“PUJIAN SYUKUR BAGI-NYA”
Renungan Firman Tuhan :
Keluaran 15:1-6
“Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan
nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN,
sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.TUHAN
itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji
Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah
nama-Nya.Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya
yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.Samudera raya menutupi mereka; ke
air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia
karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh” ( Keluaran
15:1-6 )
Menjadi suatu pertanyaan yang penting bagi kita terkait
kisah Keluaran adalah “Bagaimana Israel dapat lolos dari kejaran bala tentara
Mesir yang berkuda,sementara umat Israel berjalan dan sebagian menggunakan
keledai ? Tentu bukan suatu kebetulan atau sesuatu yang wajar. Itu terjadi hanya karena pertolongan dan
perlindungan Tuhan semata.Atasnya,Musa dan umat Israel menuliskan pujian
syukur mereka dalam bentuk nyanyian.Isinya ungkapan sukacita karena Tuhan
melepaskan mereka dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Tuhan adalah Sang Pahlawan Perang
yang perkasa ( Mazmur 15:2-3).
Perbuatan Allah nyata.Ia menghancurkan kekuatan Firaun
dan pasukannya dengan menenggelamkan mereka di Laut Teberau ( Mazmur 15:4-10).
Mereka sadar bahwa kemenangan atas musuh yang lebih kuat diperoleh melalui
kuasa Allah yang luar biasa.Khususnya saat mereka dilepaskan dari perbudakan
Mesir.Tempat yang selama ini membuat mereka menderita,penuh dengan cambuk dan tendang.Hal
itulah yang membuat mereka bersorak dan mengagungkan nama TUHAN dengan tiada
henti-hentinya.Mereka sungguh memahami bahwa Tuhan Allah memperhatikan
penderitaan mereka.
Pujian dan syukur juga selayaknya kita nyatakan sebagai
orang yang percaya kepada Yesus,sebab sesungguhnya Dia sudah membimbing kita
keluar dari perbudakan dosa dan mengalahkan kuasa dosa dan kuasa maut. Maka
pertanyaannya bagi kita adalah bisakah kita tetap mengucap syukur dan memuji
Dia ketika menghadapi keterbatasan secara ekonomi atau ketika kita mengalami
sakit penyakit ? Atau malah kita berpikir sebaliknya ? Kita menganggap
sepertinya Allah diam dan tidak peduli ketika kegagalan menghampiri hidup
kita.Demikian juga doa-doa kita sepertinya tidak terjawab.
Melalui renungan Firman Tuhan ini kita diingatkan kembali
bahwa Allah sanggup dan Allah peduli untuk semua pergumulan dan penderitaan
kita.Dalam kenyataan semua itu hendaklah kita tetap percaya. Sebab Ia akan
menghantar kita,umat-Nya pada masa kini dan masa datang dengan penyertaan yang
nyata dalam seluruh aspek kehidupan kita..
Soli Deo Gloria.
No comments:
Post a Comment