Anak Manusia Dalam Awan-Awan Kemuliaan Sorgawi
“ Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun." "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. ( Matius 24:27-30 )
Agaknya tidak seorangpun mengartikan kilat sebagai sesuatu yang menyenangkan. Sebaliknya kita pasti melihatnya sebagai sesuatu yang mengerikan, berbahaya, dan bisa menimbulkan ancaman serius. Energi yang dipancarkan oleh kilat dapat menghasilkan tegangan listrik sampai ratusan ribu volt.
Tuhan Yesus memakai kilat untuk menggambarkan kedatangan-Nya dengan dua pengertian yang paradoks. Untuk memahami, mari simak kisah ini. Seorang hamba Tuhan bersaksi tentang pelayanannya di daerah terpencil. Acap kali ia harus berjalan melalui daerah sepi, gelap, dan mungkin berbahaya, atau paling tidak menimbulkan rasa takut. Suatu kali dalam kegelapan luar biasa Tuhan menjawab doanya dengan kilat. Sepanjang perjalanan gelap melalui tempat sepi, cahaya kilat yang sambung menyambung memancar menerangi perjalanan si hamba Tuhan hingga ia tiba ke tujuan dengan selamat. Sebaliknya, sambaran kilat di wilayah pemukiman yang terkenal dengan kilatnya di musim hujan telah membuat banyak penghuni menderita kerusakan televisi, telepon, atau komputer.
Yesus datang kelak bukan lagi sebagai Anak Manusia bersahaja, tetapi dalam gambaran visi Daniel yaitu Anak Manusia dalam awan-awan kemuliaan sorgawi. Yesus datang dalam kemuliaan Bapa-Nya dan dengan para malaikat-Nya. Yesus menggambarkan dirinya sebagai Terang Dunia. Ia datang untuk mengenyahkan kegelapan. Siapapun yang membuka hidup kepada-Nya akan diubah oleh kasih dan kuasa penebusan-Nya. Ini kontras dari si jahat dan para pengikutnya yang keadaan dan sifatnya yang tepat digambarkan dengan kegelapan.
Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya kelak bukan lagi mengawali, tetapi mengakhiri. Yaitu dengan dampak untuk merampungkan keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya, dan menghukum mereka yang menolak-Nya. Jika ingin bersuka dalam terang kedatangan-Nya, mari berpihaklah kepada-Nya sekarang.
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment