Kesaksian
dan Kisah Nyata Dilepaskan Dari Belenggu Okultisme (Kuasa Gelap) : “Aku memakai
jimat dan susuk demi sukses dalam karir dan bisnis”
Dunia anak-anak seharusnya polos dan
lugu, namun itu tidak berlaku bagi Ade.“Mama saya pergi ke dukun, antar orang
untuk mencari pengasihan untuk mempercantik diri. Saya diajak mama saya ke
dukun, saya melihat bagaimana orang dipakaikan susuk oleh dukun itu.
Mengucapkan mantra-mantranya, lalu menyuruh orang tersebut minum air, lalu susuk
itu dimasukkan,” kata Ade membuka kesaksian hidupnya.“Rasanya aduh serem ya,
tempatnya gelap, saya masih kecil, belum mengerti apa-apa. Yang ada hanya
ketakutan aja. Saya bertanya, ‘mama, kita ngapain ke dukun ini? Jangan ke dukun
mam, kayaknya kita dosa deh. ‘Ga papa non, in mah hanya untuk penjagaan diri
sendiri saja’,”
Menggunakan Susuk dan Jimat
Beranjak dewasa, nuraninya dibelokkan oleh kenyataan hidup.
Apa yang membuatnya memilih jalan pintas?
“Karena saya adalah seorang sekretaris maka saya membekali
diri saya supaya memiliki kharisma dan daya tarik kepada orang. Saya pun datang
kembali untuk meminta jimat dan untuk diisi. Lalu beliau menyiprati wajah saya
dengan air. Beliau pun kemudian mengambil sebuah keris kecil dan keris kecil
itu ditusukkan ke dalam bedak. Setelah itu, ia pun memberikannya kepada saya
sambil berkata, ‘Ade, karena bedaknya sudah mami isi maka persyaratannya kamu
harus mandi kembang setiap malam Jumat’.”
Ada harga yang harus dibayar, ada sesuatu yang harus ia
korbankan. “Saya melakukan ritual mandi kembang jam 12 malam. Lalu saya mandi
seperti biasa, saya siram dari kepala sampai seluruh tubuh saya”
“Saya rasa takut karena di kamar mandi kan. Orang kan saat
itu sudah pada tidur semua, namun saya tetap melakukannya karena saya ingin apa
yang dikatakan oleh dukun tersebut terjadi di dalam hidup saya,”
Dunia mistis kini telah membutakan mata hatinya. “Karena
saya sudah mempercayai bahwa di dalam benak itu ada kekuatannya, setiap kali
saya pergi ke kantor, berdandan, lalu saya menggunakan bedak supaya saya
mendapatkan sebuah kharisma di dalam diri saya. Kalau tidak menggunakan bedak
itu, saya merasa kurang percaya diri,”
Apakah keyakinannya terhadap hal mistis itu akan terbukti?
“Ada saya order barang dengan sebuah toko, lalu pemilik toko itu tiba-tiba
memberikan saya komisi dalam jumlah yang cukup besar,”
Dengan jimat itu semua keinginannya terpenuhi, namun ada
benarnya pepatah yang mengatakan, ‘manusia tak pernah merasa puas’.
“Lalu yang kedua, saya terlibat lagi pake susuk. Dukun itu
hanya membawawakan 3 benda berupa batu dan itu dimasukkan ke dalam diri saya.
Yang pertama di dahi, lalu kedua di bawah bibir, dan terakhir di punggung saya.
Ada kekuatan baru, saya memiliki sebuah kharisma yang membuat saya pede. Dunia
okultisme itu sudah mengikat saya lebih dalam lagi. Seperti itu adalah sebuah
bagian dalam kehidupan saya sendiri” .
Ade sangat yakin akan dampak jimat yang ditanam di dalam
wajahnya. Sebuah pembuktian akan dia lakukan. “Kontraktor saya ini membangun
sebuah rumah. Ada satu tamu datang, seorang bapak melihat proyek yang kami
bangun. Setelah mereka mendengar presentasi kami dan melihat rancangan kami, ia
pun meneken kontrak dengan kami,”
Batin Bergejolak dan Keputusan Untuk Lepas Dari Okultisme
Keinginannya sudah terpenuhi melalui jimat dan susuk yang ia
miliki. Apakah batinnya terpuaskan?
“Kalau di dalam kamar sendiri, pegang jimatnya keluarin dari
dompet. Lalu pake susuk lagi, di bedak ada lagi. Di dalam kamar ada lagi,
dikelilingin. Kayaknya udah banyak banget. Bener gak sih yang saya lakukan ini?
Apakah Tuhan tidak marah? Kayak merasa tertuduh, berdosa”
“Kalau sudah memikirkan ini, saya tidak bisa tidur. Terus
kayak digangguin, ‘Ade, kamu sudah terlibat jauh. Kamu sudah tidak terlepas
lagi karena kamu sudah ambil bagian yang dalam,”
Dunia mistis itu membuat batinnya tersiksa, adakah jalan
keluar bagi Ade? Bagaimana dia terlepas dari semua hal yang mengikatnya itu?
“Tuhan, saya ingin keluar dari semua ini, tapi saya tidak
tahu bagaimana keluarnya? Tidak tahu bagaimana, tiba-tiba terbuka kitab Yeremia
17:5, ‘Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia’ Waktu saya membaca sepotong
itu ayat, batin saya berkata, ‘saya ini kan tiap minggu mengandalkan dukun’
berarti saya ini orang terkutuk di hadapan Tuhan,”
“Terus sepertinya Tuhan membukakan mata rohani saya bahwa
semua hal yang saya lakukan adalah salah. Semua
jimat dan susuk yang saya lakukan semua itu tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Saya merasa tertuduh dengan menjadi wanita seperti ini, melakukan apa yang
tidak baik di mata Tuhan. Semuanya sia-sia yang saya kerjakan selama ini”
“Saya memang memiliki banyak uang,
tetapi dengan sekejap uang itu juga hilang. Saya tidak memiliki kedamaian.
Ingin keluar sekali karena saya merasa sudah bosan dan jenuh. Saya malu memulainya bagaimana sepertinya Tuhan
menggerakkan Ade kamu harus cepat tinggalkan semua itu, cepat sebelum kamu
semakin lebih dalam lagi berhubungan dengan dunia okultisme”
“Saya harus lepas, harus jadi Ade yang baru. Saya merasakan
ada kekuatan yang baru yang menyelimuti hati saya”
Tantangan-tantangan Setelah Lepas Dari Okultisme
Di saat ia meninggalkan hal gaib, sesuatu peristiwa yang
tidak dibayangkan terjadi. Seorang tukang yang bekerja di rumahnya diketahui
memiliki sebuah jimat.
Suatu kali, jimat orang tersebut jatuh. Tampak wajah yang
panik di mukanya, Ade pun menegurnya dan bertanya, “Mas, ada apa?”. Dengan mata
yang merah dan penuh amarah, tukang itu menjawab, “saya mencari barang saya
yang hilang, yang jatuh ke bawah,” ujar tukang tersebut.
Waktu mata Ade dan tukang tersebut bertatapan, Ade pun
terjatuh karena ia merasakan ada satu kekuatan yang menariknya. Dalam
ketidakberdayaannya, darah keluar dari hidungnya. Perutnya pun kemudian
membesar seperti orang membunting. Ia
tahu ia terkena ajian dari jimat yang digunakan oleh tukang tersebut.
Meski begitu, ia memaksakan diri ke kantor. Setiba disana,
ia mengatakan kepada bosnya bahwa ia terkena santet dari orang yang bekerja
sebagai tukang di rumahnya. Ia pun minta didoakan oleh bosnya untuk dilepaskan dari
segala hal-hal mistis tersebut. Bosnya pun bersedia melakukannya.
Setelah selesai didoakan, ia merasakan sesuatu yang baru. Ia
tahu kini Tuhan Yesus ada di dalam hatinya.Jimat-jimat yang selama ini dipegang
oleh Ade pun diserahkan kepada bosnya tersebut. Lalu pimpinan di perusahaan itu
mengatakan kalau dirinya diserang kembali oleh kuasa jahat maka ia harus
mengusirnya sendiri dengan memakai kuasa firman Tuhan.
Keputusan untuk meninggalkan hal gaib yang mengikatnya
ternyata mengalami tantangan.“Setelah saya mendekatkan diri kepada Tuhan,
membaca Firman. Pada saat membaca Alkitab, Alkitab itu bergoyang. Menakutkan
saya. Saya merasakan dicekik oleh iblis. Dicekik oleh manusia saja, kita bisa
mati. Apalagi dicekik oleh makhluk gaib”
“Ketika iblis menyekik saya, saya berdoa kepada Tuhan Yesus.
Saya usir dia dalam nama Tuhan Yesus. Saya sudah bertekad untuk meninggalkan
semua ini. Pokoknya apapun yang dilakukan oleh iblis, saya tetap memperkatakan
firman Tuhan. Bahkan saya berseru kepada iblis, suatu saat kekuatanmu akan
hancur. Saya percaya Tuhan akan segera bela saya dan kamu akan kalah”
Kuasa kegelapan yang pernah ia percayai itu terus menerus
menerornya. “Dengan penglihatan-penglihatan yang mengerikan dimana ada dua mata
yang besar menatap saya setiap saat. Saya tidak tenang karena hal itu. Saya pun
berdoa kepada Tuhan, ‘Tuhan, tolong berikan kekuatan kepada saya agar bisa
menghadapi semua itu’. Akhirnya berjalan waktu, saya menjadi tenang dan mata
yang besar itu hilang’”
Masih Ada yang Harus Dilepaskan
Ini bukan akhir segalanya, masih ada yang harus dilepaskan
dalam dirinya. “Waktu saya didoakan terakhir oleh hamba Tuhan, saya mengalami
manisfestasi seperti ular”
“Dalam nama Yesus bahwa kuasa jahat itu keluar dari tubuh
Ade. Ia pun tergelap jatuh. Hamba Tuhan yang mendoakannya itu tetap mengikuti
arah dia yang jatuh di lantai. Kemudian kami pun terus ikut berdoa kepada dia
yang penuh dengan ketakutan,” kata Kwee Pao Tjoe, pembimbing rohani Ade.
“Setelah didoakan terus oleh hamba Tuhan itu dan sahabat
saya juga ada disitu dan puji Tuhan saya boleh mengalami kelepasan”
“Saat itu tubuh saya terasa lemas seperti ada sesuatu yang
sudah keluar dari tubuh saya dan sudah enteng ya seperti tidak ada beban lagi.
Saya merasakan kelegaan yang dahulu saya idam-idamkan. Saya merasakan bahagia
ternyata di dalam Tuhan seperti ini. Lain seperti saat saya berada di dunia
okultisme, saya merasa cemas, kuatir, gelisah, ketakutan, semua saya rasakan.
Begitu lepas dari situ, saya memiliki kehidupan baru dimana disitu ada kedamaian
di hati, sukacita, ada sebuah kehidupan baru yang tidak pernah saya alami,”
Penderitaan Karena Penyakit Tumor dan Lupus
Berbagai hal mistis dan bayang-bayang ketakutan sudah tak
menghantuinya, namun ternyata ini belum selesai.
“Saya pikir hidup saya tidak ada penderitaan lagi karena
saya sudah meninggalkan hidup saya yang lama. Saya mengalami sebuah penyakit.
Diagnosis dokter mengatakan bahwa saya memilki banyak benjolan di payudara,”
“Begitu mendengarnya, saya lemas. Pikiran saya langsung
berkata bahwa hari-hari saya akan pendek karena saya mengetahui ada sejumlah
teman saya yang mengalami hal ini dan mereka meninggal”
Penyakit tumor dengan dua belas benjolan yang ia alami,
bahkan vonis penyakit lupus membuat ia semakin tak berdaya. “Kondisi saya drop
kembali. Saya tidak bisa makan selama satu bulan. Saya hanya makan regal dan
bubur bayi. Dengan kondisi seperti itu, berat badan saya susut sebanyak 23 kg.
Ketika melihat tubuh saya, saya berkata, ‘Tuhan, apa inikah hari-hari saya akan
habis dengan hal yang seperti ini’”
“Saya tidak bisa berjalan dengan baik. Saya harus
menggunakan tongkat ketika melangkah. Memakai baju saja saya tidak bisa.
Kondisi saya seperti orang cacat. Badan saya miring sedikit saja, saya sakit.
Zona saya tidak ada yang enak seperti hidup di atas paku. Kalau terserang
gatel, saya harus garuk-garuk dengan sisir.”
“Saya berseru sama Tuhan, ‘Tuhan apalagi sih ini? Apakah ini
sebuah hukuman karena masa lalu saya? Saya pun meminta mami saya untuk
memanggil hamba Tuhan untuk mendoakan saya karena saya sudah tidak kuat”
Kondisinya semakin memburuk. Ia pun harus menjalani berbagai
perawatan medis.
“Tuhan, saya malu karena saya pake tongkat. Suatu kali saya
pernah ke rumah sakit, saya melihat saat itu ada satu oma yang gagah. Saya
merasa sedih karena saya baru kepala 4, tetapi sudah menggunakan tongkat
seperti oma-oma. Jadi saya rasanya tidak terima dengan keadaan ini”
“Dulu saya orangnya gagah, kuat, pekerja keras, tetapi
sekarang saya harus memandang kondisi saya seperti oma-oma berusia 70-an tahun,
yang tidak berdaya, yang tidak berguna lagi”
“Saya sempat marah sama Tuhan. Kecewa sama Tuhan, ‘Mengapa
saya seperti ini?’ , ‘Tuhan, kenapa saya menerima hal yang tidak adil seperti
ini?’ Jika boleh Tuhan tolong ambil nyawa segera saja karena saya sudah tidak
kuat lagi untuk bertahan,”
Kecewa, frustasi, itu hal yang sangat manusiawi. Tetapi,
vonis dokter semakin membuatnya terpuruk.
“Dokter bilang, ‘Ibu, ada 3 yang membesar. Jadi ini harus
diangkat. Harus dioperasi, namun sebelumnya ibu harus dibiopsi”
Jalan Keluar Terbuka
Situasi yang sangat sulit, seolah tidak ada harapan bagi
Ade. Dimanakah jalan keluar?
“Sebelum saya melakukan biopsi, saya menerima telepon dari
sahabat saya. ‘Ade, di rumah saya ini ada kunjungan dari Tim Solusi. Tim Solusi
sedang mendoakan saya, apakah Ade mau didoakan, besok kan Ade mau melakukan
biopsi?’”
“Saya teringat dengan satu tayangan di televisi dari program
Solusi dimana disitu ada satu orang waria yang diubahkan oleh Tuhan. Saya
percaya jika seorang waria saja dapat diubahkan oleh Tuhan Yesus maka kondisi
saya pun dapat diubahkan oleh Tuhan Yesus”
Semangat hidupnya bangkit. Ia memiliki keyakinan adanya
sebuah harapan.
“Kondisinya sangat memprihatinkan karena bisa membuat
wajahnya pucat. Tubuhnya kering kurus. Dokter mengatakan bahwa dengan kondisi
seperti itu hanya mujizat saja yang bisa sembuhkan Ibu Ade” kata Asih Haryanta,
salah seorang konselor dari Solusi Life.
“Saya didoakan oleh tim Solusi,”
“Saya katakan, ‘Di dalam nama Tuhan Yesus segala sakit
penyakit yang ada di dalam tubuh Ade. Segala penyakit tumor, penyakit lupus,
kami patahkan kuasanya di dalam nama Tuhan Yesus. Ibu Ade sembuh di dalam nama
Tuhan Yesus,” tambah Asih.
“Waktu saya didoakan, saya merasakan kelegaan. Saya
mendapatkan kekuatan baru untuk menghadapi biopsi besok. Saya percaya bahwa
Tuhan Yesus sudah menjamah saya terlebih dahulu sebelum dokter dunia menjamah
saya,”
“Lalu dokter itu bilang, ‘Ibu, sebelum ibu dibiopsi, saya
akan melakukan USG kembali’.
Berdoa dan berserah kepada Tuhan, hanya itu yang bisa Ade
lakukan. “Setelah di-USG ternyata benjolan itu dinyatakan hilang sama sekali.
Pada saat itu disaksikan oleh teman sepelayanan saya,”
“Yang saya lihat itu, bagi manusia tidak mungkin sembuh
lagi. Saya lihat juga begitu, tetapi ternyata saat kami berdoa dan berharap
pertolongan kepada Tuhan dan saya lihat saat itu memang saat yang luar biasa,”
kata Darna Tambunan, salah seorang pembimbing rohani Ade yang lain.
Ucapan Syukur Kepada Tuhan
“Saya berterima kasih banyak atas semua yang Engkau kerjakan
di dalam kehidupan saya. Tanpa Engkau Tuhan, saya tidak akan bisa untuk kuat
menjalani hari-hari saya. Semua kalau saya bisa melewatinya satu per satu, itu
semua karena Tuhan turut campur tangan,”
Di saat tidak ada harapan, penderitaan datang silih
berganti, namun melalui iman dan pengharapan, mujizat Tuhan nyata dalam
hidupnya.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. ‘Terima kasih Tuhan
buat apa yang Engkau kerjakan di dalam hidup saya. Kalau bukan karena Tuhan,
saya tidak akan bisa kuat seperti ini. Semua karena Engkau telah menolong
saya,” ujar Ade mengakhiri kesaksiannya.
Sumber Kesaksian:
Hendrika Ade
Soli Deo Gloria