Tuesday, February 2, 2010

Hikmat Itu Kekuatan Allah


HIKMAT ITU KEKUATAN ALLAH


“Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan. Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi. Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku. Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan. Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka”


( Amsal 8:12-21 )


1. Konteks Sosial


Umumnya manusia selalu mengandalkan kepandaian yang dimilikinya. Dengan kepandaian itu manusia menciptakan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi ( IPTEK) membantunya memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan hidup di masa depan. Akan tetapi fenomena masyarakat menyajikan, bahwa tidak seluruh kebutuhan dan tujuan hidup manusia bisa terjawab oleh IPTEK. Malahan IPTEK dapat menimbulkan akibat dan resiko baru dalam kehidupan manusia. Katakanlah, hasil temuan pada teknologi ekonomi, IPTEK memudahkan manusia menikmati kehidupan yang baik. Kemudahan menikmati makanan siap saji. Cukup menguntungkan. Di sisi lain, karena mengikuti pola hidup seperti itu, manusia semakin tergantung pada produk makanan siap saji yang mengandung kolesterol tinggi, yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit mematikan seperti : penyakit cancer, stroke, diabetes, dsb.

Bukan hanya itu, ketergantungan tersebut menciptakan sikap komsumtif yang mematikan kreatifitas masyarakat kelas bawah yang hidupnya tergantung dari makanan bersahaja, seperti : nasi pecel, nasi uduk, ayam Mbok Berek dan sebagainya.

Perubahan orientasi berpikir yang hadir bersamaan dengan pesatnya arus globalisasi di segala bidang berakibat ikut membentuk kepribadian manusia di dalam masyarakat. Sikap individualis yang bersumber dari perasaan egois berlebihan merenggangkan hubungan antar anggota masyarakat. Yang kaya bertambah makmur dan yang miskin semakin terpuruk melarat. Masih banyak lagi ancaman yang masuk bersamaan dengan globalisasi. Meskipun harus diakui juga, bahwa hal itu seimbang dengan keuntungannya.


2. Pengaruh Atas Kehidupan Beragama


Sehubungan dengan perubahan sosial yang pesat bersamaan globalisasi, dunia hiburan ( entertainment ) berkembang melejit. Manusia mulai mencari kepuasan batin melalui pusat-pusat hiburan yang semakin marak.

Agama, yang dulunya menjadi primadona dari sarana pemuasan bathiniah, semakin terpuruk. Agama tidak lagi menjadi satu-satunya alternatif yang mampu menuntaskan permasalahan. Sudah tersedia berbagai pusat hiburan yang sanggup memberikan jawaban sesaat atas rasa ketidakpuasan manusia terhadap solusi yang disodorkan oleh ajaran-ajaran keagamaan.

Kita harus jujur mengakui, bahwa kecanggihan IPTEK tak seluruhnya mampu menjawab kebutuhan manusia. Masih ada kebutuhan hidup yang tidak terjawab tuntas. Kegelisahan akan masa depan, ketakutan akan kematian, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang dan sebagainya, tidak dapat ditemukan dalam hasil rekayasa IPTEK.

Manusia mulai kehilangan arah. Ia semakin jauh dari Allah. Semakin terperangkap dalam penjara kuasa-kuasa dunia yang bersifat semu. Ia terjebak ke dalam dunia maya. Manusia jatuh ke dalam bentuk dosa modern. Ia tidak takut akan Allah. Tidak menghormati dan berlaku tidak segan terhadap kemahakuasaan Allah. Ternyata IPTEK tidak adapat memberi jawaban atas kebutuhan kejiwaan dan spiritual manusia ( Coba baca dan renungkan Menara Babel ). Bukankah cerita tersebut menunjuk pada perkembangan IPTEK pada masa itu ?


KAJIAN TEOLOGIS


Kebutuhan Akan Allah


Penulis Amsal mengemukakan sebuah jawaban konkrit. Perjalanan manusia tiba pada titik jenuh. Dunia hiburan tidak mampu menjawab pergumulan. Manusia yang tenggelam dalam hingar -bingar dan gemerlapnya dunia hiburan semakin terbelit masalah.


Hikmat Allah


Hikmat Allah tidak bertindih tepat artinya dengan Ilmu Pengetahuan yang diciptakan manusia. Hikmat Allah bukanlah ciptaan manusia. Hikmat itu berasal atau keluar dari Allah sendiri. Ia ada di dalam Allah. Ketika Allah berkata (berfirman) dengan segera tampaklah hikmat-Nya. Ia adalah Allah.

Tidak seorangpun dapat memiliki-Nya, jikalau Allah tidak berkenan memberi. Hikmat diberikan Allah kepada orang yang berkenan di hati-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang rindu dan senantiasa mencari-Nya, selalu bergaul akrab dengan Dia. Jika orang mencari Allah sepanjang perjalanan hidupnya, Allah akan memperkenalkan diri, sehingga mereka mengenal Dia. Dalam perjumpaan dengan Allah, orang itu akan menerima hikmat yang membuatnya cerdas serta bijaksana. Ia tahu membedakan manakah yang baik dan apakah yang berkenan kepada Allah. Dengan demikian, hidupnya terluput dari malapetaka dan marabahaya.


Dimanakah Hikmat Dapat Dikenal ?


Menurut Perjanjian Baru, Hikmat Allah dinyatakan kepada manusia di dalam dan melalui kehadiran Kristus Yesus. Kristus Yesus adalah Hikmat Allah. Marilah kita baca dan renungkan ayat firman Tuhan dibawah ini.

  • “ tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” ( 1 Kor 1: 24 )

  • “ Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." ( Roma 1:16-17 )

Itulah yang tidak dapat dipahami dan diselami oleh akal manusia. Itulah nilai tertinggi dari Pengetahuan yang diperlihatkan Allah ke atas kebodohan manusia. Ketika Allah inkarnasi “ menjadi manusia” ( Yohanes 1:14 ), disitulah terbukti jelas kecanggihan tekhnologi ( Yun, teknon = cara ) yang diperlihatkan Allah melawan teknologi manusia. Di situ pula tampak nilai keselamatan yang direkayasa oleh Allah, ketika Dia menyatakan diri ke dalam wujud dan rupa manusia.


Soli Deo Gloria


Sumber tulisan :

Sabda Guna Krida Unit kerja penerbitan GPIB Edisi 73 bulan November-Desember 2007


6 comments:

  1. Hikmat Allah diberikan kepada orang beriman berupa karunia Roh ,yaitu karunia Hikmat. Sedangkan karunia Roh lain yang orang Kristen sering rancu dengan karunia Hikmat adalah Karunia Marifat (berkata-kata dengan pengetahuan).
    Karunia Hikmat dapat kita jumpai dalam Hikmat Salomo, misalnya bagaimana Salomo menyelesaikan perselisihan dua orang ibu yang memperebutkan satu anak balita. Dan juga peristiwa ketika Yesus diperhadapkan dengan seorang wanita yang tertangkap basah berjinah .
    Sedangkan Karunia marifat adalah karunia untuk mengetahui pengajaran Firman Tuhan dan kehendak NYa . Ini sering difirmankan oleh Yesus Kristus bahwa apa yang dikatakanNya bukan dari diriNya melainkan daripada Allah Bapa. Dapat pula kita ketemukan dalam perkataan rasul Paulus bahwa apa yang dikatakannya bukan dari dirinya melainkan didengarnya dari Allah.
    Dan ketika kita sudah mengetahui bagaimana Karunia Hikmat dan Marifat berkerja, sekarang bagaimanakah supaya kita mendapatkan karunia itu. Kita harus mau merendahkan diri dan menurut pada Firman Tuhan Yesus , seperti:"Carilah maka kamu akan mendapatkan dan ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu" . Dan yang senafas dengan Firman itu adalah perumpamaan yang diutarakan Tuhan Yesus tentang Hakim yang lalim dan seorang janda.
    Segala permintaan dan doa orang beriman akan dikabulkan oleh Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus tahu apa yang terbaik bagi umatNya. Haleluya...

    ReplyDelete
  2. haleuluyah....kayak orang hutan ya....

    ReplyDelete
  3. bukan.....kayak anjing

    ReplyDelete
  4. Anda berkomentar seperti bahasa binatang berarti anda manusia yang berhati binatang, mudah mudahan ... tidak
    Kasih karunia Tuhan Yesus, kasih Allah Bapak dan persekutuan Roh Kudus menyertai Anda, Tuhan memberkati anda sampai hari berkesudahan

    ReplyDelete
  5. anda sendiri seperti binatang...buktinya gak bisa bedain antara Tuhan dengan manusia...kalo punya kontol tuh tuhan apa mnusia sih....

    ReplyDelete
  6. Anda pasti nggak pernah sekolah ya, pirannya kotor dan bicaranya selalu dengan bahasa kotor ........,. mBok ya yang halusan sedikit, kita berdua kan bukan binatang tetapi manusia dengan keberuntungan yang berbeda ? mengapa ya itu kita masing masing selalu dengan pola berpikir dan berbicara yang berbeda ..........

    ReplyDelete