Saturday, May 30, 2009

Indahnya Sebuah Pengampunan


INDAHNYA SEBUAH PENGAMPUNAN


“Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem! Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu “ ( Mazmur 51 : 1-21 )


Ada tujuh (7) mazmur pengakuan dosa dalam Kitab Mazmur ( Bdk . Mzm 6, Mzm 32, Mzm 38, Mzm 51, Mzm 102, Mzm 130, Mzm 143 ). Mazmur 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinahannya dengan Batsyeba.

Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat dan penyayang. Walau Daud juga bersalah kepada Uria, suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama ia berdosa kepada Allah. Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa (…..”Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku..” ). Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adil. Daud kemudian memohon supaya Allah membasuh dia. Daud juga meminta supaya hatinya ditahirkan dan batinnya diperbaharui. Ini sejalan dengan nubuat para nabi mengenai karya keselamatan yang akan Allah kerjakan ( Bdk.Yer 24:7, Yeh 36:26 ). Perkataan Daud agar Allah tidak mengambil Roh-Nya yang kudus dari dirinya merupakan permohonan supaya Allah jangan menolak dia menjadi raja seperti yang telah Allah lakukan pada Saul ( Bdk. 1 Sam 16:14). Untuk itu Daud berjanji akan mengajarkan jalan Tuhan kepada orang-orang lain untuk membawa mereka ke dalam pertobatan setelah Allah memulihkannya. Ia kemudian memohon supaya Allah melepaskan dia dari hutang darah tersebut. Daud sadar bahwa bukan darah kambing dan domba yang menghapuskan dosanya, tetapi hanya Allah yang dapat menghapuskan dosa jika ia datang kepada Allah dengan hati yang hancur.

Pertobatan Daud dari dosa yang begitu mengerikan dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan umat Allah dari kasih Allah, jika ia sungguh-sungguh bertobat. Sebagaimana dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang “Anak Yang Hilang”. Bapak si anak datang merangkul dan memeluk anak-nya ketika anaknya itu datang dengan hati menyesal dan pertobatan kepada bapaknya. Dan si bapak memberikan pakaian yang baru, cincin dan diadakan perjamuan pesta menyambut anaknya yang telah hilang, tetapi ditemukan kembali, yang telah mati tetapi hidup kembali. Karena itu jangan ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, bagaimanapun najisnya.


Friday, May 22, 2009

Antara Kuasa Gelap Dan Kuasa Terang, Antara Kuasa Iblis Dan Kuasa Allah


“ANTARA KUASA GELAP DAN KUASA TERANG, ANTARA KUASA IBLIS DAN KUASA ALLAH


“Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan” ( Kisah Rasul 26:16-18)


Di dalam dunia ini, sesuai dengan firman Tuhan, khususnya dalam dunia yang tidak kelihatan atau dunia roh terdapat dua macam kuasa, yaitu kuasa Roh Kudus ( Bdk. Kis 10:38), dan kuasa Iblis bersama dengan roh-roh setan lainnya ( Bdk Mat 10:1, 1 Tim 4:1).

  • “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.” ( Matius 10:1 )

  • “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.” ( 1 Timotius 4:1 )

Kalau seseorang sudah ada “ di dalam Kristus”, sudah diselamatkan, maka hatinya didiami oleh Roh Allah ( Bdk 1 Kor 3:16, 1 Kor 6:19, Mat 10:20, Yoh 7:37-39 ), sedangkan kalau seorang masih diluar Kristus, belum dilahirbarukan oleh Roh Kudus, belum diselamatkan, hatinya didiami oleh roh-roh jahat ( Bdk 1 Yoh 5:19, Eff 2:2, Kis 5:3).

Ternyata hati manusia adalah semacam sarang burung, apakah didiami oleh burung merpati ( Roh Tuhan ), atau burung hantu ( roh-roh setan/roh-roh jahat). Lawan dan penghalang Injil yang paling dahsyat bukan hanya kekerasan hati manusia yang tidak mau bertobat, tetapi ada kuasa lain yang jahat, najis dan misterius yang berdiri di belakang kekerasan hati, yaitu Iblis dan roh-roh setan melalui praktek okultisme, yang membutakan mata batin manusia sehingga tidak bisa melihat cahaya kemuliaan Injil ( Bdk 2 Kor 4:3,4). Rasul Paulus menyebutnya sebagai kuasa kegelapan ( Bdk Kol 1:13), dengan bermacam-macam roh lainnya ( Bdk Ef 6:11,12 ). Dalam Matius 13:3-19, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang menarik tentang kuasa kegelapan, yang diumpamakan sebagai burung yang mengambil taburan benih firman Tuhan. Inilah roh gelap yang menghalangi seseorang untuk diselamatkan, dengan cara mengambil firman Tuhan yang didengar dari dalam hati manusia. Roh setan inilah juga yang menyebabkan manusia tidak menyukai Alkitab, yang menyebabkan orang mengantuk, tertidur dan yang menyebabkan firman Allah masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri kita. Roh-roh iblis inilah juga yang ada di dalam praktek okultisme dan tabiat daging manusia lama, yang najis dan keras, yang belum dibaharui Tuhan. Sebagaimana kita sering melihat pemberitaan di TV dari Sabang sampai Merauke sering terjadi kesurupan dan kerasukan yang dialami oleh siswa-siswi sekolah di negri kita Indonesia. Ini memberitakan kepada kita bahwa dunia roh, roh-roh setan, roh-roh iblis itu nyata adanya.

Dunia setan-setan kenyataannya tidak pernah demikian jelas seperti pada masa kita, dan pertanyaan mengenainya tidak pernah demikian tepat. Darimanakah datangnya kekuatan jahat ini dan darimanakah asalnya ? Suatu pertanyaan yang menyentuh batas pengertian manusiawi kita. Rasul Paulus misalnya, berbicara tentang “ rahasia kedurhakaan” ( 2 Tes 2:7). Dari permulaan sejarah gereja, para bapak Gereja dan orang-orang percaya yang diilhami Roh Kudus, telah berusaha untuk menentukan ucapan-ucapan Alkitab yang menyinggung topik ini. Penjelasan-penjelasan mereka telah menyingkapkan sedikit tabir rahasia yang menyelubungi kekuasaan jahat, dan mengijiinkan kita melihat sekilas peranannya dalam maksud tujuan Allah yang abadi.

Banyak ayat dalam Alkitab (kitab nabi-nabi) menyatakan secara tak langsung bahwa musuh Allah dan penduduk manusia, yang di dalam Alkitab disebut Iblis ( Bdk Ayub 1:6). Dahulu Iblis adalah mahluk yang bercahaya dan gemilang, seorang penghulu malaikat yang mulia. Menurut Yesaya 14:12 dan Yehezkiel 28:12 , ternyata bahwa “Bintang Fajar”, “Kerub yang berjaga”, Putera Fajar” tidak lain adalah Lucifer, yang namanya berarti “pembawa terang”. Agaknya dia adalah salah satu malaikat yang paling berkuasa, mungkin yang pertama, dari semua malaikat yang diciptakan oleh Allah.

Kata kata nabi Yehezkiel mungkin ditujukan kepadanya :

· "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.” ( Yehezkiel 28:12-15)

Kekuasaan dan kemuliaan “Putera Fajar” ini pastilah melampaui khayalan. Sebagai “pembawa terang” Allah , ia menyatakan dan mencerminkan kemuliaan dan keindahan Allah dengan sempurna. Pasti, ia telah menjadi kebanggaan dan kesenangan Allah. Dan sebagai yang paling berkuasa di antara semua malaikat lainnya ia pasti telah diberi wewenang yang paling tinggi. Sesuai dengan pengetahuannya yang mendalam tentang Allah dan kesempurnaan hidup dan semangat ilahi yang ada pada Lucifer, tentu saja telah diberi tempat tinggal yang paling mulia dan terindah dalam ciptaan Allah. Pasti ia telah menduduki takhta yang paling tinggi dari semua malaikat dan telah mengambil tempatnya dalam majelis suci Allah.

Cerita kejatuhan tokoh yang berkuasa dan mengagumkan ini, “Putera Fajar” yang durhaka. Diceritakan dalam kitab nabi Yesaya. “ Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu : Aku hendak naik kelangit, aku hendak mendirikan tahktaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah Utara” ( Bdk Yesaya 14:13). Dalam Yehezkiel kita membaca selanjutnya, “ Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah-tengah batu yang bercahaya” ( Bdk Yehezkiel 28:16).

Nabi Yesaya secara tidak langsung menyebut saat itu ketika kesombongan dan ambisi Lucifer dinyatakan, “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi!” dan itulah kejatuhan Lucifer. Tuhan Yesus berkata bahwa Iblis, “tidak hidup dalam kebenaran” ( Bdk Yohanes 8:44), dan malaikat-malaikat yang jatuh dalam dosa “tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi….meninggalkan tempat kediaman mereka” seperti yang ditulis Yudas ( Bdk Yudas 1:6).

Lucifer yang gagal mencapai tujuan kesombongan dan ambisinya untuk menjadi seperti Allah, dibuang dari kedudukannya yang mulia, dan sesudah pembrontakannya, pangeran malaikat yang murtad itu menjadi Satan atau Iblis. Ia juga dikenal sebagai si jahat, si ular tua, seteru, penipu, pembohong, perusak, yaitu Apolion, yaitu malaikat dari jurang maut ( Bdk Why 9:11)., penguasa dunia, si pendakwa (nama-nama dengan arti yang mengerikan dan membangkitkan ketakutan).

Iblis adalah musuh Allah. Di bumi dalam seluruh ciptaan ia memusuhi Allah. Perang telah pecah antara terang dan gelap, baik dan jahat. Malaikat-malaikat lain yang murtad bersama Lucifer menjadi setan-setan, roh-roh yang mengembara, yang dibuang dari hadapan Allah .Mungkin sekali bahwa pada kesempatan itu sepertiga dari malaikat-malaikat dikucilkan dari lingkungan aktivitas suci yang telah ditentukan Allah bagi mereka ( Bdk Why 12:4). Rasul Petrus menulis tentang peristiwa perpecahan ini :

  • “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman ( 2 Petrus 2:4 ).

Sejak itu kerajaan Allah telah menghadapi perlawanan yang hebat dari kerajaan kegelapan Iblis dan gerombolan-gerombolan setan, yang sebagai warganegaranya bergabung dengannya dalam memerangi terang. Tetapi walaupun Iblis dan para malaikat lain yang jatuh mempunyai kekuatan setan dalam pertempuran melawan kuasa terang, kuasa mereka adalah kuasa yang telah patah. Ketika Iblis melangkah melanggar batas-batas yang ditetapkan Allah antara mahluk ciptaan Allah Pencipta, dengan menginginkan menjadi seperti Allah, maka kepribadiannya hancur. Pekerjaannya sebagai “pembawa terang” telah berakhir, dan terangnya berubah menjadi kegelapan.

Dari awal ciptaan bumi Allah bermaksud untuk mengadakan hubungan saling mengasihi dan mempercayai dengan mahluk yang diciptakan-Nya. Tetapi sekarang hubungan pribadi yang mesra ini telah hancur. Lucifer memberontak terhadap Allah dengan ucapannya yang angkuh, “ Aku adalah aku, aku ingin menjadi seperti Allah!” Setelah hubungan yang sempurna ini hancur, maka kegelapan, keputusasaan, dan kematian masuk. Hal ini tidak dapat dihindari. Hanya di mana ada ketergantungan sukarela yang diilhami kasih pada Allah, maka terdapat watak yang luhur dan hidup ilahi. Ketika ia menonjolkan dirinya dan memberontak, Lucifer menghancurkan hubungan kasih dengan Allah dan menjadi pribadi yang rusak. Setiap mahluk yang diciptakan Allah hanya dapat bertahan hidup dalam arus hidup yang memancar dari sumber semua hidup, yang senantiasa adalah Allah. Hanya bila kehendaknya bersatu dengan kehendak Allah, maka ia kuat. Jadi, pada saat Lucifer menentang Allah, ia jatuh dari kedudukan kesatuan yang mutlak dengan Allah dan kehilangan kekuasaannya sebagai “pembawa terang”. Ia terpisah dari sumber hidup, dan hidup Ilahi tidak lagi mengalir ke dalam dirinya.

Sekarang Iblis harus menghadapi fakta bahwa tidak ada lagi kekuatan Ilahi di dalam dirinya. Dia tidak lagi mempunyai kekuatan yang bersatu. Segala yang memberi wewenang kepadanya telah hilang. Hal ini membuatnya murka sampai hari ini, dan dalam kebencian dan kegeramannya ia terus-menerus menyerang Allah dan semua yang ilahi. Kekuasaannya telah hancur luluh dan hanya karikatur yang menyeramkan yang tersisa dari terang yang sempurna, hidup dan kasih yang pernah dimilikinya. Terang Allah meliputi kita dengan kehangatan. Tetapi terang yang dipancarkan Lucifer adalah menyakiti, menggigilkan, bahkan mengerikan. Terang ini tidak memberi hidup tetapi membunuh dan membinasakan. Terang Iblis adalah terang tiruan.

Lagi pula, sejak kejatuhannya Lucifer merupakan citra hidup yang rusak, dan karena itu hidup yang ditawarkannnya adalah palsu. Ia telah kehilangan hidup ilahi yang berasal dari persatuan dengan Allah yang membawa kebahagiaan dan keserasian. Sejak Lucifer memberontak terhadap Allah dan memisahkan diri dari-Nya, hidup di dalam dirinya ditandai oleh ketidakserasian dan putus asa. Hal ini telah dicerminkan berkali-kali terutama sekali dewasa ini dalam berbagai corak hidup dan bentuk ungkapan seni dan musik yang diilhami olehnya. Segala sesuatu yang ditawarkan Iblis dalam hal hidup, kegembiraan, dan kesenangan mengandung tanda kematian, karena semuanya itu terpisah dari Allah dan perintah-perintah-Nya. Kesenangan itu berisi benih-benih kematian dan sering kali membawa pada bunuh diri. Dan di dunia akhirat kekuatan kematian Iblis terus bekerja dengan lebih kuat. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang “ kematian kedua”, ini agaknya terdiri dari proses kematian yang terus-menerus dalam kerajaan Iblis (Bdk Matius 25:41).

Dan sebagai gambaran rusak dari kasih ilahi yang dulu dicerminkan Lucifer dalam peranannya sebagai “pembawa terang”, ia sekarang menunjukkan kebencian yang berkobar-kobar, yang menghancurkan dan membunuh dan menyengsarakan kehidupan manusia. Sejak kejatuhannya Lucifer mengamuk dan melawan semua yang menentang kehendak dan pemerintahannya. Kebencian ini terus menerus dikobarkan oleh kekecewaan besar bahwa ia tidak pernah dapat menjadi seperti Allah, meskipun satu-satunya keinginannya ialah menjadi seperti Allah. Ketika Lucifer datang ke dalam dunia dan dia hadir dalam pribadi Anti-Kristus, ia akan memaksa setiap orang untuk menyembah dia. Sebagaimana kita melihat sejarah gereja, para kaisar Romawi seperti kaisar Nero salah satunya yang mengangkat dirinya yang Ilahi (Allah) untuk disembah dan membunuhi ribuan orang Kristen. Iblis meniru tetapi dalam arti negatif, karena ia hidup dalam kebohongan. Atas dorongannya, pengikut-pengikutnya menyembah dia dengan berkata, “ Siapakah yang sama seperti binatang ini ?” ( Wahyu 13:4), dengan meniru penyembahan penghuni surga yang berseru, “ Siapakah yang sama seperti Allah !” kembali Lucifer berusaha untuk merebut takhta Allah sama seperti yang dilakukannya pada kejatuhannya yang pertama. Ia benar-benar dirasuki angan-angan “untuk menjadi seperti Allah” dan dalam perjuangannya yang nekad untuk mencapai tujuannya ia melampiaskan semua kegeramannya kepada Allah.

Tentu saja kegeraman Lucifer kepada Allah ditujukan kepada manusia juga. Karena iri hati, ia amat sangat membenci manusia. Iblis telah kehilangan tempatnya dekat takhta Allah untuk selamanya. Tetapi manusia yang dibinanya sebagai mahluk lebih rendah yang terbuat dari debu tanah, mempunyai kesempatan untuk diubah menjadi gambaran Allah ( anak-anak Allah) berdasarkan karya Tuhan Yesus yang menebusnya. Orang-orang yang menang akan mewarisi kerajaan Allah bersama sama dengan Kristus. Betapa bencinya ia kepada mereka yang mengasihi Allah ! Ia iri terhadap hubungan kasih mereka dengan Allah dan persekutuan dengan Tritunggal Kudus, sesudah ia sendiri kehilangan kedudukan yang paling mulia itu.

  • “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.” ( Ibrani 2:16 )

Karena bertekad untuk tidak membiarkan seorangpun memperoleh kedudukan yang mulia ini, ia merencanakan semua serangannya dengan cerdik sekali dan hati-hati. Seperti yang dapat kita lihat dari kejatuhan manusia, Iblis menanamkan di dalam diri manusia hasrat akan kekuasaan dan kemuliaan, yang sebenarnya adalah keinginan yang merasuki dirinya sendiri, “ Pada waktu kamu memakannya (buah pohon itu)….kamu akan menjadi seperti Allah” ( Kej 3:5). Karena Iblis telah dihukum sebab kesombongannya dengan kehilangan tempatnya di takhta Allah, ia bertekad bahwa manusia juga harus kehilangan takhta itu. Ia menghasut manusia untuk memuliakan dirinya dengan memberontak melawan Allah dan semua kekuasaan-Nya.

Sampai hari ini “penguasa dunia ini “ ( Yoh 14:30) menggunakan argumentasi sama yang memperdayakan, dengan menganjurkan kepribadian yang bebas dan berotonomi. “sikap menonjolkan diri sendiri”, “kekuasaan dan martabat”, kebebasan untuk berbuat sesuka hati”, adalah slogannya. Celakalah kita bila kita bergabung dalam pembrontakan Lucifer, di dalam semangatnya yang kesetanan ini. Meninggikan diri sendiri dan kecongkakan yang besar mulut, keinginan yang angkuh untuk menjadi seperti Allah, mengubah manusia menjadi gambaran yang menyimpang dari tujuan Allah ketika menciptakannya. Dalam semangat pembrontakan ini, kita menggabungkan diri dengan pemberontak yang pertama-tama, yaitu Iblis, dan murtad dari hubungan pribadi dengan Allah seperti yang dilakukan Iblis. Sungguh penting bahwa kita masing-masing memohon kepada Allah Bapa agar hati dan pikiran kita senantiasa dijaga dan dipelihara-Nya dari kesesatan dan tipu daya Iblis dan mengabdikan diri untuk hidup dengan kerendahan hati dan penyerahan yang sempurna kepada kehendak Allah. Maka semua kegeraman Iblis terhadap kita akan sia-sia, karena kekuasaannya telah dipatahkan. Alkitab firman Allah menyaksikan bahwa oleh kematian Kristus, Dia telah memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut ( Ibrani 2:14 ).

  • “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;” ( Ibrani 2:14 )

Memang kekuasaan Iblis selalu hancur luluh setiap kali itu berhadapan dengan Kemahakuasaan dan Kasih Allah,meskipun Iblis yang murka dengan geramnya yang dahsyat ( Bdk Why 12:12 ) yang terus-menerus memimpin setan-setan untuk menentang Allah dan umat-Nya.

  • “Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." ( Wahyu 12:12 )

Rencana Iblis selalu tak berhasil, karena rencana-rencana Allah sajalah yang berlaku. Kasih Allah lebih besar dari kekuasaan Iblis, dan darah Tuhan Yesus lebih berkuasa dari semua serangan si Jahat. Iblis yang disebut Setan adalah suatu ciptaan, sedangkan Allah adalah Pencipta. Iblis kuat, tetapi Allah Maha Kuat. Iblis berpengetahuan dan trampil, tetapi Allah Maha Tahu. Iblis dilokalisir kehadirannya, tetapi Allah Maha Hadir, Dia bisa hadir dimana-mana. Iblis terbatas tetapi Allah tidak terbatas. Kita tidak ditakdirkan untuk dikalahkan Iblis. Pesan alkitab adalah “ KEMENANGAN”. Kemenangan akhir yang penuh. Bukan kita yang dikalahkan, tetapi Iblis yang dikalahkan. Kepala ular itu ( kepala setan/iblis ) telah diremukkan oleh tumit Kristus. Kristuslah Awal dan Akhir.

Kristus sudah mengalahkan musuh besar kehidupan itu. Dia sudah menaklukkan kuasa maut. Dia memanggil kita untuk berbagian dalam kemenangan-Nya. Karena Kristus, maka kematian bukanlah yang terakhir, tetapi keuntungan karena kita menuju sorga yang mulia yaitu rumah Bapa dan tentu merupakan suatu keuntungan ( Filipi 1:19-24).


Soli Deo Gloria




Tuesday, May 19, 2009

Kesaksian Pribadi Sdr. D. Ng. : "Saya Dilepaskan Dari Belenggu Okultisme (Kuasa Gelap)"

KESAKSIAN SAYA DILEPASKAN DARI BELENGGU

KUASA GELAP(OKULTISME)


(Kesaksian pribadi Sdr. D. Ng.)


Kesaksian saya dijelaskan berdasarkan garis besar di bawah ini :

  1. Latar belakang
  2. Bentuk-bentuk dan macam-macam praktek okultisme
  3. Akibat-akibat keterlibatan dalam praktek okultisme
  4. Jalan kelepasan dari belenggu okultisme

Melalui tulisan ini saya ingin menyaksikan bagaimana Tuhan dan tangan pengasihan-Nya sendiri, membebaskan dan menyelamatkan saya dari kuasa kegelapan dan dosa. Ini bukan satu teori, melainkan berdasarkan fakta-fakta dan pengalaman yang nyata dan praktis. Kiranya kesaksian ini memuliakan nama Tuhan Yesus dan menguatkan iman kita masing-masing dalam peperangan rohani melawan roh-roh setan dan kuasa kegelapan.

1. Latar Belakang

Saya berasal dari keluarga yang beragama juga, dari Maluku Tenggara. Memang sejak kecil orang tua saya sudah melibatkan saya di dalam praktek okultisme, sebab mereka memelihara adat istiadat daerah kami serta kepercayaan-kepercayaan nenek moyang yang bersangkut paut dengan okultisme. Seringkali diadakan upacara-upacara memanggil arwah-arwah orang yang sudah mati (sebenarnya roh-roh setan) di rumah kami, sehingga secara tidak langsung saya dididik dan diajarkan cara mempraktekkan okultisme. Pernah pada waktu saya berumur 4 tahun, saya dirasuk oleh setan selama satu Minggu, sehingga melalui upacara adat dan dukun saya dipulihkan kembali. Memang orang tua berusaha untuk mendidik saya secara dalam untuk beragama dengan baik, tetapi hal itu senantiasa didasarkan atas prinsip okultisme.

2. Bentuk-bentuk dan macam-macam praktek okultisme

Pada waktu saya masih tinggal di Jakarta, maka sebagai seorang pemuda, saya ingin mencari pengalaman-penagalaman yang dapat memuaskan keinginan hati saya, oleh sebab itu dengan bakat yang ada sebagai pemain gitar, saya berkeinginan untuk memperkembangkan bakat tersebut. Oleh sebab itu saya berkecimpung dalam dunia musik. Hal itu dilaksanakan di panggung-panggung terbuka, di pesta muda-mudi, di nite club, juga di dalam perekaman piringan hitam, siaran televisi. Oleh sebab itu ada banyak saingan. Oleh karena itu timbul dalam hati, bagaimana caranya untuk melebihi pemusik-pemusik yang lain. Orang tua telah memberikan jimat-jimat kepada saya, sebagai pegangan untuk menolong saya dalam meningkatkan karier saya. Pemusik-pemusik yang lainpun mempergunakan hal yang sama.

Pada suatu hari seorang menawarkan saya untuk pergi ke Banten (Jawa Barat) untuk berguru di sana untuk memperoleh ilmu-ilmu yang melampaui batas-batas kekuatan manusia. Dengan demikian saya mengambil keputusan untuk pergi ke Banten dan mulai berguru kepada seorang dukun. Setelah beberapa bulan mengasingkan diri disebuah gunung, akhirnya saya memperoleh ilmu-ilmu itu, berupa benda-benda dan mantera-mantera.

Saya mulai mempraktekkan ilmu-ilmu itu, dan juga di dalam tubuh saya ditanam beberapa benda yang gunanya untuk beberapa hal :

  • Susuk di kening terbuat dari intan, kegunaannya untuk menarik penonton supaya menjadi simpatik, khususnya wanita.
  • Susuk ditanam di tangan kiri, terbuat dari suasa, untuk memainkan instrument dengan baik serta menghasilkan suara-suara yang merdu.
  • Susuk di tanam di tangan kanan untuk berkelahi dan membela diri. Juga ada benda-benda yang diberikan untuk menolong orang lain, yaitu untuk mengobati orang sakit dan menolong orang yang dirasuk setan. Ada sejenis ilmu hipnotis yang jarang saya gunakan dan ada beberapa keris yang merupakan “teman” yang setia untuk main judi, melihat nasib dan keadaan seseorang. Keris-keris itu dimandikan dan seringkali bergerak atau terbang sendiri. Keris-keris itu diperoleh pada waktu bertapa, dimana benda-benda itu keluar sendiri dari tempat keramat (kuburan). Ada lagi banyak bentuk okultisme yang diperaktekkan, tetapi kalau didaftar, tidak cukup dimuat disini.

3. Akibat-akibat keterlibatan dalam praktek okultisme

Akibat-akibat yang langsung yang saya alami ialah ketidaktenangan dalam hidup saya, tidak ada damai. Kalau memikirkan kematian maka hal itu merupakan bayangan yang mengerikan, kehidupan sexual yang tidak normal, sebab ada dorongan dari dalam yang memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang saya tidak sukai. Wajah saya kelihatan pucat dan tidak bergairah, tidak tertarik dengan hal-hal rohani, atau soal-soal agama, benci melihat gereja dan tempat ibadah, mengalami kekacauan dalam rumah tangga, dan lain-lainnya.

4. Jalan kelepasan dari belenggu okultisme

Saya mengalami kelepasan melalui satu kelompok orang-orang Kristen yang sedang bersekutu dan berdoa. Ketika saya melewati tempat itu, saya terpesona, sebab sorang ibu menyanyikan sebuah lagu rohani yang sungguh diurapi Tuhan, sehingga tanpa saya sadari, saya sudah berada di tengah-tengah mereka dan disini saya melihat bahwa kelompok itu, bukanlah orang Kristen yang biasa-biasa saja, melainkan yang sudah mengalami pembaharuan serta hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan. Kemudian saya dilayani oleh salah seorang dari mereka yang menjelaskan Injil kepada saya. Pada saat itu saya sadar bahwa saya adalah orang berdosa dan kemudian saya mengakui dosa-dosa saya sehingga mereka berdoa. Pada waktu mereka berdoa, semua susuk yang ada di dalam tubuh saya, jatuh keluar dari tubuh saya. Peperangan terjadi antara kuasa gelap dan kuasa Tuhan . Iblis berusaha untuk tidak menyerahkan saya begitu saja, sehingga tubuh saya diombang-ambingkan, tetapi karena doa saudara-saudara ini, saya mengalami kelepasan dari Tuhan, dan saya beroleh terang sehingga saya dibebaskan dan beroleh hati yang lapang dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi.

5. Akibat setelah dilepaskan dari belenggu okultisme

Setelah saya dilepaskan dari kuasa Iblis, saya mengalami pemeliharaan rohani dan pertolongan Tuhan secara bertahap-tahap, yaitu melalui kegiatan-kegiatan rohani seperti kebaktian di gereja, penelahaan Alkitab, persekutuan doa, kebaktian penyegaran rohani, paduan suara, seminar-seminar Pekabaran Injil serta pekan muda-mudi. Tetapi yang berkesan bagi saya ialah dalam pelayanan terhadap orang yang terlibat okultisme, di mana saya ikut mengambil bagian dalam pelayanan tersebut. Banyak rahasia Iblis yang ditelanjangi dan orang dilayani. Melalui pengalaman-pengalaman ini saya dihadapmukakkan langsung dengan kuasa-kuasa gelap, yaitu menghadapi mereka yang kerasukan setan, menghadapi dukun-dukun dan saya melihat sendiri, kemenangan-kemenangan atas roh-roh jahat oleh karena kuasa darah Tuhan Yesus, sebab di dalam Nama Tuhan Yesus setan takluk. Tuhan Yesus sungguh berkuasa dalam pelayanan hidup saya. Oleh sebab itu saya tidak hanya bersukacita karena setan-setan takluk melalui pelayanan saya, tapi bersukacita sebab saya diselamatkan dari si Jahat dan nama saya tersurat dalam surga.

Tuesday, May 5, 2009

Kesaksian Yang Berkuasa


KESAKSIAN YANG BERKUASA


“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu." Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya. ( Kisah Para Rasul 4:13-22 )

Bagaimana kesaksian Kristen bekerja menyatakan kuasa Allah ? Melalui kesaksian faktual, keberanian menyatakan kesaksian itu, dan kuasa Roh Kudus yang menyertai.

Meskipun berhadapan dengan para pemuka agama, Petrus dan Yohanes tidak merasa takut menyatakan kebenaran yang mereka imani. Dengan yakin Petrus memberikan argumentasi tentang kuasa Yesus yang telah memampukan mereka menyembuhkan orang lumpuh ( Kis 4:8-12). Begitu lancar Petrus mengemukakan pokok-pokok imannya, sehingga Mahkamah Agama tampaknya semula menganggap Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang terdidik secara khusus dalam pengetahuan agama. Maka ketika mengetahui bahwa Petrus dan Yohanes adalah orang biasa yang tidak terpelajar, Mahkamah agama merasa heran dengan kemampuan Petrus menjabarkan semua itu . Namun saksi hidup, yaitu orang lumpuh yang telah disembuhkan dan berdiri di dekat kedua rasul itu, membuat mereka tidak dapat memberikan sanggahan (Bdk Luk 21:15). Yang mereka bisa lakukan hanyalah mengancam Petrus dan Yohanes untuk tidak mengkhotbahkan Yesus sebagai sumber mukzijat kesembuhan tersebut. Terhadap ancaman para pemimpin agama Yahudi, sikap Petrus dan Yohanes jelas dan tegas. Mereka menolak tunduk di bawah ancaman karena mereka telah berkomitmen untuk setia mutlak kepada Allah. Tepat seperti yang pernah dikatakan mengenai teolog Skotlandia, Jhon Knox “Ia begitu takut kepada Allah, sehingga ia tidak pernah merasa takut kepada manusia siapun juga” .

Keberanian berdiri tegak memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus dengan risiko apapun adalah buah dari kuasa Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Justru semakin kuat tekanan kepada iman Kristen, kesaksian iman pun semakin tampak dan berdampak dahsyat. Sebab itu jangan pernah takut kalau kita harus memberi pertanggungjawaban iman kepada siapapun. Mari kita bersaksi dan melayani dengan kekuatan kasih karunia dari Tuhan. Nyatakan iman kita dengan berani dan lihat bagaimana Roh kudus berkarya melalui kesaksian itu.


Soli Deo Gloria