“AIR KEHIDUPAN”
Renungan Firman Tuhan : Yohanes 4:16-30 :
“Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan
itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat
katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,sebab engkau sudah mempunyai lima
suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau
berkata benar."Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang
padaku, bahwa Engkau seorang nabi.Nenek moyang kami menyembah di atas gunung
ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."Kata
Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,
bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.Kamu
menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab
keselamatan datang dari bangsa Yahudi.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.Allah itu Roh
dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias
akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan
segala sesuatu kepada kami."Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang
sedang berkata-kata dengan engkau."Pada waktu itu datanglah
murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang
perempuan. Tetapi tidak seorang pun yang berkata: "Apa yang Engkau
kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?"Maka perempuan
itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada
orang-orang yang di situ:"Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan
kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.” ( Yohanes
4:16-30)
Air adalah kebutuhan bagi semua makhluk hidup : manusia,
hewan, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Kekurangan atau kehabisan air bisa
menimbulkan masalah, bahkan kematian bagi semua mahluk hidup. Percakapan Tuhan
Yesus dengan perempuan Samaria di tepi sumur Yakub adalah juga terkait air.
Saat itu, baik Tuhan Yesus, maupun perempuan Samaria sama-sama membutuhkan air.
Keletihan dan kehausan dalam perjalanan di tengah panas terik membuat Tuhan
Yesus tidak segan meminta kepada perempuan Samaria: ’Berilah aku minum.’ Dengan
permintaan itu, Tuhan Yesus tidak hanya berusaha merubuhkan tembok pemisah
antara orang Yahudi dan orang Samaria. Ia juga ingin agar perempuan itu
mengenal-Nya dan meminta dari-Nya apa yang sesungguhnya dibutuhkan, yakni ’air
hidup’. Kehidupan pribadi perempuan Samaria itu, ternyata gersang. Kebiasaannya
untuk hidup amoral menyebabkan ia tersingkir dari kehidupan masyarakat.
Akibatnya, ia merasa haus. Karena itu, ia meminta agar Tuhan Yesus segera
memberi kepadanya air hidup.
Tuhan Yesus tidak langsung menjawab permintaannya. Ia
terlebih dulu berusaha menyadarkan perempuan itu untuk mengaku dengan jujur dan
terbuka tentang kehidupan pribadinya. Selanjutnya, Tuhan Yesus membimbingnya
untuk segera meninggalkan kepercayaan dan pola penyembahan lama yang sangat
membelenggu. Terakhir, Tuhan Yesus menuntun agar perempuan itu percaya
kepada-Nya. Ia juga memperkenalkan pola penyembahan yang benar kepada perempuan
itu. Proses pendampingan ini membuat perempuan itu mengungkapkan apa yang telah
diyakininya, yaitu tentang kedatangan Mesias, Kristus. Ia ternyata sangat yakin
bahwa Mesias/Kristus akan datang untuk memberitakan segala sesuatu tentang
keselamatan kepadanya dan semua orang. Melihat keyakinan perempuan yang begitu
besar untuk bertemu Mesias, membuat Tuhan Yesus tidak ragu menyatakan diri
kepadanya bahwa Ia adalah Mesias yang sedang dinantikan kedatangan-Nya.
Marilah kita
juga selalu hadir untuk memperkenalkan Tuhan Yesus dan membagikan air hidup,
yakni firman-Nya kepada semua orang yang sedang mengalami kegersangan dan
merasa haus dalam hidupnya agar mereka juga percaya kepada-Nya…