Friday, November 6, 2009

Serahkanlah Perkaramu Dan Kuatirmu Kepada Tuhan


SERAHKANLAH PERKARAMU DAN KUATIRMU KEPADA TUHAN


“Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam dari Daud, ketika Saul menyuruh orang mengawasi rumahnya untuk membunuh dia. Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya TUHAN, aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-siap. Marilah mendapatkan aku, dan lihatlah! Engkau, TUHAN, Allah semesta alam, adalah Allah Israel. Bangunlah untuk menghukum segala bangsa; janganlah mengasihani mereka yang melakukan kejahatan dengan berkhianat! Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota. Sesungguhnya, mereka menyindir dengan mulutnya; cemooh ada di bibir mereka, sebab -- siapakah yang mendengarnya? Tetapi Engkau, TUHAN, menertawakan mereka, Engkau mengolok-olok segala bangsa. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku. Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku. Janganlah membunuh mereka, supaya bangsaku tidak lupa, halaulah mereka kian ke mari dengan kuasa-Mu, dan jatuhkanlah mereka, ya Tuhan, perisai kami! Karena dosa mulut mereka adalah perkataan bibirnya, biarlah mereka tertangkap dalam kecongkakannya. Oleh karena sumpah serapah dan dusta yang mereka ceritakan, habisilah mereka dalam geram, habisilah, sehingga mereka tidak ada lagi, supaya mereka sadar bahwa Allah memerintah di antara keturunan Yakub, sampai ke ujung bumi.Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota. Mereka mengembara mencari makan; apabila mereka tidak kenyang, maka mereka mengaum. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya” ( Mazmur 59 : 1-18 )


Bagaimana cara kita memandang masalah ? Seberapa sering kita menyerahkan masalah kita kepada Tuhan ? Apakah kita percaya bahwa Tuhan Yesus lebih besar dari masalah kita ? Daud menghadapi masalah yang sangat berat. Ia dikejar-kejar dan nyawanya terancam. Yang memburu dia adalah Saul, raja Israel. Ironisnya ia sama sekali tidak melakukan perbuatan yang membuat dia layak diperlakukan sebagai buronan dengan ancaman hukuman mati ( Mazmur 59 : 4-5a ). Lalu kenapa Saul begitu bernafsu menghabisi nyawanya ? Karena Saul merasa kedudukannya terancam akibat keberhasilan Daud dalam perang. Daud tidak dianggap sebagai pahlawan bangsa, tetapi justru sebagai rival yang mengancam tahta. Ia khawatir jabatannya beralih ke tangan Daud. Maka satu-satunya cara untuk mengatasi hal itu, Daud harus disingkirkan.

Bagaimana Daud menanggapi ancaman maut dari Saul ? Ia berseru kepada Allah dan memohon kelepasan dari penyerangannya, orang yang bermaksud membunuh dia ( Mazmur 59: 2-3, 5b-8 ). Ia mengibaratkan orang itu seumpama anjing yang memanfaatkan senja untuk menyerang orang ( Mazmur 59: 7-8, ayat 15-16). Bagaimana Daud memandang masalahnya dari sudut pandang Tuhan ? Ia tahu bahwa Tuhan menertawakan orang itu ( Mazmur 59:9). Artinya Tuhan memandang remeh tindakan orang itu. Maka tidak ada keraguan bagi Daud untuk menyerahkan perkaranya kepada Tuhan ( Mazmur 59:10-14). Ia berharap Tuhan memakai mereka sebagai pelajaran agar orang tahu bagaimana Allah menghukum orang yang melawan Dia dan yang diurapi-Nya ( Mazmur 59:12 ).

Masalah berat dengan ancaman nyawa tidak membuat Daud panik dan melupakan Tuhan. Meski berhadapan dengan penguasa yang bisa saja membinasakan dirinya, Daud tahu bahwa semua itu tidak berarti apa-apa bagi Tuhan.

Mazmur Daud ini kiranya menguatkan kita tatkala kita menghadapi orang-orang yang memusuhi kita. Kita dapat berdoa dan meminta Tuhan campur tangan dalam setiap masalah dan pergumulan hidup kita. Percayalah bahwa Allah tidak akan tinggal diam. Dia tidak akan membiarkan kejahatan berjaya dan tidak akan membiarkan sesuatu apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih setia-Nya ( Bdk. Roma 8: 31-39 ).


Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment