Wednesday, April 27, 2011

Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen : “Afshin dari Keluarga Muslim Shiah Selatan Iran”


Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen : “Afshin dari Keluarga Muslim Shiah Selatan Iran”


Afshin


Aku lahir di bagian Selatan Iran, di kota bernama Abadan, dari keluarga Muslim Shiah. Kakekku adalah seorang imam, dan dia punya 19 anak, dan 84 cucu. Dia tentunya harus memilih penggantinya untuk mengajar Islam bagi generasi penerus. Beberapa kali aku mengalami kecelakaan di mana aku seharusnya mati terbunuh, tapi aku selamat. Setiap kali kecelakaan hampir terjadi padaku, aku selalu melihat siluet bayangan manusia. Aku menyampaikan ini pada banyak orang secara terbuka.

Kakekku mengira jiwa-jiwa para pemimpin Islam terdahulu menjaga nyawa anak ini. Lalu kakek memberi perhatian penuh padaku dan mengajarkan semua hal tentang Islam. Aku lalu bergabung dengan Hezbollah dan menjadi tentara selama tiga tahun. Aku juga mempelajari Qur’an dengan rajinnya. Kakekku juga berpesan agar aku mengajarkan Islam pada kaum Kristen yang tersesat. Aku juga diharapkan untuk menjadi pemimpin spiritual keluarga kami di luar Iran.

Aku ditangkap di Malaysia sewaktu membawa 30 passport palsu. Aku lalu dipenjara.Di penjara, aku lalu mulai mengajar tentang Islam dan memberitahu apa yang Muslim wajib lakukan terhadap Allah. Aku lakukan ini setiap hari, dan tentunya sholat lima kali sehari. Muslim Shiah sholat tiga kali sehari, tapi karena aku ingin lebih dekat ke Allah, maka aku lakukan sholat lima waktu. Lalu di malam hari aku juga melakukan sholat tambahan. Aku terbiasa membaca Qur’an dari awal sampai akhir, dan ini kulakukan sekali setiap 10 hari.

Dari Islam, aku pun punya kekuatan ghaib memanggil para jin. Dalam Islam, aku boleh bicara dengan mereka, bahkan tertulis bahwa Nabi Muhammad juga bicara pada para jin. Aku mampu berhubungan dengan para jin dan mendapat kekuatan dari mereka.Aku bisa mengucapkan doa-doa bagi banyak orang. Jika ada yang disakiti, maka orang ini lalu datang padaku dan memintaku mengguna-guna orang yang menyakitinya. Seketika orang tersebut akan sakit dan mendapat kecelakaan. Sambil menutup mata, aku bisa memberitahu apa yang dilakukan orang itu di tempat lain. Semua ini membuatku ingin lebih sakti lagi. Karena itu, aku semedi lebih banyak lagi sambil melafalkan Qur’an. Suatu malam, aku sedang semedi sambil melafalkan ayat-ayat Qur’an. Ada ayat-ayat Qur’an yang bisa kau ucapkan berulangkali dan ayat-ayat ini tidak bermakna apapun, dan menjadi rahasia Qur’an. Saat itu seekor jin masuk ruangan dan dia jauh lebih berkuasa daripada diriku. (Afshin dicekik Setan sampai sekarat. Main jampi-jampi sama ayat-ayat Qur'an dan setan seeeh.... )

Aku sangat takut. Kugunakan semua senjata yang kudapat dari Islam, seperti misalnya: dalam nama Allah kuperintahkan kau pergi, Setan aku usir kamu, dll. Kugunakan semuanya, tapi tidak ada yang mempan. Saat itu aku sangat butuh pertolongan, karena rasanya jin itu mencekikku untuk mengambil nyawaku. Rasanya seperti sekarat hampir mati.Aku menjerit: Tuhan, tolong aku!! Seketika itu juga aku mendengar suara: “Mintalah sejelas seperti kau mendengar suaraku, katakan: dalam nama Tuhan Yesus.”

Pada saat itu aku benar-benar tidak berpikir lagi sedetik pun. Rasanya seperti sedang tenggelam, dan seseorang melemparkan tali padamu. Kau tidak akan mempersoalkan apa warna tali dan akan dengan cepat merenggut tali itu. Itulah yang lalu kulalukan. Kukatakan: “Yesus, jika Kau memang benar, tunjukkanlah Diri-Mu.”Sampai hari ini aku tidak tahu mengapa kukatakan hal itu. Mengapa aku tidak mengatakan: “Yesus, tolong aku.” Aku tidak tahu mengapa, tapi begitulah yang kuucapkan.Sebelum aku selesai mengucapkan kalimat itu, semuanya tiba-tiba kembali normal lagi. Ini bukanlah kejadian di mana aku beralih iman. Ini adalah saat dimulainya kebingunganku. Mengapa Yesus menolong seorang Muslim?

Aku telah melakukan semua yang aku mampu lakukan untuk menjadi Muslim sejati.Aku telah berjuang di jalan Allah, dengan berani mati syahid berjalan di daerah beranjau. Pemerintah Iran merekrut Muslim yang mau bergabung dengan Fadayi atau orang yang berkorban nyawa seperti yang dinyatakan Qur’an. Aku juga ikut melakukan hukum gantung bagi para pidana. Aku telah melakukan segala hal yang kukira harus kulakukan melawan para kafir. Dan juga segala hal yang bisa dan harus kulakukan untuk menyampaikan keterangan tentang Allah kepada siapapun. Tapi aku tahu bahwa ada sesuatu yang salah.Ini bukan karena aku merasa ragu akan Allah atau akan Islam. Aku sangat percaya tapi aku tidak tahu apa makna kejadian itu. Aku sangat bingung dan lalu aku mencoba melupakannya.

Tapi pertanyaan mengapa Yesus menolong seorang Muslim tetap muncul dalam benakku. Aku percaya pada Muhammad sebagai nabi terakhir. Jika Islam agama yang sempurna, maka mengapa Yesus menolong aku? Aku merasa bingung selama dua minggu. Lalu aku mengambil keputusan untuk berdoa dan puasa dan langsung bertanya pada Tuhan untuk menunjukkan jalan yang benar. Aku ingat ayat-ayat Qur’an yang menyatakan ada banyak jalan menuju Allah. Tidak peduli dari sisi gunung mana kau mulai mendaki, akhirnya kau tetap akan tiba di puncak gunung. Kupikir mungkin inilah Tuhan yang sebenarnya. Atau mungkin juga Tuhan punya jalan tertentu bagiku dan Dia ingin aku mengikuti jalan itu. Kupikir aku tidak akan pernah tahu jawabannya, maka sebaiknya aku bertanya langsung pada-Nya. Lalu aku berdoa dan puasa.Dari lubuk hatiku yang terdalam, dengan segala kekuatanku, aku bertanya, “Tuhan, apakah yang Kau inginkan dariku?”“Jalan apakah yang Kau ingin aku ikuti?” Selama dua minggu, aku duduk di tempat yang sama. Aku berdoa dan berpuasa sebanyak-banyaknya. Aku jatuh tertidur di tempat itu, dan begitu aku bangun maka aku melanjutkan doa dan puasa terus-menerus pada Tuhan. Aku ingin tahu apa yang diinginkan Tuhan dariku.

Setelah dua minggu berlalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Aku sangat kesal. Aku bertanya, “Apaan sih semuanya ini? Omong kosong belaka! Aku tidak akan pernah tahu apa yang Kau inginkan dariku. Aku bahkan tidak tahu apakah Tuhan itu benar-benar ada. Aku telah membuang hidup dan waktuku sia-sia untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah, dan sekarang Dia membuat aku kebingungan.”Jika Allah itu memang Maha Besar dan tahu hati orang, maka Dia tentunya tahu bahwa aku mencintai-Nya.

Tidak ada masalah jika aku memanggil-Nya dengan nama apapun, sebab Dia tahu dalam hatiku aku mencintai-Nya. Dan jika ini jadi masalah, maka aku bertanya pada-Nya selama dua minggu melalui doa dan puasa, tapi tidak ada jawaban apapun. Masa bodohlah! Aku akan berbuat sekehendak hatiku saja. Aku akan jalani jalanku sendiri. Aku akan lakukan hal yang menyenangkan diriku. Di saat itu juga aku merasakan kekuasaan Tuhan menimpaku. Dalam Islam, dosa terbesar yang tak terampunkan adalah meragukan Allah, ajaran-Nya, Nabi-Nya.Dan aku telah melakukan hal ini. Dalam Islam, kau diajari bahwa Allah tidak pernah mengunjungi manusia.

Aku tahu bahwa meskipun dalam Islam, aku telah melakukan dosa tak terampunkan, Tuhan sekarang berada di kamarku. Aku berhadapan langsung dengan kesucian-Nya. Semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Kesucian Tuhan menyebabkan aku merasakan besarnya dosaku.Aku tahu, karena Tuhan Maha Adil, maka Dia harus membunuhku dan melenyapkan aku dari muka bumi karena aku sangat penuh dosa. Aku menangis karena aku benar-benar tidak mau mati.Tapi aku tahu aku tidak berdaya.Dia begitu suci, sedangkan aku begitu keji. Karena itu aku lari ke ujung ruangan, aku angkat tanganku menutupi kepalaku dan aku menangis, “Tuhan, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku..”Saat aku menangis, aku merasakan sentuhan pada pundakku dan suara, “Aku mengampunimu.”Di saat kalimat itu diucapkan, aku merasakan secara jasmaniah merasakan pengampunan.Aku tidak mengerti.

Kita sering berkata, “Bismillah al rahman al rahim, dalam nama Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang” tapi kita tidak pernah tahu apakah diri kita benar-benar diampuni sampai di hari Kiamat. Inilah sebabnya tiada satu pun ayat Qur’an yang menyatakan Muhammad ada di surga. Sama seperti orang lain, dia pun harus menunggu sampai hari Kiamat. Di saat itu, semua orang akan dihakimi. Jadi, siapakah Tuhan ini yang mengatakan, “Aku mengampunimu”? Aku benar-benar merasa diampuni saat ini. Aku bertanya pada-Nya, “Siapakah kamu?”Dia berkata, “Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.”Di saat aku mendengar itu, aku tahu kalimat ini sungguh penting, tapi aku tidak tahu sama sekali apa artinya itu. Aku tetap tidak tahu siapakah Tuhan ini.Maka aku bertanya pada-Nya, “Siapakah nama-Mu?” Dia menjawab, “Yesus Kristus, Tuhan yang Hidup.” Di saat Dia mengucapkan kata-kata itu, rasanya setiap tulang dalam tubuhku diambil ke luar. Aku tersungkur ke lantai. Aku mulai menangis tersedu-sedu di hadapan Tuhan.(Afshin menangis terharu dan juga marah karena tertipu Muhammad.)

Delapan belas tahun telah berlalu, tapi aku tidak pernah lupa Kasih-Nya, Pengampunan-Nya. Aku tidak pernah lupa apa yang terjadi pada diriku hari itu. Aku diampuni. Aku merasakannya. Aku menangis karena bertahun-tahun aku berusaha menyenangkan Tuhan, tapi itu semua sia-sia. Aku berdoa pada Tuhan, tapi aku tidak mendapatkan apa-apa. Aku merasa sangat tertipu karena mereka mengatakan inilah Tuhan, mereka katakan padaku untuk bunuh orang di jalan Allah. Tapi kemudian Tuhan mengatakan, “Kasihilah orang di jalan-Ku, maafkanlah orang di jalan-Ku.” Aku sungguh yakin, ya inilah Tuhan. Tuhan mengajarkan kasih, pengampunan. Aku menangis selama dua jam. Aku bersujud di hadapan kaki-Nya. Dia lalu berkata, “Tengok ke atas.” Aku lalu mengengok ke atas dan menyaksikan penglihatan bagaikan di layar TV dan di situ tampak orang-orang dari berbagai usia dan negara. Pada setiap orang yang kulihat, aku bisa mengetahui setiap dosa yang mereka lakukan. Semua itu sungguh luar biasa bagiku. Kukatakan pada Tuhan, “Tuhan, aku hidup diantara orang-orang ini. Semua orang ini adalah orang-orang berdosa.”Tuhan berkata, “Bagaimanakah mudahnya bagi-Ku untuk mengampunimu? ”Kujawab, “Sangat mudah. Dalam bahasa Parsi, kami mengatakan ‘semudah minum air.” Setelah mengucapkan itu, aku berkata, “Tidak, tidak. Bahkan lebih mudah daripada minum air.” Dia berkata, “Semudah aku mengampunimu, aku pun dapat mengampuni mereka. Siapakah yang akan memberitahu mereka?” Aku berkata, “Kirim aku, Tuhan.”Dia menjawab, “Pergilah.” Begitulah kisahnya bagaimana aku menjadi orang Kristen. Lalu aku berdoa, Tuhan, mohon kirim aku Alkitab… Injil.

Seseorang datang dari ruangan lain dan menyerahkan buku padaku dan berkata, “Inilah yang kau minta.” Aku menguasai bahasa Urdu dan Hindi, sehingga aku tahu buku itu adalah Alkitab. Aku berkata pada Tuhan, “Ya Tuhan, aku berdoa malam lalu, dan sekarang pagi ini kau beri yang kuminta. Kau sungguh hebat. Benar-benar Tuhan yang Maha Kuasa. Kau memberikan apa yang kubutuhkan dengan cepatnya.” Dialah Firman Tuhan yang Hidup. Aku membagi kesaksianku agar orang-orang mendengar tentang Tuhan yang Maha Kuasa ini. Aku tidak berharap siapapun jadi Kristen hanya karena kesaksianku.

Kesaksianku ini hanya berguna bagi diriku saja. Aku ingin orang-orang mengerti: Ini adalah kisah tentang Tuhan yang Maha Kuasa, yang Maha Mampu, yang mencari hati-hati yang haus kebenaran. Inilah Tuhan yang mengasihi seluruh umat manusia dengan segala kekuatan dan kekuasaan-Nya. Jika ada yang mendengar kesaksianku saat ini, aku ingin mereka berkata, “Baiklah, Tuhan Surgawi, pencipta segalanya, jika kesaksian ini benar, aku juga ingin mendapatkannya.”Aku jamin bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang datang, menyentuh, dan mengubah hidupku, yang mengampuni dosaku sepenuhnya, yang menjamin aku akan tinggal bersama-Nya di surga, Dia pun bisa memberimu jaminan yang sama, pengampunan yang sama, kasih yang sama. Itulah Yesus Kristus. Dipermuliakanlah Dia. Sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Ini pesanku bagi para Muslim dan Muslimah. Aku tahu mereka bertanya: “Apakah Yesus Kristus itu adalah Tuhan?” Dapatkah manusia biasa jadi Tuhan? Tentu saja tidak. Tidak ada orang biasa yang sanggup jadi Tuhan. Tapi bahkan sewaktu dulu masih menjadi Muslim, aku percaya bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang sanggup berbuat apapun, mampu mewujudkan diri-Nya dalam tubuh manusia. Ya, Dia bisa. Sebagai orang Kristen, kita tidak berkata bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan, karena Tuhan punya anak (seperti manusia punya anak).Bukan begitu. Yang benar adalah Tuhan mewujudkan diri-Nya dalam tubuh Yesus Kristus pada seluruh umat manusia.


Sumber : Faith Freedom Indonesia (indonesia.faithfreedom.org )


Thursday, April 21, 2011

“Yesus Mati Untuk Menyelesaikan Semua Rencana Allah”


“Yesus Mati Untuk Menyelesaikan Semua Rencana Allah”

“Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya” ( Yohanes 19:28-30)

Perbuatan dosa apakah yang telah Yesus lakukan sehingga Ia harus dijatuhi hukuman mati ? Mengapa Yesus harus mati dengan cara tersalib ? Tidak adakah cara lain,yang lebih pantas bagi kematian-Nya ? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus terngiang di akal dan batin kita ketika kita berjalan menuju ke rumah ibadah untuk memperingati kematian Yesus di Hari Jumat Agung ini. Dalam hati,kita mungkin berkata,”Ah, kalau saya adalah Yesus,saya tidak mau mati secara demikian”. Memang,sebagai manusia,Yesus juga tidak ingin mati secara tersalib. Itulah yang tampak dalam doa-Nya di taman Getsemani. Namun,keinginan Yesus,bukanlah keinginan Allah,Bapa-Nya. Dengan perkataan lain,Yesus mati secara tersalib adalah keinginan Allah,Bapa-Nya.

Yesus tidak berbuat dosa apapun. Manusialah yang berbuat dosa. Manusialah yang harus mati secara tersalib. Tapi mengapa Yesus yang harus mati dengan cara disalib ? Masalahnya ada 3 yaitu :

  1. Allah tidak mau menjatuhkan hukuman terhadap mahluk lain karena kesalahan yang diperbuat manusia. Manusia yang berdosa, maka manusialah yang harus memikul hukumannya. ( Bdk. Yehezkiel 18:4b, Mazmur 49:8-9 )
  2. Tidak ada manusia yang mau rela mati secara demikian,kalau pun ada,kematian orang itu tidak akan mampu melunasi hutang dosa yang harus dibayar umat manusia.Sebab manusia yang mati itu adalah juga orang berdosa. Tubuh dan darahnya telah ternoda,sehingga tidak bisa membasuh noda dosa umat manusia. Hanya manusia yang tidak berbuat dosa yang mampu melunasi hutang dosa umat manusia. Hanya tubuh dan darah yang tanpa noda saja yang mampu membasuh bersih noda dosa umat manusia.
  3. Tidak ada mahluk semata yang sanggup menanggung beban murka Allah yang kekal atas dosa dan membebaskannya ( Mazmur 49 :8-9).

Siapakah yang sanggup ? Tidak ada yang lain kecuali Yesus ! Yaitu Allah yang menjadi manusia. Yaitu seorang Pengantara dan Penebus yang adalah manusia sejati dan benar,tetapi yang kekuatan-Nya melebihi segala mahluk,artinya yang juga Allah yang sejati. Karena itu pula maka Yesus harus mati secara tersalib. Yesus mati secara tersalib,bukan semata-mata hanya mau mengatakan bahwa Yesus disejajarkan dengan para penjahat dan pemberontak negara. Tetapi terutama mau menjelaskan bahwa dengan cara tersalib,Yesus sesungguhnya berdiri antara Allah dengan manusia,untuk menjadi jalan pendamaian bagi umat manusia,sekaligus Pembela bagi manusia di hadapan Allah.

Dari atas salib Yesus melihat segala sesuatu yang terjadi di bumi,di bawah. Yesus melihat para serdadu Romawi membagi-bagikan pakaian-Nya dan membuang undi atas jubah-Nya. Yesus juga melihat Ibu dan murid yang dikasihi-Nya sedang mengangkat muka untuk memandang kepada-Nya. Sedih dan pedih. Ditambah sengatan sinar matahari terik seolah membakar tubuh,membuat peluh bercampur darah mengalir keluar melalui pori-pori. Kerongkongan-Nya kering. Di bibir-Nya muncul goresan-goresan luka memerah,dan lidah-Nya seolah melekat pada langit-langit mulut-Nya.

Dalam kepedihan dan kegersangan itu, Yesus meronta dan berteriak, “Aku haus !” Satu demi satu nubuat firman Tuhan,digenapi oleh Yesus. Bukan saja seruan “Aku haus”,tetapi juga jawaban para serdadu yang mencelupkan bunga karang ke dalam anggur asam dan mengunjukkannya ke mulut Yesus. Bukannya terasa manis,tetapi asam..perih..sakit….Namun,Yesus harus mampu menanggungnya sampai selesai. Yesus bukanlah tipe orang yang mengerjakan tugas hanya separuh,dan berhenti di tengah jalan. Yesus harus mengerjakannya sampai selesai. Tentu,bukan menurut apa yang diinginkan-Nya,tetapi menurut apa yang dirancangkan Allah,Bapa-Nya kepada-Nya.

Ketika Yesus tahu bahwa semua tugas yang dipercayakan Allah,Bapa-Nya,telah selesai maka setelah meminum anggur asam itu maka Yesus berteriak, : ”Sudah selesai”. Lalu Yesus menundukkan kepala-Nnya dan mati dalam penyerahan nyawa-Nya (hidup-Nya) kepada Allah,Bapa-Nya.

Yesus mati. Itulah pernyataan yang tegas dan gamblang dari penginjil Yohanes tentang kondisi terakhir dari Yesus yang tersalib. Dengan pernyataan ini,Yohanes ingin melakukan dua hal.

· Pertama : Ia mempersiapkan jalan masuk untuk bangunan cerita selanjutnya,khusus cerita tentang kebangkitan Yesus.

· Kedua : Ia ingin menolak semua anggapan yang berkembang pada waktu itu,bahwa Yesus yang tersalib tidak sampai menghembuskan nafas terakhir dan mati. Sebab ada pandangan yang beredar yang mengatakan bahwa pada saat Yesus sedang sekarat,Allah bertindak dan menarik Yesus dari salib itu dan menggantikan-Nya dengan seorang murid lain. Ada yang berasumsi murid itu adalah Yudas.

Yesus mati di salib adalah untuk menyelesaikan rencana keselamatan Allah bagi dunia,dan khususnya umat manusia. Misi Yesus datang kedunia adalah untuk penebusan.Yang mau bertobat ditebus,terhapus dosanya.

Soli Deo Gloria


Wednesday, April 20, 2011

“Lihatlah Kayu Salib”

“Lihatlah Kayu Salib”

· Lihatlah kayu salib,tempat Yesus yang tergantung menebus dunia..

· Lihatlah kayu salib,tempat Yesus melaksanakan perintah Bapa..

· Lihatlah kayu salib,tempat Sumber Keselamatan bagi bangsa-bangsa..

· Lihatlah kayu salib,tempat Yesus yang tergantung mengampuni dosa..

· Lihatlah kayu salib,tempat Yesus menyerahkan hidup bagi kita..

· Lihatlah kayu salib,tanda cinta Putera Allah bagi manusia..

· Lihatlah kayu salib,tanda cinta Allah Bapa bagi ciptaan-Nya..

· Lihatlah kayu salib,yang menjadi tanda cinta dalam hidup kita..

Firman Tuhan :

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” ( Yohanes 3: 16-18 )

Selamat Meyambut Hari Jumat Agung Dan Paskah

Soli Deo Gloria


Sunday, April 17, 2011

Pada Kaki Salib-Mu


“Pada Kaki Salib-Mu”


Pada kaki salib-Mu

Yesus ku berlindung

Air hayat Golgota

Pancaran yang agung


Ref :


Salib-Mu,salib-Mu

Yang kumuliakan.

Hingga dalam sorga kelak.

Ada perhentian.


Pada kaki salib-Mu

Kasih-Mu kutrima

Sinar Bintang Fajar Terang

Yang memberi cahaya.


Pada kaki salib-Mu

Kuingat kurban-Mu

Dalam jalan hidupku

Kukenang selalu.


Pada kaki salib-Mu

Ku tetap percaya

Hingga dalam sorga kelak.

Jiwaku bahagia.


Firman Tuhan :


“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:” ( Kolose 2:13-14 )


Saturday, April 16, 2011

Doa Pengakuan Dosa


Doa Pengakuan Dosa

Ya,Bapa Yang Maha Kudus dan Yang Penuh Pengasihan. Kami mengaku kepada-Mu seperti kami mengaku satu kepada yang lain,bahwa kami telah bersalah baik dalam pikiran,perkataan dan perbuatan maupun dalam kegagalan kami untuk berbuat baik.
Segala kekurangan kami sebagai orang percaya,kelemahan iman dan ketidaksetiaan,pelanggaran hukum-hukum-Mu yang suci,dan kelalaian, kami mengaku kepada-Mu…

Tuhan Kasihanilah kami

Segala kekurangan kami sebagai jemaat-Mu yang telah Engkau kuduskan di dunia ini,salah paham dan kepudaran pengharapan,pementingan diri dan perselisihan,kami mengaku kepada-Mu.

Kristus kasihanilah kami

Segala kekurangan kami sebagai Gereja yang telah Engkau utus ke dalam dunia ini,ketidaksetiaan dan ketertutupan,ketidakjelasan dalam kesaksian kami,kami mengaku kepada-Mu.

Tuhan kasihanilah kami

Berilah kami pengampunan dosa dan damai sejahtera ya Bapa, bebaskanlah kami dari dosa-dosa, dan baharuilah hidup kami dalam Yesus Kristus Juruslamat Dunia, Amin.


Berita Anugerah ( Berita Pengampunan Dosa ) :


  • “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” ( 1 Yohanes 1:7-9)

  • “Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” ( Yesaya 1:18 )

  • “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” ( 1 Yohanes 2:1-2 )

  • “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” ( Kolose 1:13-14)

  • “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan,yaitu pengampunan dosa,menurut kekayaan kasih karunia-Nya,yang dilimpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. ( Efesus 1:8-9)

  • "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya." ( Yesaya 55:6-7 )

  • “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” ( Yesaya 43:25 )

  • “Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” ( Mikha 7:18-19)

  • "Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." ( Yesaya 54:7-8)

  • “TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” ( Mazmur 103:8-12)


Syukur kepada TUHAN..Amin






Wednesday, April 6, 2011

Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk Kristen : “KESAKSIAN INDAH” ( Mantan Muslim)




Kesaksian Dan Kisah Nyata Islam Masuk

Kristen : “KESAKSIAN INDAH” ( Mantan Muslim)


KESAKSIAN INDAH (isteri saya)


Nama saya Indah. Saya seorang Sunda. Saya kenal kekristenan ketika di sekolah dasar. Saya sering menghina tentang Kristen terutama soal makanan yang disebut haram dalam agama saya dulu (Islam), tetapi sekarang makanan itu halal untuk saya. Yang haram adalah perbuatan kita bila berbuat dosa. Keluarga saya hampir semua menyandang gelar haji, tetapi sejak kecil saya dijarkan tentang agama dan menekuninya.

Pada saat di bangku SMP kelas 3, saya berteman dengan seorang Kristen, namanya Juniana. Dia tidak mengenalkan Yesus, tetapi lewat kebaikan dan contoh hidup yang benar dia mengajarkan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan. “Berbeda” dengan teman yang lain. Lalu di rumah tanpa sengaja ketika kakak, adik dan ibu saya sedang duduk, saya mengucapkan, ‘Ma, saya mau masuk Kristen ya.” Lalu mereka berkata yang menyakitkan hati saya. Waktu berlalu sayapun duduk dibangku SMA. Saya bertemu teman yang namanya Ayana. Dia sangat baik. Dia sangat banyak membantu saya. Tahun ’93 pertama kali saya penasaran campur takut. Lalu teman saya meminjamkan Al-Kitab , lalu saya baca dirumah sambil sembunyi-sembunyi, tetapi saya tidak mengerti juga. Lalu kami berpisah dan hidup saya tidak berarah dan banyak masalah dalam keluarga yang membuat saya ingin mati saja. Sepanjang hidup saya orang tua selalu membawa saya ke dukun atau tempat-tempat kramat. Setiap ada masalah orang tua saya bawa ke pak haji, peramal, atau dukun, tetapi semua tidak berubah. Mereka hidup tidak pernah mereka puas. Lalu setelah 1 tahun, saya di Bandung, saya pulang ke Bogor.

Satu tahun saya terpuruk tidak menentu arah, dalam tidur saya bermimpi bertemu dengan seorang yang bersinar terang sekali dan Dia memegang tangan saya. Tuhan Yesus berkata, “Jangan takut, akan apapun saya akan selalu mendampingimu.” Lalu saya bertanya pada pembantu saya, “Siapa dalam mimpi itu?” Pembantu saya bilang itu penunggu kuburan sebelah sana. Lalu saya terus memikirkan mimpi itu.

Lalu saya memutuskan untuk kursus. Disana saya berteman dengan seorang Kristen yang saleh dan taat. Lalu dia bermain ke rumah hari Minggu dan sorepun mau ke gereja. Saya terdiam. Dia begitu besar cinta dia pada Tuhannya itu. Sebenarnya ada apa ? Lalu saya menawarkan diri untuk ikut ke gereja. Dalam gereja saya bingung. Lagi ngapain semua orang ini. Tiba ada sebuah lagu yang sangat menyentuh hati saya. Sayapun menangis dan menangis tidak berhenti. Saya merasakan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa yang menyembuhkan luka luka saya.

Dulu ketika saya masih Muslim, setiap tahun saya selalu mengalami kecelakaan. Setiap satu minggu setelah saya ulang tahun dan mata saya selalu merah seperti segumpal darah. Tetapi semenjak saya mengenal satu nama yaitu Tuhan Yesus, semua kutuk, penyakit itu hilang. Lalu setelah pulang dari gereja orang tua saya bertanya dari mana? Saya selalu jawab dari rumah teman atau jalan-jalan.

Bulan berlalu kami memutuskan untuk menikah tapi sebelumnya kami bertunangan. Di malam pertunangan, orang tua saya tidak menyetujui. Mereka malah menghina, lalu kamipun bertunangan bertiga saja disaksikan oleh Tuhan Yesus. Lalu setelah berberapa bulan kami memutuskan akan menikah dan saya masuk agama Kristen dan dibaptis. Saya ungkapkan semua pada orang tua saya dan mereka mengusir saya. Ibu saya hampir membunuh saya dengan sebuah asbak besar yang di lemparkan ke kepala saya.

Lalu kami menikah tanpa di restui oleh orangtua saya. Semua persiapan pernikahan saya dan calon suami saya yang mengatur. Dalam pesta pernikahan kami, orangtua saya mengancam dan akan mengacaukan dan melapor pada polisi, tetapi karena berkat Allah semua itu tidak terjadi karena Allah berdiri didepan melawan musuh-musuh. Hanya adik yang kecil, kakak, sepupu, dan 2 kakak dari ibu yang datang, kami menyewa orangtua orangtuaan untuk duduk disebelah saya. Orangtua saya tidak datang karena mereka malu apa kata orang nanti. Pada saat pesta hati saya dikuatkan oleh Tuhan dan kami selalu berdoa agar Tuhan selalu ada dalam hati kami.

Sekarang saya tahu Yesus tidak membenci orang tapi Yesus mengajarkan mengasihi musuh-musuh kita. Rencana Tuhan begitu panjang dan bertujuan kearah surgawi. Kini saya lahir baru, saya benar-benar ingin hidup dijalan Tuhan. Dulu kebohongan adalah hal yang biasa. Sekarang saya tidak mau berbuat dosa karena saya sudah di tebus dengan darah yang mahal. Darah Tuhan Yesus yang mati dikayu salib untuk menghapus dosa-dosa semua umat manusia. Di dalam-Nya saya merasakan kedamaian dan sejahtera(sukacita).

Dulu ketika saya masuk Kristen, orangtua, saudara, teman, masyarakat menjauhi saya. Mereka menyebut saya kafir. Hati saya menjerit. Saya ingin berteriak pada mereka bahwa ini hidup yang sesungguhnya mengenal Tuhan Yesus yang membawa saya ke jalan yang benar-benar mengajarkan kebenaran lahir dan batin. Orangtua saya bercerai dan mereka masing-masing menikah lagi. Hidup mereka tak berarah dan bertujuan. Orangtua saya begitu membanggakan kehajian mereka. Mereka selalu memikirkan hidup dan harta. Tetapi hidup tanpa Yesus semua itu adalah kesia-siaan. Dan Tuhan Yesus memelihara saya. Burung di udarapun Tuhan pelihara apalagi umat-Nya. Dalam Tuhan Yesus, yang sudah dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Saya bahagia membaca Firman Tuhan dalam AL-Kitab tapi orangtua saya kawin-cerai. Itu membuat saya sedih. Saya selalu berdoa agar orangtua, kakak, dan adik saya diselamatkan dan mengenal Tuhan Yesus Juruselamat setiap insane (manusia) yang percaya. Dialah Jalan dan Kebenaran dan Hidup.


Tuesday, April 5, 2011

Firman Tuhan Berharga, Lebih Dari Uang


Firman Tuhan Berharga, Lebih Dari Uang


“Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu.

Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak” ( Mazmur 119:65-72 )


Ada suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis orang yang hadir dalam ibadah. Ternyata hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa kaum perempuan yang paling banyak hadir dalam ibadah. Ketika ditanya, mengapa kaum laki-laki sedikit hadir dalam ibadah jawabnya, mereka sibuk dari pagi sampai malam bekerja mencari uang.

Uang sering menjadi prioritas dalam hidup dan pencarian kita sehingga kita melupakan Tuhan dan mengabaikan Firman-Nya. Demi uang orang saling berkelahi dan membunuh. Demi uang bayi dan anak-anak diculik dan diperjual belikan. Demi uang, perempuan-perempuan yang masih gadis belia, yang muda maupun sudah tua tapi sexy rela menjajakan dirinya menjadi perempuan simpanan,perempuan panggilan bahkan PSK. Demi uang, pulau-pulau kecil yang tak berpenghuni dijual dan pulau-pulau yang bersumber daya alam kaya digadaikan. Demi uang orang-orang lemah dan kecil menjadi korban keganasan orang-orang besar dan berkuasa. Rapat majelis sering ribut gara-gara uang. Gereja atau jemaat kacau bahkan pecah karena uang. Benarlah Firman Tuhan ini, “ Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan”.

Orang yang cinta uang dan lupa Tuhan serta Firman-Nya pasti hidupnya tersiksa. Ini juga yang dialami pemazmur. Awalnya ia seorang yang taat, namun karena tergoda untuk mendapat keping emas dan perak yang banyak dan makan enak, akhirnya ia lupa Tuhan dan Firman-Nya. Ia menyimpang dari perintah dan ketetapan Tuhan. Akibatnya ia tersiksa dan menderita.

Dalam ketertindasannya pemazmur sadar dan berseru kepada Tuhan. Tuhan menunjukkan kebaikan-Nya dengan membebaskannya dari semua hal yang menindasnya. Karena itu pemazmur membaharui komitmen hidupnya bahwa ia hanya mau berpegang pada Firman Tuhan sebab Firman Tuhan baik dan lebih berharga daripada uang.


Doa : Bapa surgawi, kami berdoa dan memohon urapan-Mu , ya Tuhan, agar kami lebih cinta Tuhan daripada uang. Di dalam nama Tuhan Yesus kami memohon dan mengucap syukur kepada-Mu.Amin