Saturday, July 23, 2011

"Apakah Yang Dimaksud Dengan Perlengkapan Senjata Allah ?"



“APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH ?”
“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,” ( Efesus 6: 10-18 )

Praktek Okultisme belakangan ini semakin banyak dipraktekkan orang, bukan saja dari kalangan orang-orang atau masyarakat tertinggal, terasing dan terbelakang di pedesaan yang kurang berpendidikan. Tetapi juga dari kalangan masyarakat yang berlabel “ modern, intelektual (berpendidikan tinggi), dan tinggal di kota-kota besar hingga metropolitan. Sebenarnya praktek-praktek okultisme sudah berumur sangat tua, sejak manusia pertama Adam dan Hawa yang telah jatuh kedalam dosa, manusia cenderung mempercayai adanya kuasa-kuasa gelap, di luar suara Allah yakni bisikan dan suara iblis yang merupakan benih-benih awal yang membawa manusia kepada praktek-praktek kuasa gelap. Hal itu terjadi karena adanya ketidakpuasan manusia terhadap “pemerintahan” Allah atas dirinya sehingga mencari kepuasan itu dari luar diri Allah. Iblis menawarkan segala kepuasan yang dinginkan oleh manusia itu dengan cara yang sangat menarik dan menggiurkan yang sebenarnya hanyalah tipuan belaka. Manusia terperdaya oleh tipuan iblis dan melakukan apa yang dikehendakinya. Itulah Okultisme. “Okultisme adalah suatu praktek penyembahan/kepercayaan kepada kuasa gaib (kuasa gelap) yang bukan Allah Sang Pencipta, yang mampu memberikan kuasa, kekuatan, kekayaan, kebahagiaan, kesembuhan, perlindungan kepada yang mencarinya dan yang mempraktekkannya. Dalam prakteknya sepanjang jaman, manusia dapat mencari berbagai kuasa dan kekuatan dari alam semesta dan isinya seperti : “ Manusia mencari kekuatan dari benda-benda hidup, benda-benda mati, pohon, batu-batuan, angin, mahluk-mahluk halus, roh, arwah, binatang dan organ-organ tubuh yang dimilikinya ( seperti misalnya : kumis atau bulu harimau, kuku atau taring bintang buas, dll).
Melawan Iblis dan Kuasa Gelap dengan perlengkapan senjata Allah.

Kekuatan untuk dapat menggunakan perlengkapan senjata Allah supaya dapat melawan Iblis dan semua kuasa kegelapan, ialah hidup di dalam Tuhan dan di dalam kekuatan kuasa-Nya. Itulah kekuatan Allah sendiri, yaitu senjata Roh Kudus, kekuatan sorgawi, kekuatan dari tempat Yang Maha Tinggi, kekuatan rohani, kekuatan yang kekal, dan merupakan kekuatan yang tidak bisa dilawan oleh kekuatan apapun yang ada di dalam dunia ini. Hanya orang yang di dalam Tuhan yang memiliki kekuatan ini, karena dia di dalam Tuhan dan Tuhan ada di dalam dia. Inilah kekuatan yang paling ditakuti oleh Iblis dan semua roh jahat yang ada di dalam dunia ini.
Kita diperintahkan untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Senjata itu sudah ada dan siap untuk dipakai, bukan dibuat sendiri. Senjata ini bukan produksi dalam negri, bukan produksi luar negri, tetapi berasal dari sorga, dari Tuhan Yang Kekal. Allah telah menyiapkannya bagi orang beriman agar supaya dikenakan untuk melawan semua kuasa kegelapan yang mengacaukan hidup manusia. Dengan menggunakan perlengkapan senjata Allah ini, kita bersama Tuhan sanggup untuk mengalahkan semua kuasa kegelapan.

Kuasa kegelapan menggunakan metode-metode yang paling hebat dengan sistim yang paling rapi, maka orang beriman ditantang untuk menghadapinya dengan pengetahuan Firman Allah yang menyeluruh, yang luas, sehingga kuasa-kuasa jahat ini bisa dicegat dan dikalahkan dengan sebaik-baiknya. Jangan masuk medan perang rohani, tanpa perlengkapan senjata Allah. Hal semacam ini sangat berbahaya dan mematikan. Karena orang-orang beriman berhadapan dengan musuh-musuh yang mematikan. Musuh-musuh kita bukanlah darah dan daging, melainkan roh-roh gelap ( Bdk. Efesus 6:12 ).
Rasul Paulus ketika berada di penjara oleh bimbingan Roh Tuhan (Roh Kudus) ,ia menuliskan suratnya kepada jemaat Efesus tentang perlengkapan senjata Allah. Orang-orang Kristen yang sudah dilahir barukan oleh Roh Kudus mau tidak mau,suka atau tidak suka akan terlibat dalam peperangan rohani (spiritual battle). Dan Rasul Paulus mendapat hikmat dari Roh Kudus untuk melihat perlengkapan perang serdadu (tentara) Romawi. Mengapa mereka bisa selalu menang dalam pertempuran (dalam peperangan)? Rasul Paulus menuliskan ada 7 (tujuh) perlengkapan senjata Allah untuk mengalahkan semua kuasa kegelapan yaitu sebagai berikut :
  1. Berikatpinggangkan kebenaran ( Efesus 6:14 ).
  2. Berbajuzirahkan keadilan (Efesus 6:14 ).
  3. Kerelaan untuk memberitakan Injil Damai Sejahtera ( Efesus 6:15).
  4. Perisai Iman ( Efesus 6:16).
  5. Ketopong Keselamatan ( Efesus 6:17 ).
  6. Pedang Roh yaitu Firman Allah ( Efesus 6:17 ).
  7. Berdoa setiap waktu di dalam Roh dan juga berdoa untuk orang-orang Kudus ( Efesus 6:18 ).
Penjelasan :
  • Berikatpinggangkan Kebenaran. Istilah kebenaran ( Bahasa Yunani : aletheia ) diilustrasikan sebagai ikat pinggang. Ini adalah perlengkapan seragam militer seorang serdadu Romawi yang masuk dalam medan perang. Baju seragam perang harus ada ikat pinggangnya sehingga serdadu itu tidak kedodoran. Dua tangan memegang perisai dan pedang. Kalau tidak ada ikat pinggang, maka dia menjadi repot dengan diri sendiri dan tidak bisa berkonsentrasi untuk melawan musuh, dan kalau demikian keadaannya tentu hal ini sangat menyulitkan dia dalam medan pertempuran dan dia bisa mati konyol. Kebenaran adalah perlengkapan senjata yang sangat penting sehingga kita dapat bebas berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan ( Iblis, roh-roh jahat, begu ganjang). Oleh kasih karunia dan anugerah Allah, kita yang hidup tidak benar dapat hidup dengan benar, jujur, tulus, dan dalam kebenaran. Apabila kita hidup dengan benar, dengan jujur, dengan tulus, menjauhi dusta, tipu daya dan kebohongan, maka kita dapat melawan dan menang atas bapa pendusta, yaitu Iblis bersama dengan roh-roh jahat pengikutnya.
  • Berbajuzirahkan Keadilan. Kalau kita mengamati istilah ini, hal ini sangat menarik, karena istilah keadilan (Bahasa Yunani : dikaiosune ) secara khusus bersangkut paut dengan proses hukum. Apabila seorang terdakwa terbukti kejahatannya, maka ia harus dan pasti dihukum. Bagaimana caranya supaya ia bisa bebas? Harus ada seorang pembela atau advokat yang mau membela si terdakwa dan kalau perlu mau dihukum ganti si terdakwa dalam penghakiman dan penghukuman. Apabila si pembela mau mati mengganti si penjahat yang seharusnya dihukum, maka hakim yang adil pasti menjatuhkan hukuman atas si pembela yang rela mengganti si terdakwa. Dengan proses penggantian ini, maka si terdakwa bebas dari hukuman. Si terdakwa dibenarkan oleh hakim, karena ada yang rela menggantikan si terdakwa. Proses ini namanya pembenaran dan si terdakwa tadi yang seharusnya menerima hukuman, berubah menjadi seorang yang dibenarkan dan ia menerima kebenaran. Inilah yang Tuhan Yesus perbuat bagi kita orang berdosa yang terdakwa berat di hadapan pengadilan Allah Yang Mahasuci. Kristus datang sebagai Penebus dosa-dosa kita dan Pembela kita di hadapan Mahkamah Pengadilan Allah (Bdk. Roma 8:31-39). Dia dihukum secara memalukan, digantung di tiang gantungan, di salib, sebagai ganti kita yang seharusnya di hukum mati dalam api neraka. Dengan percaya kepada Kristus, bertobat dan memberi diri dibaptis, serta mengikut Dia, kita yang dulunya orang yang berdosa, menjadi orang benar karena kita telah menerima anugerah Allah ini ( karena dibenarkan Allah di dalam Kristus). Kebenaran Kristus menjadi milik kita. Sebagaimana Rasul Paulus katakan : “ Karena kamu semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus “ ( Galatia 3:27 ). Pengalaman rohani ini adalah dasar yang luar biasa kuatnya, dan inilah senjata kedua untuk melawan Iblis dan semua kuasa kegelapan. Kuasa kegelapan tidak bisa melawan orang yang percaya dan menerima kebenaran atau keadilan Allah. Keadilan diilustrasikan sebagai baju zirah. Ini adalah perlengkapan yang dipakai oleh seorang serdadu Romawi, untuk melindungi dada khususnya, sehingga terlindung dari bahaya yang dari depan khususnya.
  • Kerelaan Untuk Memberitakan Injil Damai Sejahtera. Untuk dapat mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan, orang beriman harus memakai senjata Allah ini, yaitu kerelaan untuk memberitakan Injil Damai Sejahtera. Kerelaan memberitakan Injil Damai Sejahtera ini diilustrasikan sebagai kasut. Kasut adalah perlengkapan seorang serdadu (tentara) Romawi, sehingga ia dapat dengan aman bergerak, berjalan, dan berlari dengan leluasa. Kita tidak boleh diam. Kuasa kegelapan harus disesak, dilawan dan diusir dengan cara terus-menerus, siap rela memberitakan Injil Damai Sejahtera. Tentunya dengan hikmat dan pimpinan Allah. Orang beriman yang telah diubah hatinya, akan terbeban, dan tidak bisa diam untuk memberitakan Injil, karena dia sendiri sudah mengalami damai sejahtera itu. Iblis dikalahkan karena orang beriman memberitakan “kabar sukacita” (Injil) yang mendatangkan damai sejahtera besar dan kekal, lalu tawanan Iblis dilepaskan dari kekacauan, kegelisahan, ketakutan, tekanan, beban berat dari hidup yang buruk. Karena mendengar Injil Damai Sejahtera, maka tawanan Iblis beramai-ramai menerima Kristus. Inilah senjata kita yang ke tiga. Rasul Paulus menuliskan dua hal mengenai Injil sebagai berikut :
    1. Injil adalah “ kabar baik” tentang kemuliaan dan rahmat Allah yang inti isi beritanya adalah “ pertobatan,pengampunan dosa dan hidup yang kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus”.Allah telah menyerahkan Yesus karena pelanggaran kita, dan membangkitkan Dia karena pembenaran kita ( Roma 4:25).Dengan demikian Tuhan telah mengalahkan kuasa dosa dan maut, dan membukakkan kita jalan menuju kehidupan baru (Roma 8:1-4). Karena itu, kita memperoleh pengampunan dosa ( Kol 1:13), kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah ( Roma 5:1), dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah ( Roma 5:2)
    1. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Injil mengandung kekuatan Ilahi. Sebab Injil adalah Firman Allah. Kalau yang berbicara ialah Allah Yang Maha Kuasa, Firman-Nya mempunyai kekuatan. Firman itu berkumandang lalu terciptalah apa yang sebelumnya tidak ada ( Kej 1:3). Firman yang keluar dari mulut Tuhan Allah tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya ( Yer 23:29, Yes 55:11, Bdk Roma 4:21). Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya ( Yes 40:8). Sebab Tuhan sendiri yang menjamin pelaksanaannya.
  • Perisai Iman. Untuk mengalahkan kuasa kegelapan kita harus memakai iman, kepercayaan, keyakinan pada Tuhan. Kita harus meminta pertolongan Roh Kudus ( Bdk 1 Kor 12:9 ) dan oleh Firman Tuhan ( Roma 10:17), beriman dan percaya pada Tuhan, hidup dari karunia Allah dan setia pada Tuhan. Inilah senjata yang keempat yang ditakuti kuasa kegelapan. Senjata yang keempat yaitu iman harus dipakai dalam segala keadaan, ketika menghadapi bermacam-macam tantangan dari kuasa kegelapan. Orang benar hidup oleh sebab iman ( Bdk Roma 10:17 ). Setiap saat dan dalam segala keadaan, kita harus hidup dengan senjata ini, yaitu iman.Tuhan Panglima Perang kita, memerintahkan supaya kita langsung mempergunakan senjata ini yaitu : iman. Pergunakanlah atau ambillah, menunjuk kepada perintah tegas dari Sang Komandan, supaya kita sungguh-sungguh mempergunakannya dalam peperangan rohani. Iman diilustrasikan sebagai perisai. Perisai adalah perlengkapan perang serdadu Romawi untuk menangkis anak panah musuh yang datang melayang secara mendadak. Dengan adanya perisai maka serdadu itu terlindung dan dapat menangkis anak panah musuh. Iman sangat melindungi kita terhadap serangan kuasa kegelapan yang mendadak. Dengan iman kita dapat memadamkan tembakan anak panah berapi dari si jahat. Anak panah dari kuasa kegelapan berupa : kekuatiran, kebimbangan, keragu-raguan, ketakutan yang menyerang kita secara luar biasa, dan serangan itu hanya bisa dipadamkan dengan iman, yaitu kepercayaan kepada Tuhan dan kepada semua Firman-Nya. Kita percaya dan beriman bahwa Allah sangat mengasihi kita, memelihara, melindungi, menjamin, menjawab doa, menguatkan, menjaga dan mengawal kita ( Bdk Mazmur 23 ). Memang hanya orang beriman yang dapat mengalahkan semua kuasa kegelapan. Pengalaman ketika penulis sedang mengalami ketakutan akan ancaman musuh yaitu iblis pernah berkata kepada penulis dalam satu penglihatan dan dia berkata : “ Aku akan membunuhmu“ ! sahutnya. Penulis sempat takut tetapi Roh Tuhan memberikan penulis damai sejahtera dan keberanian dan penulis berkata: “ Pergi kau Iblis di dalam nama Tuhan Yesus, aku tidak takut bahaya sebab Tuhan Yesus menjaga dan melindungiku. Dia Gembalaku yang baik. Tidak ada sesuatupun yang terjadi dalam hidupku tanpa seijin dan sepengetahuan-Nya....“. Dan Iblis itu pergi meninggalkan penulis. Iblis itu tinggi besar, tetapi memakai jubah hitam gelap. Penulis sebenarnya orang penakut, tetapi karena ada Tuhan Yesus Gembala Yang Agung penulis menjadi pemberani melawan Iblis dan kuasa kegelapan.
  • Ketopong Keselamatan. Ini berbicara tentang kepastian keselamatan, keyakinan akan hidup kekal yang utuh, bahwa kalaupun nanti mati pasti masuk sorga rumah Bapa Yang Mulia. Keyakinan ini, yaitu kepastian keselamatan hanya terdapat di dalam Kristus. Iblis gampang sekali menghancurkan orang yang tidak mempunyai kepastian keselamatan, sedangkan orang beriman yang mempunyai kepastian keselamatan ini sangat sulit diombang-ambingkan apalagi dikacaukan dan dibinasakan oleh Iblis, karena dia tahu dia pasti selamat. Keselamatan yang dari Tuhan ini bersifat sangat besar, abadi dan kekal,sempurna, tidak akan berakhir, tidak dapat dihitung, sangat luas dan selama-lamanya. ( Bdk . Ibr 2:3, Ibr 5:9, Ibr 7:25, Yes 51:6, Mzm 71:15, Yes 45:17). Keselamatan ini, diilustrasikan sebagai ketopong. Ketopong adalah perlengkapan serdadu Romawi kuno untuk melindungi kepala, sehingga selamat terhadap anak panah atau senjata mematikan dari pihak musuh. Kepala kita, pikiran, otak, angan-angan, rencana, cita-cita, cara berpikir, filsafat kita harus dilindungi Tuhan secara khusus, sehingga semuanya ini hanya berpikir sesuai dengan kehendak dan pikiran Tuhan. Iblis dan kuasa gelap bisa memberikan pikiran-pikiranya kepada kita. Sehingga kita perlu menaklukkannya dengan pikiran Kristus. Kuasa kegelapan sangat takut kepada orang yang pikirannya di dalam perlindungan Tuhan Allah dengan keselamatan yang dari pada Tuhan. Otak kita, pikiran kita harus dibawah perlindungan keselamatan dari Tuhan, sehingga kita berpikir seperi Tuhan Yesus berpikir. Hal itu berarti bahwa pikiran kita dipenuhi dengan keselamatan dan dengan demikian kita merindukan keselamatan orang lain juga.
  • Pedang Roh Yaitu Firman Allah. Senjata yang keenam yaitu Firman Allah, diilustrasikan sebagai pedang. Istilah makaira, diterjemahkan pedang, yaitu sejenis pedang pendek yang dipakai untuk pertempuran jarak dekat, oleh seorang serdadu romawi. Ini adalah senjata penting untuk perkelahian pada waktu perang antara dua orang secara langsung. Dalam peperangan melawan kuasa kegelapan kita harus mengenal suara Roh Tuhan yang memberikan Firman Tuhan yang khusus, dan menjadi pedang bagi kita untuk melawan Iblis secara langsung, dalam jarak dekat. Kita harus peka terhadap suara Tuhan yang berbicara kepada kita waktu peperangan secara langsung dengan kuasa kegelapan. Senjata ini disebut sebagai pedang Roh. Roh Tuhan yang akan berperang bagi kita dan membatu kita dalam peperangan rohani/spiritual battle. ( Zakaria 4 :6 ). Karena orang beriman setia membaca Kitab Suci, saat teduh (renungan pagi dan malam), maka pada saat peperangan rohani, Roh Tuhan mengingatkan Firman Allah yang pernah kita baca, menjadi reema, diberikan oleh Roh Kudus sebagai pedang-Nya lalu kita dapat melawan Iblis. Kewaspadaan rohani, pergaulan dengan Tuhan serta kepekaan terhadap suara Tuhan sangat dibutuhkan dalam peperangan rohani. Kuasa kegelapan sangat ngeri terhadap orang beriman yang peka terhadap suara Tuhan, yang hidup dalam Tuhan, yang setia membaca Alkitab dan yang bergaul akrab dengan Tuhan.Dalam peperangan rohani melawan penguasa-penguasa kerajaan angkasa dan roh-roh gelap,Firman Allah (Alkitab) memberitahukan kepada kita bahwa ada kuasa di dalam nama Tuhan Yesus untuk mengusir setan-setan (roh-roh jahat,jin,tuyul,begu ganjang,iblis ). Dan juga ada kuasa di dalam darah Tuhan Yesus (darah Anak Domba Allah) untuk mengalahkan satan,iblis,naga (setan,roh-roh jahat,jin,tuyul,begu ganjang) . Firman-Nya berkata : “ Lalu Yesus berkata kepada mereka : Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." ( Markus 16:17-18). Dan dalam Wahyu Yohanes Firman-Nya berkata :Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” (Wahyu 12:11)
  • Berdoa setiap waktu di dalam Roh dan juga berdoa untuk orang-orang kudus. Senjata yang ke tujuh adalah : doa (berdoa). Rasul Paulus mengilustrasikan berdoa sebagai senjata Allah. Jadi apabila serdadu Romawi berada dalam kancah peperangan mereka harus dapat menyusun strategi dan menambah kekuatan phisik mereka dengan mengambil waktu berjaga-jaga. Sehingga mereka dapat menyusun kekuatan kembali dan dapat mendengar perintah dan petunjuk komandan untuk menyerang atau bertahan. Kita harus melindungi diri kita dan keluarga kita supaya berjaga-jaga dengan doa dan firman Tuhan serta mengingatkan mereka supaya tidak lalai, tetapi berdoa terus. Tuhan Yesus mengingatkan kita supaya bertekun senantiasa dalam doa. Rasul Yakobus menuliskan bahwa “ ....doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya“ ( Yakobus 5 :16). Berarti ada kuasa di dalam doa. Ketika Nabi Elia berdoa supaya hujan turun maka hujan pun turun. Dan ketika dia berdoa supaya hujan tidak turun, maka hujanpun tidak turun.(Bdk 1 Raja-raja 17, 1 Raja-raja 18).Dan begitu juga ketika bangsa Israel berperang melawan musuh-musuhnya, ketika Musa menaikkan tongkat dan tangannya ke langit, maka menanglah bangsa Israel. Dan ketika Musa menurunkan tangannya karena kelelahan, maka kalahlah bangsa Israel, sehingga tangannya harus ditopang oleh Harun. Doa adalah perlengkapan senjata Allah yang mempunyai kuasa di alam rohani. Dengan berdoa maka kita sedang meminta Allah untuk berperang bagi kita.Dengan kata lain kalau kita berdoa, maka Tuhanlah yang bekerja. Dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus yaitu : “ Doa Bapa Kami“ kita melihat adanya permohonan dan permintaan kiranya Tuhan Allah menopang dan melepaskan kita dari si jahat (Iblis)....“..janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat...“. Musuh kita turun temurun yaitu : tabiat daging kita sendiri, dunia yang jahat ini dan Iblis senantiasa ingin menjatuhkan dan membinasakan kita. Dengan berdoa berarti kita mengandalkan Tuhan dan bukan kekuatan kita sendiri. Dan doa-doa syafaat kita untuk orang-orang kudus, hamba Tuhan perlu kita naikkan karena mereka terlibat dalam peperangan rohani, sehingga kita bisa bersatu di dalam doa. Ketika kita pergi pelayanan ke tempat persekutuan doa, ke kantor bekerja, pergi berbelanja ke pasar, pindah rumah ke suatu daerah, kita perlu berdoa dan mendoakan kesejahteraan kota dimana kita ditempatkan (berdomisili).
Kita bersyukur kepada Allah Bapa kita, yang telah mengaruniakan kepada kita Tuhan Yesus Kristus, Alkitab Firman Allah, Roh-Nya yang Kudus, para malaikat-Nya serta hamba-hamba-Nya yang benar. Sehingga dengan demikian kita bisa mengalahkan semua kuasa kegelapan (begu ganjang, santet, guna-guna, iblis, roh-roh jahat), dan terlepas dari belenggu okultisme. Kita tidak perlu takut kepada Iblis dan kuasa kegelapan karena Alkitab menyaksikan bahwa dia ( Iblis dan roh-roh jahat) telah dikalahkan dan dilucuti oleh Allah diatas kayu salib. Rasul Paulus mengatakan bahwa oleh kematian dan kebangkitan Kristus, kita terpelihara di dalam kasih karunia Allah. Dan kita adalah orang-orang yang lebih dari pada pemenang oleh Dia yang telah mengasihi kita.
  • “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” ( Roma 8 :37 ).
  • “ Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” ( Roma 16:20 ).

Soli Deo Gloria

Daftar Pustaka :

  1. “Antara Kuasa Gelap Dan Kuasa Terang ( Okultisme Ditinjau Dari Segi Iman Kristen)” Oleh : Pondsius & Susanna Takaliuang – YPPII Batu, Jawa Timur 2000.
  2. “Buku Penuntun Menghadapi Bahaya Laten Okkultisme Di Kalangan Masyarakat Batak” Oleh : Pdt. Rudolf M. Pasaribu, S. Th - Jakarta 2005
  3. “Rahasia Mengalahkan Begu Ganjang “ Oleh : Pdt. Jaharianson Saragih, S,Th. M.Sc. Ph.D. ( Artikel Surat Kabar SIB Kamis 3 Juni 2010 ). Penulis adalah Direktur Paska Sarjana STT Abdi Sabda Medan. Konselor dan Praktisi Pelayanan Pelepasan bersama Tim Okult STT Abdi Sabda.
  4. “Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid A-L ( The New Bible Dictionary)” Published by Inter-Varsity Press, Leicester LEI 7GP, England @ 1988 Inter-Varsity Press.
  5. “Adu Kuasa Dengan Penghulu Kegelapan ( Menuju Pemahaman Lebih Dalam Mengenai Kekuatan-Kekuatan Supernatural Dalam Peperangan Rohani)” Oleh : DR. C. Peter Wagner- Regal Books California USA-1990.

2 comments:

  1. he..penyembah kolor ijo...mana koment mu?

    ReplyDelete
  2. Menjadi org kristen artinya siap berperang melawan iblis dan segala tipu dayanya,bkn menjadi pengikutnya melalui okultisme, GBU all

    ReplyDelete