Hiduplah Untuk Tuhan
“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” ( Roma 14:8-14 )
Barang siapa mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, baiklah hidupnya didasarkan atas kasih-Nya. Coba kita renungkan : “ Bahwa sejak kita berada dalam kandungan ibu, lalu dilahirkan, bertumbuh sampai kita menjadi dewasa dan lanjut usia, maka selaku orang percaya, kita adalah milik Tuhan. Bahkan sampai di sorga atau dimuliakan Tuhan, maka kita pun tetap milik-Nya.” Sadar akan kehidupan kita selaku milik Tuhan, maka tidak ada seorang pun yang hidup untuk dirinya atau golongan sendiri.
Yang perlu kita perhatikan adalah : hiduplah menurut Dia dan jadilah hamba yang taat serta setia kepada-Nya. Sejak kita dibaptis, kita berada dalam jaminan keselamatan-Nya. Kita hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan itu tidak dapat diputus oleh kematian. Dalam ibadah penghiburan atau pelepasan, pendeta pun mengatakan : “ Dibalik kehidupan yang fana ada kehidupan yang baka. “ Firman Tuhan menyaksikan : “ Bahwa barang siapa yang percaya kepada-Nya, maka dia tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal “ ( Bdk Yoh 3:16 ).
Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah karya mulia untuk keselamatan hidup kita. Dialah yang menjadi orientasi ( tuntunan) hidup kita. Oleh sebab itu, biarlah masing-masing golongan saling menerima dan jangan saling mengecam, menghakimi atau menghina.
Setiap orang haruslah bertanggung jawab atas segala perbuatannya di hadapan Tuhan. Ia bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain. Ia harus menjaga dirinya supaya jangan tercela oleh perbuatan-perbuatan yang memalukan, bukan hanya dirinya tetapi juga Tuhan Yesus yang disembahnya. Bila setiap orang Kristen di dunia ini menyadari hidupnya sedemikian, niscaya dunia akan percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristuslah, Juruselamat dunia.
Doa : Ya, Tuhan Yesus Anak Allah Yang Hidup, baharuliah hidup kami selalu ya Tuhan, agar nama-Mu dimuliakan. Amin
No comments:
Post a Comment