Friday, March 27, 2015

"Melihat Dan Hidup"



“MELIHAT DAN HIDUP”

Renungan Firman Tuhan diambil dari Bacaan Alkitab : Bilangan 21 : 4-20 : 

“Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.Kemudian berangkatlah orang Israel, lalu berkemah di Obot.Berangkatlah mereka dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim, di padang gurun yang di sebelah timur Moab.Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di lembah Zered.Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di seberang sungai Arnon yang di padang gurun dan yang keluar dari daerah orang Amori, sebab sungai Arnon ialah batas Moab, di antara orang Moab dan orang Amori.Itulah sebabnya dikatakan dalam kitab peperangan TUHAN: "Waheb di Sufa dan lembah-lembah ke sungai Arnon,dan lereng lembah-lembah; lereng itu terbentang ke tempat di mana terletak kota Ar, dan bersandar pada batas daerah Moab."Dari sana mereka ke Beer. Inilah sumur di mana TUHAN berfirman kepada Musa: "Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku akan memberikan air kepada mereka."Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali oleh raja-raja,yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana;dari Matana ke Nahaliel; dari Nahaliel ke Bamot;dari Bamot ke lembah yang di daerah Moab, dekat puncak gunung Pisga yang menghadap Padang Belantara.” ( Bil 21:4-20 )



          Perlawanan umat kepada Allah dan hamba-Nya Musa,akhirnya meledak. Mereka mempertanyakan mengapa mereka keluar dari Mesir jika kematian jadi tujuan akhir.Mereka menyebut kekurangan-kekurangan yang mereka hadapi dan fakta kebosanan mereka terhadap makanan yang sudah Tuhan beri dari sorga.Kemarahan yang tak dapat diredam sebab mereka berpikir praktis bahwa Tuhan seharusnya mengerti kondisi dan harapan mereka sebenarnya.

          Sikap dan prilaku bangsa Israel sudah tidak lagi menghormati otoritas Ilahi. Mereka tidak berpikir bahwa ucapan-ucapan mereka tidak layak ditujukan kepada Allah dan Musa yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir.Penderitaan sesaat tidak dapat mereka tanggung sebab mereka melihat kesukaran mereka teramat besar. Mereka kehilangan kesabaran. Mereka tidak mengucap syukur atas kebebasan asasi yang mereka miliki. Urusan perut dan kesenangan dunia sangat kuat mengikat hati dan pikiran sehingga ucapan mereka tidak terkontrol lagi.Akibatnya murka Allah terjadi. Ular tedung menjadi bencana buat bangsa Israel yang suka bersungut-sungut. Musa bertindak bijak dengan berdoa kepada Allah. Keselamatan Allah diberikan jika mereka kembali taat mengikuti perintah Tuhan. Hanya dengan melihat ular tembaga,maka yang terinfeksi bisa ular yang mematikan itu, beroleh kesembuhan. Hidup mereka tidak lagi dalam bayang-bayang kematian sebab Allah berkarya menyelamatkan umat yang sedia bertobat dan berharap kepada-Nya.

          Betapa sederhana cara Tuhan Allah melepaskan bangsa Israel dari kematian akibat pelanggaran dan dosa mereka. Hanya dengan melihat maka kematian dihalau dan keselamatan dianugerahkan.Sebagai pengikut Yesus Kristus,kiranya kita selalu memandang kepada Tuhan Yesus yang tersalib dan yang telah mengalahkan kematian. Tidak ada yang perlu ditakutkan dalam hidup ini. Yang perlu kita perbaiki adalah kesungguhan kita bersyukur atas segala pemberian Tuhan. Tetaplah bersyukur dan bersyukur sebab Allah mengerti keperluan hidup kita yang paling mendasar sekalipun..


Soli Deo Gloria