Friday, May 22, 2009

Antara Kuasa Gelap Dan Kuasa Terang, Antara Kuasa Iblis Dan Kuasa Allah


“ANTARA KUASA GELAP DAN KUASA TERANG, ANTARA KUASA IBLIS DAN KUASA ALLAH


“Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan” ( Kisah Rasul 26:16-18)


Di dalam dunia ini, sesuai dengan firman Tuhan, khususnya dalam dunia yang tidak kelihatan atau dunia roh terdapat dua macam kuasa, yaitu kuasa Roh Kudus ( Bdk. Kis 10:38), dan kuasa Iblis bersama dengan roh-roh setan lainnya ( Bdk Mat 10:1, 1 Tim 4:1).

  • “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.” ( Matius 10:1 )

  • “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.” ( 1 Timotius 4:1 )

Kalau seseorang sudah ada “ di dalam Kristus”, sudah diselamatkan, maka hatinya didiami oleh Roh Allah ( Bdk 1 Kor 3:16, 1 Kor 6:19, Mat 10:20, Yoh 7:37-39 ), sedangkan kalau seorang masih diluar Kristus, belum dilahirbarukan oleh Roh Kudus, belum diselamatkan, hatinya didiami oleh roh-roh jahat ( Bdk 1 Yoh 5:19, Eff 2:2, Kis 5:3).

Ternyata hati manusia adalah semacam sarang burung, apakah didiami oleh burung merpati ( Roh Tuhan ), atau burung hantu ( roh-roh setan/roh-roh jahat). Lawan dan penghalang Injil yang paling dahsyat bukan hanya kekerasan hati manusia yang tidak mau bertobat, tetapi ada kuasa lain yang jahat, najis dan misterius yang berdiri di belakang kekerasan hati, yaitu Iblis dan roh-roh setan melalui praktek okultisme, yang membutakan mata batin manusia sehingga tidak bisa melihat cahaya kemuliaan Injil ( Bdk 2 Kor 4:3,4). Rasul Paulus menyebutnya sebagai kuasa kegelapan ( Bdk Kol 1:13), dengan bermacam-macam roh lainnya ( Bdk Ef 6:11,12 ). Dalam Matius 13:3-19, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang menarik tentang kuasa kegelapan, yang diumpamakan sebagai burung yang mengambil taburan benih firman Tuhan. Inilah roh gelap yang menghalangi seseorang untuk diselamatkan, dengan cara mengambil firman Tuhan yang didengar dari dalam hati manusia. Roh setan inilah juga yang menyebabkan manusia tidak menyukai Alkitab, yang menyebabkan orang mengantuk, tertidur dan yang menyebabkan firman Allah masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri kita. Roh-roh iblis inilah juga yang ada di dalam praktek okultisme dan tabiat daging manusia lama, yang najis dan keras, yang belum dibaharui Tuhan. Sebagaimana kita sering melihat pemberitaan di TV dari Sabang sampai Merauke sering terjadi kesurupan dan kerasukan yang dialami oleh siswa-siswi sekolah di negri kita Indonesia. Ini memberitakan kepada kita bahwa dunia roh, roh-roh setan, roh-roh iblis itu nyata adanya.

Dunia setan-setan kenyataannya tidak pernah demikian jelas seperti pada masa kita, dan pertanyaan mengenainya tidak pernah demikian tepat. Darimanakah datangnya kekuatan jahat ini dan darimanakah asalnya ? Suatu pertanyaan yang menyentuh batas pengertian manusiawi kita. Rasul Paulus misalnya, berbicara tentang “ rahasia kedurhakaan” ( 2 Tes 2:7). Dari permulaan sejarah gereja, para bapak Gereja dan orang-orang percaya yang diilhami Roh Kudus, telah berusaha untuk menentukan ucapan-ucapan Alkitab yang menyinggung topik ini. Penjelasan-penjelasan mereka telah menyingkapkan sedikit tabir rahasia yang menyelubungi kekuasaan jahat, dan mengijiinkan kita melihat sekilas peranannya dalam maksud tujuan Allah yang abadi.

Banyak ayat dalam Alkitab (kitab nabi-nabi) menyatakan secara tak langsung bahwa musuh Allah dan penduduk manusia, yang di dalam Alkitab disebut Iblis ( Bdk Ayub 1:6). Dahulu Iblis adalah mahluk yang bercahaya dan gemilang, seorang penghulu malaikat yang mulia. Menurut Yesaya 14:12 dan Yehezkiel 28:12 , ternyata bahwa “Bintang Fajar”, “Kerub yang berjaga”, Putera Fajar” tidak lain adalah Lucifer, yang namanya berarti “pembawa terang”. Agaknya dia adalah salah satu malaikat yang paling berkuasa, mungkin yang pertama, dari semua malaikat yang diciptakan oleh Allah.

Kata kata nabi Yehezkiel mungkin ditujukan kepadanya :

· "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.” ( Yehezkiel 28:12-15)

Kekuasaan dan kemuliaan “Putera Fajar” ini pastilah melampaui khayalan. Sebagai “pembawa terang” Allah , ia menyatakan dan mencerminkan kemuliaan dan keindahan Allah dengan sempurna. Pasti, ia telah menjadi kebanggaan dan kesenangan Allah. Dan sebagai yang paling berkuasa di antara semua malaikat lainnya ia pasti telah diberi wewenang yang paling tinggi. Sesuai dengan pengetahuannya yang mendalam tentang Allah dan kesempurnaan hidup dan semangat ilahi yang ada pada Lucifer, tentu saja telah diberi tempat tinggal yang paling mulia dan terindah dalam ciptaan Allah. Pasti ia telah menduduki takhta yang paling tinggi dari semua malaikat dan telah mengambil tempatnya dalam majelis suci Allah.

Cerita kejatuhan tokoh yang berkuasa dan mengagumkan ini, “Putera Fajar” yang durhaka. Diceritakan dalam kitab nabi Yesaya. “ Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu : Aku hendak naik kelangit, aku hendak mendirikan tahktaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah Utara” ( Bdk Yesaya 14:13). Dalam Yehezkiel kita membaca selanjutnya, “ Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah-tengah batu yang bercahaya” ( Bdk Yehezkiel 28:16).

Nabi Yesaya secara tidak langsung menyebut saat itu ketika kesombongan dan ambisi Lucifer dinyatakan, “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi!” dan itulah kejatuhan Lucifer. Tuhan Yesus berkata bahwa Iblis, “tidak hidup dalam kebenaran” ( Bdk Yohanes 8:44), dan malaikat-malaikat yang jatuh dalam dosa “tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi….meninggalkan tempat kediaman mereka” seperti yang ditulis Yudas ( Bdk Yudas 1:6).

Lucifer yang gagal mencapai tujuan kesombongan dan ambisinya untuk menjadi seperti Allah, dibuang dari kedudukannya yang mulia, dan sesudah pembrontakannya, pangeran malaikat yang murtad itu menjadi Satan atau Iblis. Ia juga dikenal sebagai si jahat, si ular tua, seteru, penipu, pembohong, perusak, yaitu Apolion, yaitu malaikat dari jurang maut ( Bdk Why 9:11)., penguasa dunia, si pendakwa (nama-nama dengan arti yang mengerikan dan membangkitkan ketakutan).

Iblis adalah musuh Allah. Di bumi dalam seluruh ciptaan ia memusuhi Allah. Perang telah pecah antara terang dan gelap, baik dan jahat. Malaikat-malaikat lain yang murtad bersama Lucifer menjadi setan-setan, roh-roh yang mengembara, yang dibuang dari hadapan Allah .Mungkin sekali bahwa pada kesempatan itu sepertiga dari malaikat-malaikat dikucilkan dari lingkungan aktivitas suci yang telah ditentukan Allah bagi mereka ( Bdk Why 12:4). Rasul Petrus menulis tentang peristiwa perpecahan ini :

  • “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman ( 2 Petrus 2:4 ).

Sejak itu kerajaan Allah telah menghadapi perlawanan yang hebat dari kerajaan kegelapan Iblis dan gerombolan-gerombolan setan, yang sebagai warganegaranya bergabung dengannya dalam memerangi terang. Tetapi walaupun Iblis dan para malaikat lain yang jatuh mempunyai kekuatan setan dalam pertempuran melawan kuasa terang, kuasa mereka adalah kuasa yang telah patah. Ketika Iblis melangkah melanggar batas-batas yang ditetapkan Allah antara mahluk ciptaan Allah Pencipta, dengan menginginkan menjadi seperti Allah, maka kepribadiannya hancur. Pekerjaannya sebagai “pembawa terang” telah berakhir, dan terangnya berubah menjadi kegelapan.

Dari awal ciptaan bumi Allah bermaksud untuk mengadakan hubungan saling mengasihi dan mempercayai dengan mahluk yang diciptakan-Nya. Tetapi sekarang hubungan pribadi yang mesra ini telah hancur. Lucifer memberontak terhadap Allah dengan ucapannya yang angkuh, “ Aku adalah aku, aku ingin menjadi seperti Allah!” Setelah hubungan yang sempurna ini hancur, maka kegelapan, keputusasaan, dan kematian masuk. Hal ini tidak dapat dihindari. Hanya di mana ada ketergantungan sukarela yang diilhami kasih pada Allah, maka terdapat watak yang luhur dan hidup ilahi. Ketika ia menonjolkan dirinya dan memberontak, Lucifer menghancurkan hubungan kasih dengan Allah dan menjadi pribadi yang rusak. Setiap mahluk yang diciptakan Allah hanya dapat bertahan hidup dalam arus hidup yang memancar dari sumber semua hidup, yang senantiasa adalah Allah. Hanya bila kehendaknya bersatu dengan kehendak Allah, maka ia kuat. Jadi, pada saat Lucifer menentang Allah, ia jatuh dari kedudukan kesatuan yang mutlak dengan Allah dan kehilangan kekuasaannya sebagai “pembawa terang”. Ia terpisah dari sumber hidup, dan hidup Ilahi tidak lagi mengalir ke dalam dirinya.

Sekarang Iblis harus menghadapi fakta bahwa tidak ada lagi kekuatan Ilahi di dalam dirinya. Dia tidak lagi mempunyai kekuatan yang bersatu. Segala yang memberi wewenang kepadanya telah hilang. Hal ini membuatnya murka sampai hari ini, dan dalam kebencian dan kegeramannya ia terus-menerus menyerang Allah dan semua yang ilahi. Kekuasaannya telah hancur luluh dan hanya karikatur yang menyeramkan yang tersisa dari terang yang sempurna, hidup dan kasih yang pernah dimilikinya. Terang Allah meliputi kita dengan kehangatan. Tetapi terang yang dipancarkan Lucifer adalah menyakiti, menggigilkan, bahkan mengerikan. Terang ini tidak memberi hidup tetapi membunuh dan membinasakan. Terang Iblis adalah terang tiruan.

Lagi pula, sejak kejatuhannya Lucifer merupakan citra hidup yang rusak, dan karena itu hidup yang ditawarkannnya adalah palsu. Ia telah kehilangan hidup ilahi yang berasal dari persatuan dengan Allah yang membawa kebahagiaan dan keserasian. Sejak Lucifer memberontak terhadap Allah dan memisahkan diri dari-Nya, hidup di dalam dirinya ditandai oleh ketidakserasian dan putus asa. Hal ini telah dicerminkan berkali-kali terutama sekali dewasa ini dalam berbagai corak hidup dan bentuk ungkapan seni dan musik yang diilhami olehnya. Segala sesuatu yang ditawarkan Iblis dalam hal hidup, kegembiraan, dan kesenangan mengandung tanda kematian, karena semuanya itu terpisah dari Allah dan perintah-perintah-Nya. Kesenangan itu berisi benih-benih kematian dan sering kali membawa pada bunuh diri. Dan di dunia akhirat kekuatan kematian Iblis terus bekerja dengan lebih kuat. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang “ kematian kedua”, ini agaknya terdiri dari proses kematian yang terus-menerus dalam kerajaan Iblis (Bdk Matius 25:41).

Dan sebagai gambaran rusak dari kasih ilahi yang dulu dicerminkan Lucifer dalam peranannya sebagai “pembawa terang”, ia sekarang menunjukkan kebencian yang berkobar-kobar, yang menghancurkan dan membunuh dan menyengsarakan kehidupan manusia. Sejak kejatuhannya Lucifer mengamuk dan melawan semua yang menentang kehendak dan pemerintahannya. Kebencian ini terus menerus dikobarkan oleh kekecewaan besar bahwa ia tidak pernah dapat menjadi seperti Allah, meskipun satu-satunya keinginannya ialah menjadi seperti Allah. Ketika Lucifer datang ke dalam dunia dan dia hadir dalam pribadi Anti-Kristus, ia akan memaksa setiap orang untuk menyembah dia. Sebagaimana kita melihat sejarah gereja, para kaisar Romawi seperti kaisar Nero salah satunya yang mengangkat dirinya yang Ilahi (Allah) untuk disembah dan membunuhi ribuan orang Kristen. Iblis meniru tetapi dalam arti negatif, karena ia hidup dalam kebohongan. Atas dorongannya, pengikut-pengikutnya menyembah dia dengan berkata, “ Siapakah yang sama seperti binatang ini ?” ( Wahyu 13:4), dengan meniru penyembahan penghuni surga yang berseru, “ Siapakah yang sama seperti Allah !” kembali Lucifer berusaha untuk merebut takhta Allah sama seperti yang dilakukannya pada kejatuhannya yang pertama. Ia benar-benar dirasuki angan-angan “untuk menjadi seperti Allah” dan dalam perjuangannya yang nekad untuk mencapai tujuannya ia melampiaskan semua kegeramannya kepada Allah.

Tentu saja kegeraman Lucifer kepada Allah ditujukan kepada manusia juga. Karena iri hati, ia amat sangat membenci manusia. Iblis telah kehilangan tempatnya dekat takhta Allah untuk selamanya. Tetapi manusia yang dibinanya sebagai mahluk lebih rendah yang terbuat dari debu tanah, mempunyai kesempatan untuk diubah menjadi gambaran Allah ( anak-anak Allah) berdasarkan karya Tuhan Yesus yang menebusnya. Orang-orang yang menang akan mewarisi kerajaan Allah bersama sama dengan Kristus. Betapa bencinya ia kepada mereka yang mengasihi Allah ! Ia iri terhadap hubungan kasih mereka dengan Allah dan persekutuan dengan Tritunggal Kudus, sesudah ia sendiri kehilangan kedudukan yang paling mulia itu.

  • “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.” ( Ibrani 2:16 )

Karena bertekad untuk tidak membiarkan seorangpun memperoleh kedudukan yang mulia ini, ia merencanakan semua serangannya dengan cerdik sekali dan hati-hati. Seperti yang dapat kita lihat dari kejatuhan manusia, Iblis menanamkan di dalam diri manusia hasrat akan kekuasaan dan kemuliaan, yang sebenarnya adalah keinginan yang merasuki dirinya sendiri, “ Pada waktu kamu memakannya (buah pohon itu)….kamu akan menjadi seperti Allah” ( Kej 3:5). Karena Iblis telah dihukum sebab kesombongannya dengan kehilangan tempatnya di takhta Allah, ia bertekad bahwa manusia juga harus kehilangan takhta itu. Ia menghasut manusia untuk memuliakan dirinya dengan memberontak melawan Allah dan semua kekuasaan-Nya.

Sampai hari ini “penguasa dunia ini “ ( Yoh 14:30) menggunakan argumentasi sama yang memperdayakan, dengan menganjurkan kepribadian yang bebas dan berotonomi. “sikap menonjolkan diri sendiri”, “kekuasaan dan martabat”, kebebasan untuk berbuat sesuka hati”, adalah slogannya. Celakalah kita bila kita bergabung dalam pembrontakan Lucifer, di dalam semangatnya yang kesetanan ini. Meninggikan diri sendiri dan kecongkakan yang besar mulut, keinginan yang angkuh untuk menjadi seperti Allah, mengubah manusia menjadi gambaran yang menyimpang dari tujuan Allah ketika menciptakannya. Dalam semangat pembrontakan ini, kita menggabungkan diri dengan pemberontak yang pertama-tama, yaitu Iblis, dan murtad dari hubungan pribadi dengan Allah seperti yang dilakukan Iblis. Sungguh penting bahwa kita masing-masing memohon kepada Allah Bapa agar hati dan pikiran kita senantiasa dijaga dan dipelihara-Nya dari kesesatan dan tipu daya Iblis dan mengabdikan diri untuk hidup dengan kerendahan hati dan penyerahan yang sempurna kepada kehendak Allah. Maka semua kegeraman Iblis terhadap kita akan sia-sia, karena kekuasaannya telah dipatahkan. Alkitab firman Allah menyaksikan bahwa oleh kematian Kristus, Dia telah memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut ( Ibrani 2:14 ).

  • “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;” ( Ibrani 2:14 )

Memang kekuasaan Iblis selalu hancur luluh setiap kali itu berhadapan dengan Kemahakuasaan dan Kasih Allah,meskipun Iblis yang murka dengan geramnya yang dahsyat ( Bdk Why 12:12 ) yang terus-menerus memimpin setan-setan untuk menentang Allah dan umat-Nya.

  • “Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." ( Wahyu 12:12 )

Rencana Iblis selalu tak berhasil, karena rencana-rencana Allah sajalah yang berlaku. Kasih Allah lebih besar dari kekuasaan Iblis, dan darah Tuhan Yesus lebih berkuasa dari semua serangan si Jahat. Iblis yang disebut Setan adalah suatu ciptaan, sedangkan Allah adalah Pencipta. Iblis kuat, tetapi Allah Maha Kuat. Iblis berpengetahuan dan trampil, tetapi Allah Maha Tahu. Iblis dilokalisir kehadirannya, tetapi Allah Maha Hadir, Dia bisa hadir dimana-mana. Iblis terbatas tetapi Allah tidak terbatas. Kita tidak ditakdirkan untuk dikalahkan Iblis. Pesan alkitab adalah “ KEMENANGAN”. Kemenangan akhir yang penuh. Bukan kita yang dikalahkan, tetapi Iblis yang dikalahkan. Kepala ular itu ( kepala setan/iblis ) telah diremukkan oleh tumit Kristus. Kristuslah Awal dan Akhir.

Kristus sudah mengalahkan musuh besar kehidupan itu. Dia sudah menaklukkan kuasa maut. Dia memanggil kita untuk berbagian dalam kemenangan-Nya. Karena Kristus, maka kematian bukanlah yang terakhir, tetapi keuntungan karena kita menuju sorga yang mulia yaitu rumah Bapa dan tentu merupakan suatu keuntungan ( Filipi 1:19-24).


Soli Deo Gloria




10 comments:

  1. Wah OK JUGA BLOG KAMU PENUH DENGAN KEAGAMAAN

    ReplyDelete
  2. emang kuasa gelap sama dengan kuasa ibliss???

    ReplyDelete
  3. Saya mau kasih komen buat Mr. Burger. Ya..kuasa gelap sama dengan kuasa Iblis. Karena di dunia ini ada 2 kuasa yaitu gelap dan terang, Allah dan Iblis, baik dan jahat. Kita lihat saja pada dukun-dukun, tukang santet, ilmu hitam, tukang ramal. Yang berada di belakang itu semua adalah Iblis dan roh-roh jahat. Sebagaimana kita baca di artikel di atas sangat jelas dikatakan Tuhan Yesus dan firman Allah bahwa Iblis juga memiliki kuasa, tapi kuasa-Nya telah dikalahkan dan dilucuti oleh Allah.Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada orang percaya (murid-murid-Nya) untuk melawan iblis dengan kuat kuasa Tuhan yaitu perlengkapan senjata Allah ( Ef 6:10-20).

    Salam kasih.
    GBU

    ReplyDelete
  4. Artikel yang sangat bagus...sangat menambah pengaetahuan..Thanks

    ReplyDelete
  5. ya ya kayak kontol Tuhan Yesus.......pengen nyepong nih..............

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hei bertobatlah kamu yang menghujat dan cakap kotor ! Pada akhirnya orang fasik yaitu yang membenci Tuhan dan membenci umat-Nya akan hancur dan binasa seperti lilin yang meleleh di hadapan TUHAN.

      Delete
  6. komennt sept 15

    ada iblis ikutan koment,,,

    ReplyDelete
  7. Trims, saya jadi mengerti dunia kegelapan

    ReplyDelete