Tuesday, June 15, 2010

Kemuliaan Allah Bagi Israel



-->
Kemuliaan Allah Bagi Israel

"Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih! Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai. Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel." ( Yesaya 44:1-5 )

Ada tiga (3) pokok pemahaman yang terkandung dalam renungan Firman Tuhan ini.
  • Pertama : Bahwa orang berdosa masih dapat menerima pengampunan bahkan kembali diberkati. Bangsa Israel telah dibaharui sehingga tidak perlu takut. Tanah dan keturunan mereka pun akan kembali diberkati. Melalui mereka, nama Tuhan akan dimuliakan.
  • Kedua : Argumentasi tentang Yahweh sebagai Tuhan dan Allah yang sangat perkasa dan tidak tertandingi. Dialah yang melindungi umat pilihan-Nya. Tetapi Ia sangat murka bila umat-Nya menyembah ilah-ilah yang lain.
  • Ketiga : Adalah jaminan bahwa Yahweh akan membebaskan bangsa pilihan-Nya dari segala keterpurukan dan ancaman. Hanya Dialah yang mampu membebaskan Israel umat pilihan-Nya. ( Yesaya 44:1 ).

Allah telah memilih kita oleh karena kasih karunia-Nya. Bukan karena kita benar, suci atau layak di hadapan-Nya, tetapi sebaliknya. Sebagai orang-orang yang telah dipilih Allah, jangan sampai kita terlena oleh kenyamanan dunia dan melakukan hal-hal duniawi sehingga lupa pada tujuan akhir yang disediakan Allah yaitu sorga yang mulia.
Seperti Allah telah memilih Daud, Ia juga memilih kita. Bukan karena kehebatan kita, tetapi karena Ia mau menolong dan memberkati kehidupan kita. ( Yesaya 44:2 ). Meskipun diberkati dengan berlimpah oleh Tuhan, Abraham-Ishak- Yakub tetap menanti-nantikan sorga ( Ibrani 11:8-10 ).
  • Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” ( Ibrani 11:8 -10)
Yakub pernah mengatakan, ia telah memiliki segala-galanya. Kehidupan dengan berkat melimpah tidak membuat dia melupakan Allah ( Bdk. Kej 33).
Allah mengerjakan pertumbuhan dan mujizat bagi umat-Nya ( Yesaya 44:4-5 ). Jika Ia hadir di dalam persekutuan dengan umat-Nya, berkat-berkat-Nya pasti mengalir. Sebagai respon terhadap pemeliharaan Allah, rasa kekeluargaan dan saling melayani dan berbagi dalam satu persekutuan keluarga Allah harus dipelihara.

Doa : Tuhan Yesus, Engkau telah menyatakan kasih karunia-Mu kepada kami. Dalam kelimpahan berkat-Mu itu ya Tuhan, kami menantikan sorga-Mu. Amin

Sunday, June 13, 2010

Hiduplah Untuk Tuhan


Hiduplah Untuk Tuhan


“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” ( Roma 14:8-14 )


Barang siapa mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, baiklah hidupnya didasarkan atas kasih-Nya. Coba kita renungkan : “ Bahwa sejak kita berada dalam kandungan ibu, lalu dilahirkan, bertumbuh sampai kita menjadi dewasa dan lanjut usia, maka selaku orang percaya, kita adalah milik Tuhan. Bahkan sampai di sorga atau dimuliakan Tuhan, maka kita pun tetap milik-Nya.” Sadar akan kehidupan kita selaku milik Tuhan, maka tidak ada seorang pun yang hidup untuk dirinya atau golongan sendiri.

Yang perlu kita perhatikan adalah : hiduplah menurut Dia dan jadilah hamba yang taat serta setia kepada-Nya. Sejak kita dibaptis, kita berada dalam jaminan keselamatan-Nya. Kita hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan itu tidak dapat diputus oleh kematian. Dalam ibadah penghiburan atau pelepasan, pendeta pun mengatakan : “ Dibalik kehidupan yang fana ada kehidupan yang baka. “ Firman Tuhan menyaksikan : “ Bahwa barang siapa yang percaya kepada-Nya, maka dia tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal “ ( Bdk Yoh 3:16 ).

Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah karya mulia untuk keselamatan hidup kita. Dialah yang menjadi orientasi ( tuntunan) hidup kita. Oleh sebab itu, biarlah masing-masing golongan saling menerima dan jangan saling mengecam, menghakimi atau menghina.

Setiap orang haruslah bertanggung jawab atas segala perbuatannya di hadapan Tuhan. Ia bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Ia harus menjaga dirinya supaya jangan tercela oleh perbuatan-perbuatan yang memalukan, bukan hanya dirinya tetapi juga Tuhan Yesus yang disembahnya. Bila setiap orang Kristen di dunia ini menyadari hidupnya sedemikian, niscaya dunia akan percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristuslah, Juruselamat dunia.


Doa : Ya, Tuhan Yesus Anak Allah Yang Hidup, baharuliah hidup kami selalu ya Tuhan, agar nama-Mu dimuliakan. Amin


Friday, June 4, 2010

Mengikuti Tuhan Yesus Dengan Penuh Sukacita


Mengikuti Tuhan Yesus Dengan Penuh Sukacita


“Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.” ( Kisah Rasul 8:4-8 )


Gereja sebagai persekutuan orang yang percaya dan mengaku Yesus Kristus sebagai Anak Allah Yang Hidup, Tuhan dan Juruselamat, terjadi pertama sekali di kota Yerusalem karena pencurahan Roh Kudus ( Kis 2:1-11 ). Dalam usia yang sangat muda, Gereja telah mengalami tantangan, tekanan bahkan aniaya yang hebat ( Kis 8:1b). Penganiayaan itu mengakibatkan orang-orang Kristen di Yerusalem menyingkir dan pergi ke berbagai tempat di luar Yerusalem ( Yudea dan Samaria), kecuali rasul-rasul.

Uniknya, sekalipun orang-orang Kristen itu mengalami penganiayaan yang hebat, mereka tidak menjadi mundur atau murtad. Apapun yang terjadi, mereka tetap setia dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Diaken Filipus adalah salah seorang dari orang-orang Kristen di Yerusalem yang menyingkir ke daerah Samaria. Dalam kesetiaan imannya kepada Tuhan Yesus, Filipus tidak hanya menyingkir ke daerah Samaria, melainkan dengan penuh sukacita ia memberitakan tentang Tuhan Yesus kepada penduduk di daerah Samaria. Allah memberkati pekerjaan Filipus sehingga orang-orang yang mendengar pemberitaannya menjadi percaya dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Sebagai pengikut Kristus, kita juga hendaknya setia dalam iman kepada Tuhan Yesus dan tetap mengikut Tuhan Yesus dengan penuh sukacita. Meskipun tantangan dan pergumulan datang silih berganti, iman kita justru semakin kuat dan teguh dari waktu ke waktu. Tuhan Yesus sendiri mengatakan, “ Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” ( Matius 16:24 ).

Ironisnya, dewasa ini banyak juga orang kristen yang meninggalkan imannya hanya karena uang, jabatan, cinta dan sejumlah alasan lainnya. Memang mengikut Kristus Yesus tidak mudah, tetapi hanya melalui Yesuslah, kita diselamatkan dari api neraka.


Soli Deo Gloria


Bersukacita, Berdoa Dan Bersyukur Adalah Trisula Kekristenan


Bersukacita, Berdoa Dan Bersyukur Adalah Trisula Kekristenan


“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” ( 1 Tesalonika 5:16-18 )


Ketika kita menghadapi kesulitan hidup yang besar dan merasa tidak ada lagi cara yang bisa ditempuh untuk bisa mengatasinya maka biasanya kita akan sedih, murung, gelisah, putus asa, menjadi pemarah, dan mengomel tidak tentu arah. Namun, soalnya adalah, “ Apakah dengan bersikap dan berlaku seperti itu kita akan dapat mengatasi kesulitan besar tersebut ? “ Tentu , tidak ! Malahan kita akan merasakan bahwa kesulitan itu makin hari makin besar.

Situasi dan kondisi seperti ini juga mewarnai kehidupan jemaat di Tesalonika. Para pemimpin jemaat sudah berusaha dan bekerja keras menasehati untuk menenangkan hati dan menguatkan mereka, tetapi mereka tetap sedih, gelisah dan kacau. Nasihat para pemimpin, ternyata tidak mampu menghalau kegelisahan mereka terkait keberadaan sanak-famili mereka yang telah lama meninggal sebelum Hari Kedatangan Tuhan.

Saudaraku, yakinlah di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar. Artinya, masih ada senjata ampuh untuk dapat menembus kesulitan hidup yang besar sekalipun. Rasul Pauluspun menawarkan senjata itu kepada masing-masing warga jemaat, yaitu bahwa mereka harus “ bersukacita senantiasa”, artinya bersukacita di setiap waktu dan tempat; “tetaplah berdoa” artinya, berdoa dengan setia dan sungguh-sungguh; “mengucap syukur dalam segala hal”, artinya, baik dalam keadaan susah sekalipun, harus tetap bersyukur. Rasul Paulus katakan bahwa Allah di dalam Kristus menghendaki agar kita selalu melakukan ketiga hal itu dalam menghadapi kesulitan hidup kita. Artinya, jika Allah di dalam Kristus berkehendak akan hal itu maka ketika kita melakukannya, dipastikan kita akan keluar dari kesulitan besar hidup kita, sebab bukan karena kekuatan kita, tetapi oleh karena kekuatan yang Tuhan berikan karena kita melakukan kehendak-Nya.

Makanya, bersukacita, berdoa dan bersyukur adalah “ Trisula” yang merupakan senjata terakhir untuk membuat kita mampu menembus kesulitan hidup kita.


Soli Deo Gloria


Tuesday, June 1, 2010

Allah Memberi Rahmat Ke Atas Umat-Nya


Allah Memberi Rahmat Ke Atas Umat-Nya


“Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, tetapi mereka bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja.Mereka beribadah kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka menyalalah murka TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik-Nya sendiri. Diserahkan-Nyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka. Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kuasanya. Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka. Namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka. Ia ingat akan perjanjian-Nya karena mereka, dan menyesal sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. Diberi-Nya mereka mendapat rahmat dari pihak semua orang yang menawan mereka. Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu. Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: "Amin!" Haleluya!” ( Mazmur 106:34-48 )


Pada saat tertentu Tuhan memberi ganjaran pada umat-Nya dengan hukuman yang berat. Tetapi pada saat yang lain, Dia juga memberi kesempatan untuk bertobat dan mengaruniakan rahmat pengampunan karena besarnya kasih setia dan belas kasihan Tuhan kepada mereka yang mau mentaati dan memuji Tuhan.

Dalam bacaan ini pemazmur memperlihatkan murka Tuhan atas kehidupan umat-Nya ( Mazmur 106:40 ). Mereka hidup menurut kebiasaan orang Kanaan dengan menyembah dewa-dewanya. Israel bercampur baur dengan mereka dan meninggalkan Tuhan, Allahnya. Perbuatan mereka yang sangat menjijikan Tuhan adalah mengorbankan anak-anak mereka kepada para dewa sebagai persembahan. Dosa-dosa ini yang membuat Allah murka dan umat-Nya diserahkan ke bangsa-bangsa lain untuk ditindas. Penindasan itu membuat mereka menderita sebagai akibat dari ketidaktaatan kepada Tuhan Allah.

Dalam keadaan tertindas Allah menyatakan kemurahan kasih-Nya karena Ia ingat akan perjanjian-Nya ( Mazmur 106:45 ). Janji ini yang membuat Allah tidak bisa meninggalkan umat-Nya. Pada saat tertentu Dia menghukum mereka, tetapi pada saat yang lain sebagai wujud kesetiaan Allah atas janji-Nya, Dia memperhatikan dan melepaskan umat-Nya dari penindasan. Pada tahap ini, Allah memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat dan mengakui dosa-dosanya.

Dalam Yesus Kristus kita mengalami rahmat Allah yaitu penebusan segala dosa kita. Untuk itu dengan penuh kerendahan hati kita harus membuka diri dan mengaku segenap dosa. Kesediaan untuk membuka diri dihadapan Tuhan berarti mempersilahkan Tuhan untuk masuk dan berkarya dalam hidup kita sehingga dalam tuntunan Roh Kudus kita dikuatkan dan dituntun untuk datang di dalam pertobatan.


Soli Deo Gloria