Tuesday, January 21, 2014

“AIR KEHIDUPAN”



“AIR KEHIDUPAN”


 Renungan Firman Tuhan : Yohanes 4:16-30 :

“Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: "Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?"Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.” ( Yohanes 4:16-30)

Air adalah kebutuhan bagi semua makhluk hidup : manusia, hewan, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Kekurangan atau kehabisan air bisa menimbulkan masalah, bahkan kematian bagi semua mahluk hidup. Percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria di tepi sumur Yakub adalah juga terkait air. Saat itu, baik Tuhan Yesus, maupun perempuan Samaria sama-sama membutuhkan air. Keletihan dan kehausan dalam perjalanan di tengah panas terik membuat Tuhan Yesus tidak segan meminta kepada perempuan Samaria: ’Berilah aku minum.’ Dengan permintaan itu, Tuhan Yesus tidak hanya berusaha merubuhkan tembok pemisah antara orang Yahudi dan orang Samaria. Ia juga ingin agar perempuan itu mengenal-Nya dan meminta dari-Nya apa yang sesungguhnya dibutuhkan, yakni ’air hidup’. Kehidupan pribadi perempuan Samaria itu, ternyata gersang. Kebiasaannya untuk hidup amoral menyebabkan ia tersingkir dari kehidupan masyarakat. Akibatnya, ia merasa haus. Karena itu, ia meminta agar Tuhan Yesus segera memberi kepadanya air hidup.

Tuhan Yesus tidak langsung menjawab permintaannya. Ia terlebih dulu berusaha menyadarkan perempuan itu untuk mengaku dengan jujur dan terbuka tentang kehidupan pribadinya. Selanjutnya, Tuhan Yesus membimbingnya untuk segera meninggalkan kepercayaan dan pola penyembahan lama yang sangat membelenggu. Terakhir, Tuhan Yesus menuntun agar perempuan itu percaya kepada-Nya. Ia juga memperkenalkan pola penyembahan yang benar kepada perempuan itu. Proses pendampingan ini membuat perempuan itu mengungkapkan apa yang telah diyakininya, yaitu tentang kedatangan Mesias, Kristus. Ia ternyata sangat yakin bahwa Mesias/Kristus akan datang untuk memberitakan segala sesuatu tentang keselamatan kepadanya dan semua orang. Melihat keyakinan perempuan yang begitu besar untuk bertemu Mesias, membuat Tuhan Yesus tidak ragu menyatakan diri kepadanya bahwa Ia adalah Mesias yang sedang dinantikan kedatangan-Nya.



Marilah kita juga selalu hadir untuk memperkenalkan Tuhan Yesus dan membagikan air hidup, yakni firman-Nya kepada semua orang yang sedang mengalami kegersangan dan merasa haus dalam hidupnya agar mereka juga percaya kepada-Nya…




No comments:

Post a Comment