Friday, February 27, 2015

Hamba Tuhan Atau Hamba Mamon ? Gereja Tuhan Atau Gereja Mamon ?



Hamba Tuhan Atau Hamba Mamon ? Gereja Tuhan Atau Gereja Mamon ?

Nats Renungan Firman Tuhan : Lukas 16 : 9-13

“Yesus pun berkata kepada murid-murid-Nya : “Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.""Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." ( Lukas 16:9-13 )

Uang memiliki sifat netral, bisa berguna untuk hal-hal yang positif atau negatif bergantung di tangan siapa uang itu berada.  Uang itu tidak jahat, tetapi cinta terhadap uang bisa saja membawa seseorang kepada segala jenis kejahatan,kehancuran dan kebinasaan.Karena ada kuasa jahat dibalik uang.

Dalam hidup ini ada hal-hal yang bersifat materi yang tidak bisa tidak harus kita penuhi seperti makanan, pakaian dan juga tempat tinggal.  Belum lagi kebutuhan-kebutuhan lain seperti biaya pendidikan, listrik, air, semuanya memerlukan uang!  Karena itu kita harus bekerja.  Dengan bekerja kita mendapatkan upah (uang).  Namun inilah yang menjadi pokok permasalahannya.  Jika kita tidak waspada hari-hari kita akan terus disibukkan dengan kegiatan memburu uang ini.  Ada tertulis:  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang,"  (Pengkotbah 5:9).

Karena cinta akan uanglah banyak para pengusaha pergi ke gunung Kawi mempersembahkan jiwanya dan keluarganya kepada setan/iblis untuk memperoleh harta kekayaan. Karena cinta akan uanglah maka banyak para artis rela menjual jiwanya kepada setan dan kuasa kegelapan memasang susuk dan jimat pemikat untuk dapat memikat pria kaya dan pejabat kaya  untuk memperoleh uang,harta,kekayaan dan ketenaran.Karena cinta akan uanglah hamba Tuhan/pendeta besar/gereja memasang tarif untuk kotbah dan memasang tarif untuk melayani jemaat.Karena cinta akan uanglah banyak pendeta besar jatuh kedalam hawa nafsu keserakahan menggelapkan perpuluhan jemaat dan asset gereja untuk memperkaya diri sehingga berujung kepada pengadilan dan penjara.

Maraknya kasus pendeta besar yang tersandung dalam kasus penyelewengan dana gereja dan perpuluhan jemaat hingga jutaan dollar sudah tidak asing lagi bagi kita. Bapak, anak dan menantu bertengkar dan berkelahi untuk memperebutkan uang perpuluhan jemaat, uang persembahan jemaat dan asset gereja yang nilainya ratusan milyar rupiah, yang seharusnya dana tersebut untuk pengabaran injil, pelayanan diakonia,kasih dan keadilan ( kasus gereja Bethany Nginden Surabaya).Berikut adalah beberapa kasus yang melanda pendeta dan gereja besar akibat cinta akan uang dan nafsu akan kekayaan dan harta :

1.   Kasus gereja GBI Bethany Nginden Surabaya (Kharismatik/Pentakosta) dimana pendiri gereja tersebut Pdt. DR Abraham Alex Tanuseputra diadukan oleh jemaat ,anak dan menantunya karena diduga menggelapkan asset gereja,uang perpuluhan dan uang persembahan jemaat untuk memperkaya diri dan dijadikan atas nama pribadi. Dimana uang persembahan dan uang perpuluhan jemaat digunakan untuk bisnis dan diduga ada pencucian uang yang nilainya konon mencapai 4,1 triliun rupiah. Akibatnya Bapak,anak dan menantu berkelahi dan bertengkar untuk memperebutkan uang dan dana tersebut yang sekarang kasusnya ditangani oleh kepolisian dan pengadilan Surabaya.

2.     Kasus Gereja City Harvest Church Singapura yang memiliki 30 ribu jemaat ( Kharsimatik/Pentakosta ) dimana Pendeta Kong Hee dituduh menggelapkan dana jemaatnya sebesar 19 juta dollar Singapura atau sekitar Rp. 140 milyar rupiah. Pdt.Kong Hee dituduh “menggelapkan uang secara tidak jujur” dari dana pembangunan gereja tersebut selama beberapa tahun untuk mendukung karir nyanyi istrinya Ho Yeow Sun,yang mencoba menjadi bintang di Amerika Serikat. Kasusnya sekarang sedang ditangani oleh kepolisian dan pengadilan Singapura.Dan berita terakhir yang didapatkan bahwa Pdt. Kong Hee dijatuhi hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan Singapura beserta 5 orang lagi kawan-kawannya/pemimpin lainnya yang terlibat dalam skandal penyalahgunaan dan penggelapan uang gereja dan bekerjasama dengannya divonis 21 bulan hingga 6 tahun penjara.


3.     Kasus Pastor David Yonggi Cho pendiri gereja besar Yoido Full Gospel Church (YFGC ) aliran kharismatik/pentakosta. Hakim pengadilan menjatuhkan hukuman 3 tahun penjara dan 5 tahun masa percobaan dan denda Rp. 37 milyar rupiah karena menggelapkan dana gereja ( uang perpuluhan dan uang persembahan jemaat ) sebesar Rp. 141 milyar untuk membantu perusahaan anaknya Hee-Jun di pasar saham (investasi pasar uang).Anak sulung  Pastor David Yonggi Cho yaitu Hee-Jun mantan direktur harian local Kookmin Ilbo yang berafiliasi dengan gereja Yoido Full Gospel Church juga dijatuhi 3 tahun penjara oleh pengadilan Korea Selatan.


Para penginjil penganjur Teologi Sukses biasanya mengucapkan slogan-slogan kemakmuran seperti berikut:

"Kalau Mafia bisa naik mobil Lincoln Continental, mengapa anak-anak Raja tidak?" (Fred Price)

"Allah menghendaki anak-anak-Nya makan makanan terbaik, berpakaian pakaian terbaik, mengendarai mobil yang terbaik, dan menghendaki mereka untuk memperoleh segala sesuatu yang terbaik." (Kenneth Hagin)

"Saya melihat bahwa Tuhan menghendaki kita kaya. Sebab itu saya mulai mengkotbahkan kekayaan orang Kristen. Saya memberitahukan orang-orang bahwa Tuhan menginginkan mereka menjadi kaya melalui iman mereka." (Oral Roberts)

"Tuhan menghendaki Anda menjadi makmur dalam segala kehidupan Anda. Apakah Anda sudah siap untuk hidup makmur? Apakah Anda butuh hidup makmur? Maka hendaklah Anda hidup makmur." (Edwin Louise Cole)

"Saya tidak membutuhkan emas di Sorga, saya mesti memilikinya sekarang." (Benny Hinn).

Bandingkanlah ini dengan isi Alkitab:

"Dan Yesus pun berkata kata-Nya : "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkan hartamu di Surga, di Surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada di situ juga hatimu berada." (Matius 6:19-21)


“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." ( Markus 10 : 21 )

  

"… mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." ( 1Timotius 6:9-10 ).

“Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu” ( 1 Petrus 5 : 1-4 )



Kalau begitu, tidak bolehkah pengikut Kristus mencari uang dan menjadi kaya?
Firman Tuhan tidak melarang orang menjadi kaya, malah perumpamaan talenta menganjurkan orang bekerja lelah untuk melipat gandakan modalnya. Namun, janganlah kekayaan dianggap sebagai sejajar dengan iman dan kemiskinan sebagai lawan dari iman.

Banyak umat Kristen yang taat tetap miskin sekalipun mereka bekerja keras, karena mereka menghindari dan tidak mau terlibat korupsi dan suap-menyuap dalam mengejar harta. Tidak ada salahnya umat Kristen memiliki harta kekayaan dan hidup makmur, tetapi harta kekayaannya itu harus disyukuri sebagai pemberian Allah (berkat Tuhan ) untuk disalurkan dalam menolong sesama kita.

"Barangsiapa mempunya harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)

Gereja jangan menyeleweng menyembah mamon tetapi gereja harus kembali kepada iman yang sejati. Gereja jangan membangun jemaat untuk berfokus pada hal-hal yang hina, seperti: uang, sehingga mereka mengejar hal-hal yang remeh dan hina. Yakobus mengingatkan bahwa hal ini adalah pikiran yang jahat.Ketika gereja telah menentukan tarif dalam melayani jemaat/umat Tuhan/domba milik Tuhan Allah,itu berarti gereja telah membuka pintu bagi kuasa mamon yaitu serangan iblis dan kuasa kegelapan. Kita melihat banyaknya kasus penyelewengan dan kejahatan dalam gereja seperti korupsi,menggelapkan uang perpuluhan jemaat,tidak jujur dalam hal laporan keuangan,selingkuh,dosa-dosa seksual yang mengakibatkan pertengkaran dan perpecahan yang berujung pada pertikaian,perkelahian dan  pengadilan.Sehingga gereja tidak lagi menjadi garam dan terang bagi dunia ini.Gereja harus percaya dan taat kepada Tuhan Yesus kepala gereja dan firman-Nya dan bukan mengandalkan uang,harta (mamon).

Tuhan Yesus menegur gereja-Nya melalui rasul Yohanes dalam kitab wahyu agar kembali kepada kasih yang mula-mula yaitu mengasihi Allah dan sesama manusia bukan menyembah uang (mamon).

“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” ( Wahyu 2:4-5 )

Musuh terbesar dari iman Kristen adalah mamon. Ketika uang tidak bisa dikuasai oleh manusia maka dia akan berubah menjadi dewa/ penguasa kehidupan. Alkitab berkata bahwa manusia hidup tidak bisa menyembah 2 tuan; dia tidak bisa menyembah Allah sekaligus menyembah mamon.
Gereja akan menuju kepada kehancuran ketika mulai memandang muka, dan menyembah mamon (uang).

Soli Deo Gloria



Sunday, February 15, 2015

“Tuhan Allah Mengetahui Kebutuhan Kita”



“Tuhan Allah Mengetahui Kebutuhan Kita”


Renungan Firman Tuhan : I Raja-Raja 17:7-16

“Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.” ( 1 Raja-Raja 17:7-16 )

          Banyak kejadian yang sering kita dengar dan baca di media elektronik maupun cetak seperti kebakaran,gempa bumi,kecelakaan dan kejadian lainnya yang banyak memakan korban jiwa.Bahkan banyak yang menjadi menderita akibat kejadian yang terjadi tersebut.Bagaimana sikap dan tindakan kita atas peristiwa yang terjadi itu ? Apalagi jika terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal atau gereja.

          Tindakan seorang janda di Sarfat menjadi bukti nyata. Memang disebutkan bahwa Allah yang memerintahkan janda tersebut untuk memberi makan Elia ( 1 Raja-Raja 17: 9 ).Oleh karena itu,Allah memerintahkan Elia untuk pergi ke Sarfat karena sungai Kerit sudah menjadi kering. Sampai di pintu gerbang kota itu, Elia melihat seorang janda sedang mengumpulkan kayu api dan meminta kepadanya minum dari air dalam kendil dan sepotong roti ( 1 Raja-Raja 17 : 10-11 ). Jawab janda itu bahwa dirinya hanya memiliki segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli dan sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api,kemudian akan pulang dan mengelolanya bagi keluarganya. Setelah memakannya,maka kami akan mati. Namun Elia menyatakan, “pulanglah dan lakukan seperti yang kau katakan,tetapi buatlah lebih dahulu bagiku…kemudian bagimu dan anakmu.Sebab tepung dalam tempayan ini tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang.( 1 Raja-Raja 17:12-14 ). Disinilah iman dan tindakan menjadi nyata.Janda itu melakukan seperti yang diminta Elia.Janda itu mendapatkan apa yang diyakini dan diperbuatnya,tepung dalam tempayan tidak habis dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang ( 1 Raja-Raja 17:16 ).

          Sebagai gereja harusnya kita memiliki iman dan melakukan tindakan nyata seperti janda di Sarfat itu.Kita harus sedia dipakai Tuhan untuk menolong sesama,dan membantu pekerjaan Tuhan di dunia ini.Seringkali dengan berbagai alasan seperti tidak ada dana,tidak ada dalam program dan tidak ada saldo. Iman untuk berbuat bagi sesama dan untuk pekerjaan Tuhan menjadi tumpul. Beriman dan bertindaklah,seperti janda Sarfat yang akhirnya Tuhan Allah beri kelimpahan.Ketika kita percaya dan taat maka kita akan melihat kemuliaan Allah yang akan melepaskan kita dari masalah,pergumulan dan kesulitan yang menghadang.Janda Sarfat ini percaya dan dia taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Allah melalui hamba-Nya nabi Elia dan mujizatpun terjadi.Marilah kita belajar untuk taat dan percaya kepada Tuhan dan biarlah kita meneladani janda Sarfat dalam pelayanan kita..Tuhan memberkati.

Soli Deo Gloria