Wednesday, July 8, 2009

Yang Utama Dalam Penginjilan


YANG UTAMA DALAM PENGINJILAN


“ Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia”. ( 1 Kor 1 : 18-25 )


Menurut Anda, apa masalah penginjilan untuk orang kristen dan gereja masa kini ? Yang utama agar kita jadi bagian dalam tugas yang Kristus percayakan itu. Yaitu mengetahui isinya, bagaimana melakukannya, dan mengapa harus dilakukan ?

Yang kita perlukan adalah kesadaran tentang mengapa kita perlu terlibat dalam penginjilan. Jika alasan untuk penginjilan tidak jelas dan api semangat penginjilan telah redup, kedua pertanyaan diatas percuma saja dibahas. Jadi mengapa perlu mendoakan, memikirkan, mendukung, dan terlibat dalam pewartaan Injil ? Jawabnya sederhana dan gamblang. Karena inti kabar baik Injil adalah salib Yesus. Jika ada jalan keluar lain bagi masalah hakiki manusia, mengapa sampai Yesus rela disalibkan ? Jika ada cara yang dapat memberikan jaminan hidup kekal, mengapa Yesus harus mati ? Salib membentangkan hati Allah kepada manusia, tetapi juga menelanjangi keadaan riil hati manusia.

Pernahkah kita mengijinkan cara pandang Kristus membuat kita melihat lebih dalam ke balik penampakan luar hidup orang yang kita jumpai dalam keseharian kita ? Dibalik keberhasilan material mereka, di balik posisi yang mereka capai dalam pekerjaan, di balik canda bahagia rumah tangga mereka, adakah kebahagiaan dan kesukaan kekal dari mengenal anugerah Allah dalam Kristus ? Pada orang-orang yang wajahnya kuyu, tubuhnya lemah tertekan beban berat dan terlibat kemelut kehidupan, adakah dalam hati kita penilaian Kristus yang penuh dengan kehangatan cinta ingin mengubah dan memperbarui mereka ?

Gereja dan orang Kristen masa kini perlu memohon agar diberikan belas kasih Kristus, sehingga tergerak oleh Injil untuk mewartakannya kepada orang yang kita jumpai sehari-hari yang tentunya dengan hikmat dan pimpinan Allah. Sebab apa yang dinyatakan dalam Injil bukan hanya kekuatan Allah dan keilahian-Nya, melainkan kasih-Nya yang menyelamatkan umat manusia yang kena murka-Nya dan yang berada di bawah kuasa dosa ( Bdk Roma 1:18-32 ).

Kita perlu sentakan Roh bahwa dengan menahan kabar baik itu dari sesama kita, kita sungguh tidak berbelas kasihan. Allah tidak ingin seorang pun binasa dalam dosa. Apakah desakan hati Allah ini Anda rasakan juga ? Jika ya, Anda pasti akan banyak berdoa untuk kenalan yang belum percaya Yesus. Anda pasti akan memberi diri didorong oleh Roh Kristus untuk berinteraksi sosial secara otentik menjadi Injil yang hidup untuk dibaca orang. Kiranya Roh Kudus menolong kita dalam mewujudkan kemuliaan Allah dalam hidup, pekerjaan dan pelayanan kita.


Soli Deo Golria

2 comments:

  1. Dear friend,
    Salam kenal... saya rasa bukan hanya perlu banyak berdoa, n menunggu dorongan Roh Kudus untuk berinteraksi sosial sehingga kita menjadi Injil yang hidup yang dibaca orang.

    Karena, saya melihat itulah kecenderungan yang dikatakan oleh banyak orang Kristen sekarang ini,...

    Tidak!

    Kita butuh lebih dari sentakan Roh Kudus, kita membutuhkan lebih dari doa. lebih dari semua pengetahuan.. yaitu melangkah dalam iman. Untuk memberitakan Injil itu kepada semua orang... semua mahluk.

    Jangan sampai Injil yang seharusnya menjadi kekuatan kita itu hanya menjadi sekedar teologi 'asing' yang tidak kita kenal dan tidak kita alami kekuatannya...

    sehingga pada akhirnya memunculkan generasi kristen yang lemah, tidak berkuasa, dan kalah...

    Salam hangat,,

    Zebaoth Blogs

    ReplyDelete
  2. Terimaksih buat om Zebaoth Blogs..Terimaksih buat saran, pesan dan komentarnya yang membangun, menegur dan menguatkan kita sesama orang percaya.Kiranya Tuhan memberikan kita keberanian untuk mewartakan Injil (Kabar Baik)..

    ReplyDelete