Friday, March 27, 2009

Allah Adalah Kasih ( God Is Love)



ALLAH ADALAH KASIH ( GOD IS LOVE)



“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia”. ( 1 Yoh 4 :16)


Di Perjanjian Lama, Allah menyatakan cinta tanpa syaratnya kepada bangsa Israel. Di dalam bahasa Ibrani, cinta tanpa syarat ini disebut “ hesed” yang artinya : “Keramahan penuh kasih sayang dan cinta”. Allah memberikan kasih sayang dan cinta-Nya bukan karena kepantasan pihak penerima, dan komitmen yang tidak dapat ditarik kembali. Di dalam Perjanjian Lama, cinta TUHAN tanpa syarat ini diwujudkan dalam berbagai karakter-Nya yang tidak saja terpuji tetapi juga teruji.

1. SETIA : “ Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang” ( Hos 2:18-19). Ini adalah gambaran kasih setia Allah kepada umat-Nya Israel yang digambarkan seperti seorang suami yang mengasihi, menyayangi dan setia kepada istrinya.

2. TIDAK PERNAH MELUPAKAN UMAT-NYA : “ Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya ? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau”. ( Yesaya 49:15 ). Allah tidak pernah melupakan umat-Nya Israel. Jikalau seorang ibu kandung yang melahirkan anaknya sendiri di dunia ini tega melupakan anak-nya ( bahkan ada yang diaborsi, dijual, bahkan tidak diakui anak dan dibilang anak haram) tetapi Allah tidaklah demikian. Ia tidak akan melupakan umat-Nya.

3. CINTANYA ABADI : “ Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu” ( Yer 31:3). Kasih setia dan cinta Allah kepada umat-Nya tiada berkesudahan, selalu baru tiap pagi. Inilah yang memampukan kita umat-Nya untuk mengikut Tuhan. Sebab cinta-Nya tiada berkesudahan.Ia menganugerahkan kepada kita kasih karunia demi kasih karunia.

Dalam Perjanjian Baru, Allah menyatakan cinta-Nya dalam diri Anak Tunggal-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus. Cinta itu telah menjadi manusia. Yesus merupakan perwujudan dari Allah yang tidak kelihatan ( Bdk Kol 1:15). Bukti cinta tanpa syarat Allah dalam diri Yesus adalah ketika Ia bergantung di kayu salib.


“ Tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya”. ( Yoh 15:13)


“ Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya dan rumah-Nya ialah kita jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan”. ( Ibrani 3:6)


Doa : Bapa …, kami bersyukur buat cinta dan kasih setia-Mu yang tiada berkesudahan bagi kami. Kami sering menyia -nyiakan kasih-Mu, pemberian-Mu dan anugerah-Mu dan memberontak pergi meninggalkan Engkau. Ampunilah kami oleh karena cinta dan kasih setia-Mu.Didalam nama Tuhan Yesus kami berdoa kepada-Mu. Amin

Injil Membawa Rahmat Elohim Bagi Kita




-->
INJIL MEMBAWA RAHMAT ELOHIM BAGI KITA

Kematian Kristus adalah persembahan yang tidak bercacat (sempurna) kepada Allah. Kristus adalah Anak kesayangan Bapa, Anak Allah Immanuel yang disalibkan, mati dan dibangkitkan bagi kita. Kematian Kristus telah memenuhi seluruh tuntutan Hukum Taurat Allah sekali untuk selama-lamanya. Kristus dapat membuat kita berkenan kepada Allah oleh karya Roh Kudus.

Ibrani 9 : 11-14
“ Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup” ( Ibrani 9:11-14)
Matius 17 :2-5
“Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." (Matius 17 : 2:5 )
Kalau kita mencari kesucian dan kekudusan tidak mencarinya melalui Injil dan pengampunan dosa, tidak mungkin kita dapat berkenan kepada Allah dan kita melepaskan diri dari persekutuan Kristen dan yang ada hanya murka dan hukuman Allah. Tuhan Yesus Kristus(Iesou Christou), Tuhan kehidupan telah membuat Allah berkenan oleh Injil. Rasul Paulus menyatakan 2 hal mengenai Injil :

  1. Injil adalah “ kabar baik” tentang kemuliaan dan rahmat Allah yang inti isi beritanya adalah “ pertobatan,pengampunan dosa dan hidup yang kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus”.Allah telah menyerahkan Yesus karena pelanggaran kita, dan membangkitkan Dia karena pembenaran kita ( Roma 4:25).Dengan demikian Tuhan telah mengalahkan kuasa dosa dan maut, dan membukakkan kita jalan menuju kehidupan baru (Roma 8:1-4). Karena itu, kita memperoleh pengampunan dosa ( Kol 1:13), kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah ( Roma 5:1), dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah ( Roma 5:2)
  1. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Injil mengandung kekuatan Ilahi. Sebab Injil adalah Firman Allah. Kalau yang berbicara ialah Allah Yang Maha Kuasa, Firman-Nya mempunyai kekuatan. Firman itu berkumandang lalu terciptalah apa yang sebelumnya tidak ada ( Kej 1:3). Firman yang keluar dari mulut Tuhan Allah tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya ( Yer 23:29, Yes 55:11, Bdk Roma 4:21). Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya ( Yes 40:8). Sebab Tuhan sendiri yang menjamin pelaksanaannya.
Pertobatan : Yaitu kematian manusia lama (menanggalkan manusia lama) yang artinya sungguh-sungguh menyesali bahwa kita telah menimbulkan murka Allah karena dosa kita, dan semakin membenci dan menjauhi dosa itu. Dan kebangkitan manusia baru ( mengenakan manusia baru) yaitu sungguh-sungguh bersukacita dalam Allah karena Kristus dan rela serta suka akan hidup sesuai dengan kehendak Allah sambil melakukan segala perbuatan baik yang seturut hukum Taurat Allah untuk memuliakan Dia.

Pengampunan Dosa : Bahwa Allah sama sekali tidak lagi hendak mengingat dosa-dosaku dan juga watakku yang berdosa yang sepanjang hidup menjadi lawan bagiku, karena Kristus telah melakukan pelunasan untuknya. Sebaliknya Allah menganugerahkan kebenaran Kristus kepadaku, karena kasih karunia supaya aku sama sekali tidak perlu lagi menghadap pengadilan Allah ( Bdk. 1 Yoh 2:2, Yer 31:34, Yoh 5:24)

Hidup Yang Kekal : Karena sekarang ini juga sudah kurasakan dalam hati kesukaan yang kekal, maka sesudah hidup ini aku akan beroleh kebahagiaan yang sempurna, yang belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah di dengar oleh telinga, dan belum pernah timbul dalam hati manusia, supaya di dalamnya aku memuji Allah utuk selama-lamanya ( Bdk 1 Pet 1:8-9, 1 Kor 2:9)

Alkitab menuliskan ada 8 nama yang diberikan kepada Injil yaitu:
  1. Injil Kasih Karunia (Kis 20:24)
  2. Injil Damai Sejahtera ( Ef 6:15)
  3. Injil Yang Kekal ( Why 14:6 )
  4. Injil Kerajaan Allah/sorga (Mat 4:23)
  5. Injil Yesus Kristus (Kis 8:35, Rm 15:19)
  6. Injil Allah (Markus 1:14)
  7. Injil Anak Allah ( Roma 1:9)
  8. Injil Keselamatan ( Efesus 1:13)
Roma 8:3-4
“Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Roma 8:3-4)

Roma 1 :16-17
“ Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:16-17)

Doa : Bapa…., kami bersyukur buat karya keselamatan yag telah Engkau kerjakan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Engkau mengutus anak-Mu yang tunggal oleh karena kasih dan anugerah-Mu untuk menebus dosa dan kejahatan kami supaya kami beroleh hidup yang kekal. Di dalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur dan berterimakasih kepada-Mu. Amin


-->
-->

Sunday, March 22, 2009

Doa Bapa Kami ( The Lord's Prayer)



DOA BAPA KAMI ( THE LORD’S PRAYER)


Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, karena itu berdoalah demikian:


“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] “

( Matius 6:9-13)



Mengapa doa perlu bagi orang Kristen ?


Doa adalah bagian utama pemberian syukur yang Allah tuntut dari kita ( Bdk. Maz 50:14-15). Dan Allah hendak melimpahkan rahmat-Nya serta Roh Kudus hanya kepada mereka yang dengan berkeluh kesah dan dengan tiada henti-hentinya memohon rahmat serta Roh itu dari-Nya dan mengucap syukur atasnya ( Bdk Mat 7:7). Kita harus berseru dengan segenap hati hanya kepada Allah yang esa dan sejati, yang telah menyatakan diri-Nya kepada kita dalam Firman-Nya untuk memohon kepada-Nya segala sesuatu menurut perintah-Nya. Lagi pula, kita harus insaf benar akan kekurangan dan kesengsaraan kita, supaya kita merendahkan diri dihadapan kemuliaan-Nya. Allah pasti sudi mengabulkan doa kita, walau kita tidak layak, hanya oleh karena Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan janji-Nya dalam Firman-Nya. ( Bdk Yoh 14:13, Mat 7:8)


Allah memerintahkan agar kita memohon kepada-Nya segala kebutuhan rohani dan jasmani yang disimpulkan Tuhan Yesus Kristus dalam doa yang diajarkan-Nya sendiri kepada kita ( yaitu “Doa Bapa Kami”) :


Bapa Kami : artinya : Supaya pada saat kita mulai berdoa di dalam hati kita segera Dia bangkitkan rasa takut dan percaya kepada Allah, sebagaimana seorang anak kecil terhadap bapaknya. Rasa takut dan percaya itu menjadi dasar doa kita. Allah telah menjadi Bapa kita karena Kristus, dan Dia jauh lebih sudi mengabulkan permohonan yang kita ajukan kepada-Nya dengan iman yang sungguh-sungguh daripada bapak kita jasmani sudi memberikan barang-barang dunia kepada kita.


yang di sorga : artinya : Supaya kemuliaan Allah tidak kita bayangkan secara duniawi, dan supaya segala kebutuhan tubuh dan jiwa hanya kita harapkan dari kemahakuasaan-Nya saja.


Dikuduskanlah nama-Mu : artinya : Berilah pertama-tama agar kami benar-benar mengenal Engkau karena segala perbuatan-Mu yang menyatakan kemahakuasaan, hikmat, kebaikan, keadilan, kemurahan, dan kebenaran-Mu.Selanjutnya berilah agar kami mengatur dan mengarahkan seluruh hidup, pikiran, perkataan dan perbuatan kami sedemikian, sehingga nama-Mu jangan dihujat, tetapi dipuji dan dihormati karena kami.


Datanglah Kerajaan-Mu : artinya : Perintahlah kami melalui Firman dan Roh-Mu sedemikian. Sehingga kami makin lama makin tunduk kepada-Mu. Pelihara dan kembangkanlah Gereja-Mu. Binasakanlah segala perbuatan iblis dan segala kekuasaan yang menentang Engkau, demikian pula segala maksud jahat, yang dirancangkan untuk melawan Firman-Mu yang kudus, sampai kerajaan-Mu datang dengan sempurna. Di dalamnya. Engkau akan menjadi semua di dalam semua.


Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga : artinya : Berilah supaya kami dan sekalian manusia menyangkal kehendak sendiri, dan dengan tidak membantah, mematuhi kehendak-Mu, satu-satunya yang baik, supaya dengan demikian tiap-tiap orang memenuhi dan melaksanakan tugas panggilannya dengan kerelaan dan kesetiaan yang sama seperti malaikat-malaikat di sorga.


Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya : artinya : Kiranya Engkau memelihara kami dengan segala yang diperlukan oleh tubuh kami, supaya olehnya kami mengakui bahwa Engkaulah satu-satunya sumber segala kebaikan, dan bahwa baik usaha dan pekerjaan kami maupun pemberian-Mu tidak berfaedah bagi kami tanpa berkat-Mu, sehingga kami tidak lagi menaruh kepercayaan kepada mahluk apapun, tetapi kepada Engkau saja.


Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami : artinya : Segala kesalahan dan kejahatan yang senantiasa melekat pada kami, orang berdosa yang malang ini, janganlah kiranya Kautanggungkan kepada kami, oleh karena darah Kristus, seperti juga kami dapati tanda anugerah-Mu dalam hati kami, yaitu bahwa kami berniat sungguh-sungguh akan mengampuni sesama kami dengan tulus.


Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat artinya : Kami sendiri begitu lemah, sehingga kami tidak sanggup bertahan sesaat pun. Tambahan pula musuh kami turun-temurun yaitu Iblis, dunia yang jahat, dan daging kami sendiri , dengan tiada henti-hentinya menyerang kami. Maka sokong dan kuatkanlah kami dengan kuasa Roh-Mu yang Kudus, supaya kami tidak kalah dalam peperangan rohani ini, tetapi selalu melawan dengan sekuat tenaga, sampai kelak kami beroleh kemenangan akhir.


Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya artinya : Semua ini kami mohon kepada-Mu, karena Engkau sebagai Raja kami dan Yang Mahakuasa, beritikad dan berkuasa mengaruniakan kepada kami segala hal yang baik, dan kami memohon semua ini supaya bukan kami, melainkan Nama-Mu yang kudus dipuji karenanya, untuk selama-lamanya.


Amin. artinya : Hal ini benar dan pasti. Karena Allah pasti telah mengabulkan doaku, jauh lebih pasti daripada perasaan hatiku bahwa hal itu kuinginkan dari-Nya.


Sumber : Buku Kathekismus Heidelberg : “ Pengajaran Agama Kristen”


Thursday, March 12, 2009

Mengenali Ajaran Sesat " Saksi Yehuwa"




MENGENALI AJARAN SESAT “SAKSI YEHUWA”


PENDIRI SAKSI YEHUWA


SAKSI YEHUWA (SY) didirikan oleh Charles Tase Russel (1852-1916) yang semula adalah anggota gereja Presbyterian kemudian terpengaruh Adventisme soal ajaran Akhir Zaman dan ajaran Christadelphian yang berbeda dengan ajaran Kristen yang umum, pada tahun 1870 merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab dan pada tahun 1872 membentuk kelompok pemahaman Alkitab. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) Milton G. Henzel memerintah sampai sekarang. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap sebagai nabi.

Ajaran SY bukanlah merupakan exegese dari Alkitab tetapi lebih merupakan ajaran para tokohnya. Buku utama mereka bukan Alkitab tetapi buku karya Russel berjudul 'Studies in the Scripture' (Penyelidikan Alkitab) yang dinilai lebih berotoritas dari Alkitab sendiri. Saksi Yehuwa merupakan organisasi teokratis yang menekankan keterlibatan semua anggotanya dalam siar agama, sedang nama Saksi Yehuwa adalah nama yang baru di kemudian hari ditahun 1931 dipakai, 52 tahun setelah SY berdiri, yang diambil dari ayat-ayat Yesaya 43:10-12

SY sangat aktif dalam siaran radio disamping kunjungan-kunjungan ke rumah-rumah, dan terutama propaganda literatur sangat tekankan. Banyak buku-buku propaganda telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak dengan harga murah tetapi dengan kualitas yang baik dan berwarna. Buletin SY berjudul 'Menara Pengawal' dan 'Sedarlah' sangat menarik karena dikemas begitu indah dan berisi masalah-masalah yang hangat dihadapi manusia modern. Disamping itu traktat-traktat berwarna banyak dicetak dan disebar luaskan.

Biasanya tema promosi literatur SY berkisar soal penderitaan di bumi dan bahwa baik pemerintah maupun agama-agama tidak berhasil mengatasinya, dan hanya para Saksi Yehuwalah yang bisa menawarkan jalan keluar menuju firdaus yang kekal. Literatur SY bersifat menyalahkan pemerintah-pemerintah maupun agama-agama secara umum terutama agama Katolik, dan dengan penjelasan para penyiar agama yang meyakinkan tentu saja banyak orang menjadi tertarik, apalagi bila yang bersangkutan sedang mengalami masalah dengan gereja yang diikutinya. 


SOAL ALKITAB

Bagi SY Alkitab terjemahan Kristen dan lebih-lebih Katolik semuanya salah dan hanya terjemahan SY yang diberi nama 'Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru' (DB/New World Translation/NW) lah yang benar. Terjemahan NW mengikuti terjemahan 'Empathic Diaglot' yang diterjemahkan oleh Benyamin Wilson, seorang tokoh Christadelphian (1864), yaitu dengan cara menterjemahkan tiap kata Ibrani (PL) dan Yunani (PB) (bahasa asli Alkitab) dibawahnya dan menafsirkannya.

“Untuk menyingkirkan sesuatu yang rupa-rupanya menjadi pertentangan di sini marilah kita kutip salinan bahasa Gerika kata-demi-kata seperti diperlihatkannya diantara garis-garis bacaan dalam The Emphatic Diaglott.” (Karena Allah Itu Benar Adanya, 1960, hlm.110. Disesuaikan dengan ejaan baru).

Tentu saja tafsiran harfiah kata-per-kata dengan urutan demikian yang tidak mengikuti prinsip-prinsip penerjemahan dan tatabahasa, jelas menghasilkan teks yang bisa diartikan berbeda dengan penafsrian umumnya di kalangan Kristen & Katolik. Apalagi dengan adanya asumsi dogmatis bahwa semua terjemahan Kristen & Katolik adalah salah dan terjemahan SY-lah yang benar, tentu sulit untuk membandingkan mana terjemahan yang benar, apalagi sudah menjadi kenyataan, bahwa para penulis ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’ bukanlah ahli-ahli yang menguasai bahasa Ibrani dan Yunani secara akademis karena mereka menolak belajar teologi formal. Faktanya Alkitab NW bukanlah terjemahan tetapi lebih merupakan tafsiran (paraphrase) untuk mendukung keyakinan Saksi Yehuwa.

Dalam literatur SY dikemukakan alasan bahwa terjemahan mereka bertitik tolak pada upaya meninjau kembali ayat demi ayat dan kata-kata di dalam ayat itu yang berpeluang dijadikan tafsiran sepihak oleh pendukung doktrin pengutip dari sumber yang asal-usulnya diragukan, dan ayat-ayat dan kata-kata itu diluruskan sesuai sumber a.l. dewan alkitabiah internasional, penemuan dari cambridge university dan dari kalangan anthropologi international yang mapan dan diakui. Posisi demikian kelihatannya meyakinkan namun bila diselidiki ternyata sumber-sumber itu umumnya adalah kalangan SY sendiri sebab mereka mengatakan bahwa Alkitab terbitan Katolik (Lembaga Biblika Sedunia) dan Protestan (Lembaga Alkitab Sedunia) dianggap salah terjemahannya. Mengenai bagaimana SY biasa menafsirkan secara tekstual dan harfiah untuk mendukung ajaran mereka dapat dibaca dalam artikel sambungan ini.

AJARAN TENTANG ALLAH

Bagi SY, Dunia diperintah Allah yang bernama Yehuwa yang kekal dan esa dan memerintah secara teokratis dan di bumi diwakili oleh pemerintahan 'Saksi-Saksi Yehuwa.' Yesus bukanlah Allah melainkan titisan malaikat Mikhael yang adalah ciptaan yang sulung dan kemudian disetarakan dengan Allah (a god). Dengan pimpinan Yesus, Lucifer dengan kerajaan dunianya akan dibinasakan dan Yesus mendirikan kerajaan teokratis di bumi. Yesus diramalkan datang tahun 1914 dan disusul kerajaan 1000 tahun. Dibawah Rutherford yang keluar dari penjaran tahun 1919, dalam pertemuan SY disebutkan bahwa "pemerintah-pemerintah dunia maupun organisasi gereja adalah alat iblis."

Pada saat kedatangan Yesus akan terjadi perang Armagedon yang merupakan perang terakhir antara Allah dan Iblis dan organisasi-organisasinya termasuk agama, gereja dan negara. Mereka yang menolak ajaran Saksi Yehuwa akan dimusnakan bersama Iblis dan kerajaan dunianya, dan mereka yang menerima akan memperoleh hak sebagai bagian 144.000 umat pilihan dalam Firdaus yang kekal dan sisanya akan menempati kerajaan teokratis di bumi. Ketika tahun 1914 Yesus tidak datang maka diramalkan kembali tahun-tahun 1918, 1921, 1925, 1941, 1975 dan 1992, tetapi semuanya merupakan nubuatan kosong. (Pokok masalah perhitungan mereka adalah dipaksakannya tahun 606/7SM sebagai tahun pembuangan umat Israel, tahun yang tidak ada dasar historisnya, faktanya sejarah adalah tahun 587SM).


Roh Kudus hanya dianggap 'kekuatan/daya Allah saja' jadi bukan pribadi, dan sekalipun rumus pembaptisan Amanat Agung (Matius 28:19) menyebut tiga nama, namun ditulis dengan nama 'Bapak dan Putra dan rohkudus' (roh dengan huruf kecil). Jadi karena Putra (Yesus) adalah mahluk ciptaan yang sulung (Mikhael) dan rohkudus hanya kekuatan saja maka hanya ada satu Allah tunggal yaitu yang bernama Yehuwa.

SY sangat alergi dengan pengajaran soal 'Allah Tritunggal' yang dianggapnya berasal dari kepercayaan bangsa-bangsa Babil dan Mesir dan bangsa-bangsa lain yang mempercayai dewa-dewa pada zaman dahulu kala, dan bahwa pencipta pengajaran tritunggal itu adalah Setan (Karena Allah itu Benar Adanya', hlm.105). Untuk menunjang hal ini maka ayat-ayat mengenai 'Yesus yang adalah Tuhan' ditafsirkan bahwa Yesus hanyalah suatu Ilah seperti ayat Yohanes 1:1. (Uraian ayat ini akan dibahas pada sambungan artikel ini). 




HIDUP MANUSIA & KESELAMATAN

Bagi SY, manusia adalah jiwa sebagai gabungan debu tanah dan nafas Allah dan hakekatnya sama dengan binatang pada umumnya. Bila manusia mati, maka jiwa itu mati bersamanya, jadi tidak dipercayai adanya kehidupan yang kekal, kecuali para penganut SY yang dipilih menjadi bagian Firdaus maupun kerajaan teokratis di bumi. Kematian di dunia adalah dimasukinya status 'tidur rohani' yang menunggu hari penghakiman.


Penebusan Yesus Kristus di kayu salib ditolak oleh SY. Yesus mati di tiang siksaan dan kemudian mati dan dibangkitkan dalam roh saja. Penebusan darah Yesus ditolak dan manusia untuk menyelamatkan diri harus dicapai dengan amal baik dan dengan menjadi SY yang menyiarkan ajaran SY untuk memperoleh status hidup kekal dalam kerajaan teokratis atau akan dimusnahkan. Ajaran tentang dosa, pertobatan, pengampunan, kasih, dan darah Kristus dalam penebusan dosa diabaikan. Hakekat neraka tidak dipercayai apalagi sebagai siksaan yang kekal. Hanya ada dua pilihan di akhirat, hidup kekal dalam kerajaan teokratis bersama Yehuwa atau dimusnahkan habis.

PERJUMPAAN DENGAN SAKSI-SAKSI YEHUWA

Dalam konteks Indonesia yang memasuki alam reformasi dan keterbukaan dan dengan adanya kemajuan media internet, maka interaksi dengan Saksi-Saksi Yehuwa tidak lagi terhindarkan. Pelarangan secara resmi tidak menjamin hilangnya para penganut SY dan usaha mereka dalam menyiarkan agama itu apalagi setelah sekarang diizinkan kembali beroperasi secara resmi. Karena itu, yang diperlukan bagi umat Kristen adalah kesiapan mereka dalam bersenjatakan senjata-senjata rohani dan mengetahui bagaimana cara-cara para SY dalam mendekati seseorang.

Biasanya dalam menyiarkan agama mereka di kalangan Kristen, mereka meminta izin masuk ke rumah dan berkenalan dengan pemilik rumah. Kemudian mereka mengajak berdiskusi mengenai masalah dunia dan ajaran Kristen. Awalnya memang mereka mengajak agar dibukakan Alkitab terjemahan Kristen (LAI), kemudian menafsirkan beberapa ayat-ayat tertentu di luar konteks dan yang ditafsirkan menurut terjemahan dan ajaran mereka yaitu ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.’

Bila seseorang tertarik, mereka diajak untuk mengikuti 'Persekutuan Wilayah' dan bila makin teruji kesetiannya, mereka diajak bergabung dalam 'Balai Kerajaan'. Disini dengan pertemuan-pertemuan marathon beberapa kali seminggu, mereka dipersiapkan sebagai Saksi-Saksi Yehuwa yang dewasa dan siap untuk mendidik orang lain pula. Mereka juga dilatih untuk mengajarkan ajaran SY kepada orang lain. Dapat dimaklumi mengapa para SY bersikap militan yaitu karena diberi peran yang besar sesuai dengan harga diri masing-masing. Bila dalam Balai Kerajaan mereka sudah teruji kesetiaannya barulah mereka dibaptis dengan cara diselam dan pada taraf ini mereka sudah tidak lagi bisa diubah pandangan imannya. Perjamuan Suci tidak diberlakukan sebagai sakramen persekutuan iman tetapi dirayakan setahun sekali sekedar sebagai peringatan kematian Yesus. Kebangkitan Yesus dalam daging tidak dipercaya mereka. 


Para SY yang datang kerumah-rumah adalah mereka yang terdidik secara disiplin dan dibekali kemampuan berdebat yang luar biasa, karena itu biasanya umat Kristen (apalagi yang awam) akan sangat sukar melayani, dan bila mereka tidak mampu melayani perdebatan itu kemungkinan terbuka akan tertarik ajaran tersebut. Karena SY dilatih begitu intensip maka dalam berdiskusi mereka sudah biasa menghadapi pertanyaan dan menguasai materi pembicaraan, karena itu umat Kristen harus berhati-hati untuk masuk dalam percakapan dengan mereka, apalagi bila anggota SY yang datang kalah dalam berdiskusi, biasanya anggota yang lain yang lebih matang dan senior akan datang sampai lawan bicaranya kalah.

Cara yang terbaik yang dapat dilakukan oleh umat Kristen adalah membekali diri dengan senjata-senjata rohani yang diperlukan (Efs.6:10-20) seperti Iman, Firman yang adalah pedang Roh, kebenaran, keadilan, doa & berjaga-jaga, dan kesediaan memberitakan Injil. Sekalipun demikian bila belum benar-benar menguasai firman Tuhan ada baiknya menghindari perdebatan dengan SY. Justru karena menghadapi serangan yang gencar seharusnya umat Kristen terus dengar-dengaran akan firman Tuhan dan belajar untuk mengerti firman Tuhan dengan mendalam sehingga ia dapat menangkis panah-panah api yang diarahkan kepadanya.




ALIRAN KULTUS (CULT)

Saksi Yehuwa hanyalah salah satu aliran 'kultus' (cult) yang bekerja di sekitar kekristenan, tetapi kita harus sadar bahwa dalam era reformasi dan keterbukaaan yang didukung oleh kebebasan internet, maka umat Kristen akan berhadapan dengan begitu banyak aliran kultus yang baru yang ada yang ringan tetapi ada juga yang berat bahkan membius. Karena itu tidak ada cara lain dari umat Kristen yang harus ditempuh kecuali hidup sebagai anak Tuhan yang taat akan firman Tuhan, rajin berbakti dan bersekutu, dan rajin berdoa sambil berjaga, dengan sikap demikian diharapkan ajaran-ajaran kultus tidak sampai mempengaruhi iman kita yang mula-mula.

Aliran-aliran kultus diawal abad ke-XXI ini sangat bervariasi, ada yang ringan yang ingin memurnikan ajaran Kristen dan makin mendekati kekristenan Alkitabiah (Advent), ada yang fanatik (Mormon & Saksi Yehuwa), dan bahkan ada yang rela mati bersama-sama mengikuti pimpinan mereka (Jim Jones & Kenisah Matahari), berani berperang (David Koresj), bahkan berani membunuh orang-orang secara massal demi keyakinan mereka akan Armagedon (Aum Shrinkiyo). Beberapa ciri aliran kultus (cult) yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

(1) Aliran kultus berkisar pada ajaran tokoh-tokoh yang dikultuskan yang dianggap sebagai nabi atau messias, dan biasanya ucapan dan perilakunya diikuti oleh para pengikutnya dengan fanatik tanpa reserve menggantikan peran Yesus Kristus. (SY mengkultuskan Charles Tase Russel dan tulisannya ‘Studies in Scriptures);

(2) Aliran kultus biasanya bersikap eksklusif, bahwa merekalah umat pilihan yang benar dan semua agama terutama Kristen adalah sesat. Karena itu mereka mengecam gereja-gereja yang resmi yang disebut 'Susunan Kristen.' Dalam hal SY merekalah yang dianggap termasuk kerajaan Theokratis;

(3) Adanya semangat akan Akhir Zaman yang luar biasa, dan seperti SY sekalipun jelas ramalan-ramalan para tokohnya selalu terbukti keliru, fanatisme itu tetap eksis;

(4) Biasanya aliran kultus memiliki 'Kitab' suci ucapan dan tulisan para tokohnya yang dianggap lebih berotoritas daripada Alkitab Kristen. SY memiliki ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’ dan ‘buku karya Charles Tase Russel (Setelah Russel meninggal diselesaikan Rutheford) berjudul ‘Studies in Scriptures.’;

(5) Jalan Keselamatan dalam Kristus di tolak dan biasanya ditambah-tambahi dengan 'taurat baru' apakah itu dalam bentuk memelihara hari Sabat, vegetarian, hukum Taurat, amal baik, atau dalam kasus SY menjadi penyiar agama SY;

(6) Tetapi, ada satu hal menarik yang tidak bersifat prinsip tetapi efektif adalah 'peran kaum awam yang aktif' dalam ikut serta menyiarkan keyakinan mereka. SY melakukan kunjungan ke rumah-rumah penduduk;

(7) Dan, tidak dapat disangkal bahwa aliran-aliran kultus sangat menekankan pelayanan melalui literatur, yaitu traktat-traktat, buku, majalah maupun brosur-brosur dan disamping itu mereka gencar melakukan siar agama melalui internet. SY paling menonjol dalam hal ini.

Dikeluarkannya SK pencabutan larangan akan beroperasinya aliran Saksi Yehuwa tentu tidak perlu dikuatirkan oleh umat Kristen karena itu sejalan dengan demokrasi yang dijalankan pemerintahan Gus Dur, namun pencabutan SK itu jelas akan berdampak makin bebasnya mereka mengunjungi rumah-rumah semua orang dari agama apapun karena memang misi mereka demikian, namun dibalik itu masyarakat Indonesia menjadi tahu secara terbuka bahwa kalau selama ini mereka yang sering keluar-masuk rumah penduduk dijadikan stigma sebagai 'misi penginjilan Kristen' sekarang dengan terang masyarakat akan tahu bahwa itu adalah para 'Saksi-Saksi Yehuwa', yang juga mendatangi rumah umat Kristen sekalipun mereka mengaku sebagai 'Kristen' juga. Dalam buku doktrin mereka disebutkan:

"Sekarang ini mereka gemar akan melakukan kewajiban yang diletakkan di atas pundak tiap-tiap orang Kristen sejati, yaitu menyiarkan kabar kesukaan mengenai kerajaan Allah. Dengan segala suka hati mereka pergi, dari rumah ke rumah, di jalan-jalan besar, dan di tempat-tempat pertemuan umum memberitakan jalan Allah menuju ke arah hidup kepada umat Katolik, Protestan, Yahudi dan orang-orang penganut kepercayaan agama lain, atau yang tak beragama sama sekali" (Karena Allah Itu Benar Adanya, hlm.257-258).

Semoga beberapa catatan ini bisa dijadikan bekal dalam perjumpaan kita dengan aliran-aliran kultus yang akhir-akhir ini dengan rajin menyiarkan keyakinan mereka kepada masyarakat umum khususnya umat Kristen di Indonesia.

Wednesday, March 11, 2009

Dibenarkan Karena Iman


DIBENARKAN KARENA IMAN



“ Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, -- seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita”. ( Roma 4 : 16-25)


Salah satu pelajaran penting iman Kristen adalah konsep dibenarkan oleh iman.Ini membuat Kristen unik diantara agama-agama. Semua agama menegaskan pentingnya berbuat baik, melakukan amal, dan mematuhi hukum untuk mendapatkan keselamatan karena konsep “ DIBENARKAN OLEH PERBUATAN”. Alkitab saja yang mengajarkan “ dibenarkan karena iman”.

Konsep dibenarkan oleh iman sudah muncul di Perjanjian Lama (PL) dan mendasari kehidupan umat dalam beriman. Abraham adalah orang yang dibenarkan karena iman. Ia percaya kepada janji Allah tentang memiliki keturunan yang akan menjadi bangsa yang besar. Abraham percaya dan Tuhan menyatakan dia sebagai orang yang benar ( Kej 15:6). Taurat juga mengajarkan konsep ini. Umat Israel diminta untuk melakukan ritual persembahan kurban untuk pengampunan dosa mereka. Inti ritual itu bukan pada ketaatan tetapi pada kepercayaan bahwa inilah cara untuk mengampuni umat-Nya. Inilah iman/percaya yang membenarkan.

Saat Habakuk bergumul dengan Allah mengenai bangsa jahat, yaitu Kasdim, yang Tuhan pakai untuk menghakimi umat Tuhan, Tuhan menjanjikan keadilan-Nya akan dinyatakan, musuh yang jahat pasti dihukum. Umat Tuhan harus tetap percaya karena melalui percaya itu mereka diselamatkan ( Hab 2:4).

Konsep dibenarkan oleh iman mencapai puncaknya di Perjanjian Baru ( PB). Tidak seorangpun yang mampu hidup benar di hadapan Tuhan ( Roma 3:10) karena semua manusia sudah berbuat dosa ( Roma 3:23). Status mereka adalah orang berdosa atau terhukum. Namun Kristus sudah mati bagi orang berdosa. Maka orang yang percaya pada karya Kristus itu sudah diampuni dosanya. Ia menjadi orang yang dibenarkan. Secara legal, kebenaran Kristus sudah diberlakukan kepada orang yang percaya. Dia bukan lagi orang berdosa, tetapi “orang benar “. Status ini memberi kepastian bagi orang percaya bahwa ia sudah diselamatkan dan Tuhan menjamin keselamatannya. Saat ia gagal atau jatuh, ia berani mengakuinya dan meminta pengampunan-Nya lagi. Dengan berani, ia menjalani hidupnya di dalam ketaatan akan firman-Nya.


Doa : “ Bapa.., kami bersyukur buat penebusan yang Engkau telah karuniakan melalui putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang disalibkan mati dan dibangkitkan bagi kami. Ajar kami bahwa pengampunan-Mu dan kasih-Mu sempurna dia atas kayu salib.Kiranya kasih karunia-Mu menolong kami untuk dapat hidup seturut firman-Mu”.Di dalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur kepada-Mu. Amin