“MELIHAT
DAN HIDUP”
Renungan Firman Tuhan diambil dari Bacaan Alkitab : Bilangan 21
: 4-20 :
“Setelah mereka berangkat
dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom,
maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.Lalu mereka
berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar
dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti
dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu
TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,
sehingga banyak dari orang Israel yang mati.Kemudian datanglah bangsa itu
mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.Maka
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup."Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang;
maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu,
tetaplah ia hidup.Kemudian berangkatlah orang Israel, lalu berkemah di Obot.Berangkatlah
mereka dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim, di padang gurun
yang di sebelah timur Moab.Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di
lembah Zered.Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di seberang sungai
Arnon yang di padang gurun dan yang keluar dari daerah orang Amori, sebab
sungai Arnon ialah batas Moab, di antara orang Moab dan orang Amori.Itulah
sebabnya dikatakan dalam kitab peperangan TUHAN: "Waheb di Sufa dan
lembah-lembah ke sungai Arnon,dan lereng lembah-lembah; lereng itu terbentang
ke tempat di mana terletak kota Ar, dan bersandar pada batas daerah Moab."Dari
sana mereka ke Beer. Inilah sumur di mana TUHAN berfirman kepada Musa:
"Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku akan memberikan air kepada
mereka."Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini:
"Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan
karena sumur yang digali oleh raja-raja,yang dikorek oleh kaum bangsawan di
antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat
mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana;dari Matana ke Nahaliel;
dari Nahaliel ke Bamot;dari Bamot ke lembah yang di daerah Moab, dekat puncak
gunung Pisga yang menghadap Padang Belantara.” ( Bil 21:4-20 )
Perlawanan umat kepada Allah dan
hamba-Nya Musa,akhirnya meledak. Mereka mempertanyakan mengapa mereka keluar
dari Mesir jika kematian jadi tujuan akhir.Mereka menyebut
kekurangan-kekurangan yang mereka hadapi dan fakta kebosanan mereka terhadap
makanan yang sudah Tuhan beri dari sorga.Kemarahan yang tak dapat diredam sebab
mereka berpikir praktis bahwa Tuhan seharusnya mengerti kondisi dan harapan
mereka sebenarnya.
Sikap dan prilaku bangsa Israel sudah
tidak lagi menghormati otoritas Ilahi. Mereka tidak berpikir bahwa
ucapan-ucapan mereka tidak layak ditujukan kepada Allah dan Musa yang telah
membawa mereka keluar dari tanah Mesir.Penderitaan sesaat tidak dapat mereka
tanggung sebab mereka melihat kesukaran mereka teramat besar. Mereka kehilangan
kesabaran. Mereka tidak mengucap syukur atas kebebasan asasi yang mereka miliki.
Urusan perut dan kesenangan dunia sangat kuat mengikat hati dan pikiran
sehingga ucapan mereka tidak terkontrol lagi.Akibatnya murka Allah terjadi. Ular
tedung menjadi bencana buat bangsa Israel yang suka bersungut-sungut.
Musa bertindak bijak dengan berdoa kepada Allah. Keselamatan Allah diberikan
jika mereka kembali taat mengikuti perintah Tuhan. Hanya dengan melihat ular
tembaga,maka yang terinfeksi bisa ular yang mematikan itu, beroleh kesembuhan.
Hidup mereka tidak lagi dalam bayang-bayang kematian sebab Allah berkarya
menyelamatkan umat yang sedia bertobat dan berharap kepada-Nya.
Betapa sederhana cara Tuhan Allah
melepaskan bangsa Israel dari kematian akibat pelanggaran dan dosa mereka.
Hanya dengan melihat maka kematian dihalau dan keselamatan
dianugerahkan.Sebagai pengikut Yesus Kristus,kiranya kita selalu memandang
kepada Tuhan Yesus yang tersalib dan yang telah mengalahkan kematian. Tidak ada
yang perlu ditakutkan dalam hidup ini. Yang perlu kita perbaiki adalah
kesungguhan kita bersyukur atas segala pemberian Tuhan. Tetaplah bersyukur dan
bersyukur sebab Allah mengerti keperluan hidup kita yang paling mendasar
sekalipun..
Soli Deo Gloria