TUHAN ADALAH ROH
“ Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." ( Yohanes 4:23-25 )
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus !
Allah adalah Roh. Allah bukan manusia. Ia tidak tampak oleh mata jasmaniah. Ia hanya dapat dilihat dengan iman. Ia hanya dapat didekati melalui kehidupan spiritual yang benar. Yohanes mencatat ucapan Yesus, ketika perempuan
- Allah menghembuskan nafas (roh) ke dalam lubang hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahluk yang hidup ( Kejadian 2:7 ).
- Manusia hidup bukan dari roti saja; tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN ( Bdk. Ul 8:3; Mat 4:4; Luk 4:4 ).
Kedua pernyataan Alkitab itu menunjuk pada makna kehidupan spiritualitas. Makanan dan minuman adalah materi pembangun tubuh biologis. Akan tetapi tubuh yang sehat tidak dapat menjamin pemiliknya mampu bertahan terhadap berbagai permasalahan kehidupan. Kekuatan jasmaniah tidak akan sanggup mempertahankan kehidupan pemiliknya. Manusia tergantung dari ketahanan spiritual, ketangguhan mental dan kemantapan iman. Jika seseorang memiliki iman yang mantap, spiritualitas yang tinggi dan mental yang tangguh, maka meskipun masalah menyerang bertubi-tubi ia pasti sanggup bertahan dan mampu mengatasinya.
Kemampuan spiritual itu hanya dapat bertumbuh, jikalau orang percaya membangun dan membina hubungan dengan Allah. Dalam proses menyatu (manunggal) dengan Allah hanya oleh iman melalui Kristus; maka Allah mengalirkan kekuatan Roh-Nya, sehingga manusia mengalami kuasa Allah. Ketika manusia mengalami kuasa Roh Kudus, ia memiliki kemampuan spiritual untuk mengatasi dan menghadapi masalah yang sedang mengancam.
Perempuan Samaria dikejutkan oleh pernyataan Yesus Kristus. Orang
- “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” ( Yohanes 1:1 )
- “ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” ( Yohanes 1:14 )
- “Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” ( Matius 1:18-20 )
Yesus hendak menekankan, bahwa Ibadah umat Perjanjian Baru terpusat ( berkiblat) pada diri-Nya. Yesus Kristus adalah pusat ibadah Gereja. Dahulu, dalam Perjanjian Lama ibadah umat Allah berpusat pada sistem persembahan korban dan Bait Allah. Tetapi setelah kehadiran Yesus Kristus, tidak ada lagi imam-imam perantara, sebab Yesus Kristus adalah Imam Agung yang mempersembahkan diri-Nya sendiri selaku korban penghapus dosa. Tidak ada lagi anak domba yang tidak bercacat cela, sebab Yesus Kristus sendirilah Anak Domba Allah yang membasuh dosa manusia. Kematian-Nya telah merobek “tirai” Bait Allah yang memisahkan manusia. Semua yang berbeda disatukan. Semua yang “jauh” dijadikan “dekat” di dalam Tuhan. Kristus Yesus adalah Allah yang inkarnasi menjadi manusia yang mempersatukan manusia dengan manusia dan manusia dengan Allah.
Saudara Yang Dikasihi Tuhan Yesus !
Tradisi memang baik dalam usaha mengembangkan Gereja. Tetapi orang Kristen suka memakai tradisi untuk mempertahankan kepentingannya. Yesus tidak menentang tradisi yang baik dan benar. Yesus mau mengatakan, bahwa tradisi itu baik, motivasi manusialah yang dapat memanfaatkan tradisi untuk kepentingan sendiri.Tradisi dapat dipolitisir untuk mencapai tujuan. Tradisi pun dapat menghalangi suatu prosesi penyembahan yang benar terhadap Allah.
Jika tradisi Yahudi dipakai, maka keselamatan tidak dapat mencapai berbagai suku bangsa, sebab menurut tradisi Perjanjian Lama, keselamatan hanya diperuntukkan bagi orang
Sekarang ketika Kristus Yesus datang ke dalam dunia, seluruh tradisi yang menunjuk pada Kristus telah dipenuhi-Nya. Dengan demikian semua orang dapat sampai kepada Bapa. Kita bersyukur atas karya Kristus yang agung dan mulia itu. Amin.
Doa : Bapa, kami bersyukur bahwa Engkau telah mengaruniakan kepada kami Yesus Kristus sebagai Tuhan, Perantara dan Juruselamat kami. Di dalam Kristus kami berdoa dan bersyukur kepada-Mu...Amin.
No comments:
Post a Comment