersamaan, ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk kanon. Lambat- laun gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.

Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.

2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.

3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.

4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).

5. Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.

6. Polycarpus pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.

7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.

8. Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.

9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.

10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.

11. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.

12. Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.

Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang ditebus, yang beriman sungguh-sungguh di dalam Kristus bukan menentukan atau menciptakan kanon, tetapi gereja hanya mengesahkan kitab-kitab yang memiliki tanda kanonitas dan karena itu kitab-kitab tersebut memiliki otoritas dalam gereja.

Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon:

Injil
Terdiri dari empat kitab: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia. Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.

Sejarah
Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Para Rasul. Mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus.

Surat-surat
Terdiri dari:

· 14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.

· 7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.

Kitab Apokaliptik

Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu. Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab, memberi kita gambaran mengenai masa yang akan datang dan penggenapan sejarah pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim yang Agung.

Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah

Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab manapun:

Berkuasa
Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab menyatakan apa yang benar dan salah secara mutlak, sehingga manusia wajib mempercayai dan mengikutinya.

Cukup
Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak Allah kepada manusia sesuai dengan yang Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah atau dikurangi. Tidak ada kitab lain yang memiliki nilai otoritas dan kuasa yang setara dengan Alkitab. Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang boleh dibuang dan dinyatakan tidak berlaku sampai akhir dunia ini.

Tidak bisa khilaf (infallible)

Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus, maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun (tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam maksud dan ajarannya.

Tidak bisa salah (inerrancy)

Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut berperan dalam penulisannya. Karena itu Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara geografis, historis, maupun teologis). Pemahaman ini khususnya menunjuk pada setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang tidak bersalah hingga detil terkecil.

12 comments:

  1. Sementara gue tidak menolak kebenaran artikel di atas dan manfaatnya dalam memahami proses pengilhaman & proses pembukuan, gue beropini ada baiknya judul artikel ini ngga usah memakai/meniru pola pikir ahli2 telogi Barat. Sudah tiba masanya kita menggunakan istilah & acuan kita sendiri dalam mengungkapkan kebenaran Allah asalkan tidak bertentangan dengan pola pikir para penulis Al-Kitab & kehendak Allah.

    Contohnya, untuk membuktikan Yesus itu Allah yg menjelma menjadi manusia, kita memperkenalkan-Nya sebagai Anak Allah tanpa memberi penjelasan seolah-olah orang awam termasuk bukan Islam khususnya kaum muslimin akan mencerna semua istilah kita tanpa melhat bahawa istilah-stilah itu aneh tanpa penjelasan.

    Jarang kita mendengar bahawa untuk membuktikan Yesus itu Allah yang menjadi manusia, Dia diperkenalkan sebagai Firman-Nya Allah. Kalau ada, ia disebut begitu saja, padahal Yesus adalah Firman-Nya Allah, Tidak Terpisahkan, Tidak Terceraikan darikan Dzat-Nya Alah yang Maha Esa itu, Qadim, Qidam & Tak Diciptakan.

    Firman-Nya Allah pada suatu ketika (2000 tahun yg lalu), bila genap waktu, sesuai dengan kehendak Allah telah nuzul menjelma sebagai seorang manusia SAMBIL MEMELIHARA DZAT-NYA DARI BERCAMPUR BAUR DENGAN DZAT-NYA MANUSIA. Firman-Nya Allah itu menjelma diberi nama Ilahi, YESUS yang bermaksud Allah adalah Al-Mukhalis/Penyelamat, dari Dzat Ilahi, Dia adalah Allah sesungguh-Nya, dari dzat-Nya insani, Dia adalah manusia sesungguh-Nya dan sebagai manusia sesungguhnya, wajarkan kalau Yesus makan, minum,lelah,tidur, disesah, disalib dan mati dan pada hari keriga Dia bangkit, keberadaan-Nya mengalami kemuliaan, naik ke langit, berarasy di sebelah kanan Allah Bapa (kembali pada kemuliaan-Nya bukan secara litearl duduk disebelah kanan takhta Allah Bapa seolah2 ada 2 Allah di Kerajaan Surga. Ini tidak mungkin karena Firman-Nya Allah adalah dari Dzat yang Esa/Satu, dari Dzat-Nya, Dia Tidak Terceraikan, Terpisahkan TAPI dari Peribadi-Nya, Firman-Nya BEDA dari Allah Bapa)dan akan kembali kedua kali-Nya menghakimi semua manusia.

    Nah, bila mana membaca Injil-injil, harus bermula dari situ.

    Semoga mendapat pencerahan.

    ReplyDelete
  2. Buat cosmic boy..saya mengerti maksud anda.Tetapi mari kita renungkan sebentar..bahwa kekristenan di Indonsia adalah hasil dari buah penginjilan misionaris Barat seperti Jerman, Belanda bahkan Amerika. Kita bersyukur kepada Tuhan karena kita sekarang menjadi umat Allah. Yang dulunya bangsa kita Indonesia (suku-suku bangsa kita/nenek moyang kita) adalah orang-orang kafir dan penyembah berhala. Dan sekarang sudah banyak yang menjadi Kristen. Banyak gereja sudah berdiri dan banyak yang percaya, dibaptis dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.Dan yang menggembirakan banyak sekolah teologia (STT) sudah berdiri yang dipelopori dan dirintis oleh para misionaris Barat. Bahkan pendeta-pendeta kita banyak yang belajar teologia ke Jerman, Belanda dan Amerika. Jadi saya rasa tidak ada yang salah..kan...? Saya mengutip perkataan anda yang mengatakan : "asalkan tidak bertentangan dengan pola pikir penulis Alkitab dan kehendak Allah ". Saya setuju dengan anda, bahwa pemberitaan Injil dapat melintasi suku bangsa dan budaya di negri kita Indonesia.

    Salam
    Sahabat gembala

    ReplyDelete
  3. @ Gembala,

    Syalum,

    Setuju banget.

    GBU

    ReplyDelete
  4. Jika pengilhaman itu datang dari "ROH KUDUS" kenapa pada setiap penerbitan Al-Kitab selalu ada perubahan.

    Betul-betul roh kudus yang plin-plan

    ReplyDelete
    Replies
    1. kata siapa ada perubahan,,katanya ahmed yaa,,,
      tau gak siahmed itu lempar batu sembunyi tangan,,,
      dia yang merubah Firman Allah,, lu tau gak kitab kalian itu nyontek dari alkitab (tapi dirubah-rubah sama ahmed) biar gak ketahuan kalau nyontek,,,hahahahah,, dan ditambah lagi sama karangnnya ahmed,,maka jadilah kitab kalian itu,,yang kalian bilang kitab yang diturunkan dari Allah,,,padahal cuma hasil nyontek dan diarynya ahmed,,,

      Delete
  5. KEPUTUSAN Seminar The Five Gospels BUKTIKAN INJIL KARANGAN MANUSIA

    The Five Gospels-What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus.

    Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.

    Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Five Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).

    Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepa¬kati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).

    Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :

    Dari hasil seminar, ternyata Injil Yoha¬nes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
    Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :
    "Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar."
    "Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus."
    Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar¬benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.
    Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
    Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.

    ReplyDelete
  6. hai.aku pengen nanya nih........kontol Tuhan Yesus tuh gede kagak.........soalnya aku pengen ...............

    ReplyDelete
    Replies
    1. pikiran kotor,,,maunya cuma sex,,kasian diri anda,,,,bertobatlah teman sebelum ajal menjemputmu,,,,emangnya anda mau kyk siahmed alias muhammad yang lagi kepanasan dineraka,,,,

      Delete
    2. TAU GAK APA ITU PL ( PELER LANCIP ) DAN PB (PELER BOTAK ) BUKAN PERJANJIAN LAMA ATO BARU BRO..!!!

      Delete
  7. jangan porno gitu dong.........kayak orang Kristen aja...

    ReplyDelete
    Replies
    1. haallaah munafik lu,,,
      arang kristen mana ada yang poligami,,,pa lagi nikah sama anak bocah,,
      semua itu tergantung orangnya bung,,

      Delete
    2. EMANG NGGA ADA ORANG KRISTEN POLIGAMI TAPI GEREJA SI PASTOR AMA PENDETA NGENTOTNYE SERING BACA TUH SEJARAH KELAM GEREJA GOBLOK..!! GOBLOK DIPIARA

      Delete