Friday, August 13, 2010

Siapakah Yang Sama Dengan Allah Kita ?


Siapakah Yang Sama Dengan Allah Kita ?


“Dewa Bel sudah ditundukkan, dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, di atas hewan; yang pernah kamu arak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah, yang tidak dapat menyelamatkan bebannya itu. Dewa-dewa itu bersama-sama direbahkan dan ditundukkan dan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya! Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya. Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai orang-orang pemberontak! Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan, yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya. Dengarkanlah Aku hai orang-orang yang congkak, orang-orang yang jauh dari kebenaran: Keselamatan yang dari pada-Ku tidak jauh lagi, sebab Aku telah mendekatkannya dan kelepasan yang Kuberikan tidak bertangguh lagi; Aku akan memberikan kelepasan di Sion dan keagungan-Ku kepada Israel." ( Yesaya 46: 1-13 )


Berdasarkan pengalaman iman, kita yakini bahwa tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Allah kita. Dialah sumber pertolongan dan keselamatan. Walaupun demikian tetapi dalam kenyataannya ada jemaat yang tanpa pikir panjang dengan mudah langsung menerima atau berusaha mencari pertolongan kepada berhala-berhala atau kuasa-kuasa yang diyakini dapat menolong dirinya.

Nabi Yesaya dengan tegas memperhadapkan dewa-dewa dan Tuhan dalam medan sejarah. Dilukiskan disitu nasib dewa-dewa seperti dewa Bel ( Yesaya 46:1 ), yang dohormati sebagai dewa tertinggi yang berarti “tuhan”. Dewa Nebo adalah dewa pengetahuan. Semua dewa-dewa Babel ini pada hari raya, khusus pada tahun baru, patung-patung dewa tersebut dibawa berarak dalam pawai yang meriah dari kuil yang satu ke kuil yang lain. Tetapi sekarang dewa-dewa tersebut tidak dapat menolong dan melindungi Babel dari kebinasaan. Kehancuran Babel diikuti kehancuran dewa-dewanya.

Sebaliknya Tuhan dilukiskan tetap mendukung dan menjunjung umat-Nya sejak dari kandungan. Bahkan sampai putih rambutpun Dia tetap menggendong, menanggung, memikul, dan menyelamatkan umat-Nya ( Yesaya 46:4 ). Itu artinya pemeliharaan Tuhan kepada umat-Nya dialami sejak dari dalam kandungan sampai masa tua. Kasih setia Tuhan tidak pernah berkesudahan. Berbeda dengan berhala-berhala yang tidak dapat memberikan keselamatan pada manusia.

Dengan demikian, Tuhan Allah kita tidak dapat disamakan dengan dewa-dewa atau berhala-berhala lain yang pada akhirnya tidak dapat menolong dan menyelamatkan kita ( Yesaya 46:5 ). Dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, diatas hewan, yang pernah diarak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah. Dewa itu sudah direbahkan dan ditundukkan ( Yesaya 46:1,2). Ketika bangsa Babel, ditundukkan oleh bangsa lain, yaitu Medi Parsi, dewa Nebo dan dewa-dewa yang lain tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan mereka. Di dalam Tuhan Yesus kita mengalami kuasa Allah yang memberi pertolongan dan menyelamatkan hidup kita. Kalau begitu untuk apa lagi kita melirik bahkan tergiur dengan pertolongan yang datang dari kuasa-kuasa yang tidak jelas asal uslunya dan yang tidak dapat menyelamatkan. Tinggal sekarang apakah kita tetap setia dalam iman kepada Tuhan Yesus ?


Doa : Tuhan Yesus ajar dan bimbinglah kami supaya kami tetap setia mengikuti Engkau dan tidak berpaling pada kukuatan lain, kepada berhala-berhala yang tidak dapat menolong dan menyelamatkan. Amin


No comments:

Post a Comment