Allah Memberi Rahmat Ke Atas Umat-Nya
“Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, tetapi mereka bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja.Mereka beribadah kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat, dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka menyalalah murka TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik-Nya sendiri. Diserahkan-Nyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka. Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kuasanya. Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka.
Pada saat tertentu Tuhan memberi ganjaran pada umat-Nya dengan hukuman yang berat. Tetapi pada saat yang lain, Dia juga memberi kesempatan untuk bertobat dan mengaruniakan rahmat pengampunan karena besarnya kasih setia dan belas kasihan Tuhan kepada mereka yang mau mentaati dan memuji Tuhan.
Dalam bacaan ini pemazmur memperlihatkan murka Tuhan atas kehidupan umat-Nya ( Mazmur 106:40 ). Mereka hidup menurut kebiasaan orang Kanaan dengan menyembah dewa-dewanya.
Dalam keadaan tertindas Allah menyatakan kemurahan kasih-Nya karena Ia ingat akan perjanjian-Nya ( Mazmur 106:45 ). Janji ini yang membuat Allah tidak bisa meninggalkan umat-Nya. Pada saat tertentu Dia menghukum mereka, tetapi pada saat yang lain sebagai wujud kesetiaan Allah atas janji-Nya, Dia memperhatikan dan melepaskan umat-Nya dari penindasan. Pada tahap ini, Allah memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat dan mengakui dosa-dosanya.
Dalam Yesus Kristus kita mengalami rahmat Allah yaitu penebusan segala dosa kita. Untuk itu dengan penuh kerendahan hati kita harus membuka diri dan mengaku segenap dosa. Kesediaan untuk membuka diri dihadapan Tuhan berarti mempersilahkan Tuhan untuk masuk dan berkarya dalam hidup kita sehingga dalam tuntunan Roh Kudus kita dikuatkan dan dituntun untuk datang di dalam pertobatan.
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment