“Mengapa kita tidak boleh berdoa
melalui Bunda Maria ? Apakah Bunda Maria adalah Juruselamat dan Pengantara
antara Allah dan manusia ?”
“Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab
sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa,” ( 2 Tesalonika 2:3)
Posisi Maria di Alkitab.
Untuk tidak membuat artikel ini terlalu panjang saya akan tuliskan dengan singkat posisi ibu Yesus sesuai konteksnya.
1. Maria hamba Tuhan. Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk 1:38); Maria adalah keturunan suku Yehuda (akar datangnya kata ”Yahudi”), seorang hamba TUHAN yang rendah hati, Tercatat 3 (tiga) kali sebagai wanita perawan, namun status ”perawan” ini bukanlah titel Maria, hanya menceritakan bahwa Yesus akan lahir tanpa hasil dari persetubuhan sebagaimana umumnya lahirnya manusia, tetapi melalui Roh Kudus (dikandung oleh Roh Kudus). Maria tidak perawan lagi sebab melalui Yusuf, suaminya, ia melahirkan beberapa putra dan putri (Bdk Mark 6:3; Mat 12:46-47; Luk 8:19).
2. Maria tidak perawan dan tidak bergelar
“Perawan.” Setelah Yesus lahir. Hubungan Yusuf
dan Maria menghasilkan beberapa anak. Baca Kotak tulang (ossuary) Yakobus, saudara Yesus (Yesus)
ditemukan! Alkitab tidak penah menggelari Maria dengan “Perawan
Maria.” Tidak pernah! Injil menjelaskan jauh lebih lengkap tentang Maria, ibu
Yesus, dibanding Quran, namun kata “perawan” lebih banyak terdapat di Quran.
Apakah Islam juga anak perempuan dari gereja Roma Katolik (Bdk Wah 17)?
3. Maria tidak punya otoritas rohani atas
Yesus. Maria, ibu Yesus, ditegur oleh
Putranya beberapa kali karena mencoba mencampuri pekerjaan Bapa Sorgawi yang
telah dipercayakan kepada Putra-Nya:
- “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk 2:49)
- “What is it to me and to you, woman? [Aramaic Pershitta], Woman, what have I to do with thee? [KJV] (Yoh 2:4). Maria tidak dipanggil ibu, tetapi “wanita” dan Yesus menolak keras diatur oleh ibunya dalam masalah kerohanian.
- “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! (Mat 12:48-49; sama pada Luk 8:19-21)
4. Maria orang berdosa. Maria juga orang berdosa, sama seperti semua keturunan Adam
dan Hawa.Maria membawa dua burung tekukur untuk pentahiran dirinya sendiri
sesuai perintah Musa (Luk 2:24; Imamat 12:8).
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah, (Rom 3:23).
Pernyataan yang sama juga tertulis pada Mazmur 14:1-3; 53:2-4; 143:2. Para
pemimpin Katolik umumnya mengakui bahwa doktrin Maria tanpa dosa sungguh tidak
berdasarkan Alkitab.
5. Maria bukan pendoa syafaat bagi yang hidup. Maria bukanlah mediator (pengantara) antara manusia yang hidup dengan Allah yang di sorga. Satu-satunya mediator tersebut adalah Yeshua Ha Mashiah/Yesus Kristus (1Tim 2:5-6).
6. Maria tidak bisa menyelamatkan siapapun. Maria bukanlah juga Juruselamat bagi orang berdosa, sebab ia sendiri perlu diselamatkan. Keselamatan hanyalah di dalam satu nama: Nama Yesus Kristus (Yoh 14:6; Kis 4:12).
7. Maria telah mati, umat TUHAN dilarang berhubungan dengan orang mati. Maria telah mati dan rohnya telah beristirahat dengan tenang. Berbicara kepada orang yang telah mati, sekalipun ia mati sebagai orang suci, adalah kekejian bagi Allah ( Ulangan 18:11-14 )
8. Maria bukan Allah. Dilarang disembah. Gereja Roma Katolik telah menghapus larangan kedua pada 10 Perintah Allah (lihat gambar di atas) Penyembahan (beribadah, mengagungkan dengan mencium, berlutut dan mengarak merupakan bagian dari tindakan penyembahan) kepada apapun juga diluar dari Pencipta alam semesta dan isinya (Mazmur 24:1-2) adalah pelanggaran dari perintah pertama dan kedua dari Sepuluh Perintah Allah (Kel 20:2-6). Bentuk penyembahan nampak pada ayat-ayat ini: Musa menyembah TUHAN : Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah (Kel 34:8)
Seruan
raja Daud kepada orang percaya untuk menyembah TUHAN : Biarlah
kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak
bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. Masuklah, marilah kita sujud
menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. (Mazmur
95:2,6).
Umat Katolik berdoa dan berbicara kepada patung Bunda Maria untuk minta berkat dan perlindungan.Firman TUHAN : Yesaya 42:8 : "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung"
Jadi
jika Anda (orang Katolik) menyanyikan pujian dan berdoa dihadapan patung Maria,
Anda sesungguhnya telah menyembah patung tersebut. Jika Anda berlutut dan sujud
di depan Maria, Anda juga termasuk menyembah Maria. Anda bisa berargument bahwa
“Ya saya melakukan semua itu, tapi sungguh saya tidak menyembah Maria!” Inilah
yang saya sebut masalah ARTI / DEFINISI dari sebuat kata. Tentu Yesus akan
memakai definisinya sendiri ketika Ia menghakimi kita ketika Ia kembali untuk
kedua kalinya. Yang terpenting adalah “kita dapat mengatakan apapun kepada
orang lain, tetapi Bapa Sorgawi mengetahui setiap motif dan pikiran kita. Dan
standard dari penghakiman-Nya adalah firman-Nya yang tertulis, yaitu Alkitab:
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia,
yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. (Ibrani 4:12-13).
Doc Marquis, ex-dukun Luciferian membuktikan bahwa Perawan Maria
yang disamakan dengan ratu sorga di dalam doktrin Katolik adalah Semiramis,
Ratu Sorganya penyembahan berhala Babilonia.
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan
lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah
tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang
mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah
tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah
dirimu di hadapan TUHAN, dan Ia akan meninggikan kamu. (Yak 4:7-10)
Marialogi : “Belajar Doktrin Maria untuk
membongkar kesesatan gereja Katolik dan umat Katolik”