ALLAH SUMBER PENGHARAPAN KITA
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” ( Roma 15:13 )
Semua orang sangat memerlukan pengharapan. Apalagi di zaman yang sedang sulit seperti sekarang ini. Itu sebabnya dalam Alkitab pengharapan disandungkan dengan iman dan kasih sebagai hal utama dalam kehidupan orang Kristen. Ini yang para teolog disebut sebagai kebajikan teologis, yaitu kebajikan tertinggi yang harus dicapai dan dipupuk dalam kehidupan orang percaya. Kebajikan teologis mengatur dan mengatasi kebajikan utama seperti kesabaran, keadilan, keberanian dan pengusaan diri. Jadi pengharapan adalah kebajikan yang mulia dan penting. Bagaimana kita bisa memilikinya? Terutama di zaman di mana hampir tidak mungkin orang berpengharapan ?
Jawaban berikut mungkin akan sangat mengejutkan kita. Justru di dalam zaman yang sangat sulit, pengharapan boleh tumbuh dengan subur dan kokoh. Kita ambil contoh seorang tokoh dalam Alkitab yaitu Abraham bapak orang beriman. Dalam sorotan Rasul Paulus, justru ketika tidak mungkin lagi untuk berharap mendapatkan anak, Abraham berharap kepada Allah. Abraham yang sudah lanjut usia, sudah mati pucuk, dan Sarah istrinya yang mandul,sudah manapouse berharap akan janji Allah terjadi kepadanya. Abraham berharap yang melawan kemungkinan untuk berharap.
- “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." ( Roma 4 :18 )
Di tengah-tengah menanggung derita aniaya, justru orang percaya menjadi tekun, teruji, dan tumbuh dalam pengharapan.
- “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” ( Roma 5 : 3-5 )
Surat Rasul Paulus yang dikenali bertemakan pengharapan, justru ditujukan oleh Petrus kepada jemaat-jemaat yang sedang tersebar karena penganiayaan. Dimana umat Tuhan mengalami penghambatan yaitu penganiyaan oleh karena Injil. Tidak heran pula bahwa dari era kancah peperangan yang melibatkan seluruh dunia ( PD II ), muncul juga seorang teolog besar ( Moltmann ) yang dikenal dengan teologi pengharapannya.
Bagaimana persisnya proses kejadiannya sampai kesulitan besar justru menjadi lahan bagi timbulnya pengharapan ? Kesulitan hidup berarti tumbangnya semua pegangan dan andalan hidup kita. Banyaknya kasus bunuh diri baru baru ini akibat krisis global keuangan dunia yang diberitakan oleh mas media sangat meprihatinkan kita. Dan ternyata kasus bunuh diri akibat kesulitan ekonomi akibat PHK yang tidak hanya dialami oleh negara-negara miskin dan berkembang saja, tetapi dialami juga oleh negara-negara maju seperti
Saudaraku yang diberkati dan dikasihi Tuhan. Rasul Paulus katakan bahwa sukacita dan damai sejahtera yang kita peroleh itu adalah oleh karena kasih karunia Allah yaitu kekuatan dan pertolongan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita sama sekali tidak akan memiliki pengharapan. Oleh sebab itu ketika kita mengalami kesulitan,masalah, penganiayaan, penderitaan kita harus berdoa dan mencari Tuhan melalui Firman-Nya. Sehingga kita mampu melihat tangan kasih Allah yang sedang membentuk hidup kita. Sebab doa adalah jalan masuk bagi Roh Kudus bagi kita untuk mendoakan seluruh pergumulan, masalah, penderitaan kita kepada Allah. Roh Kudus berdoa bagi kita kepada Allah.
Setiap kali kita mencoba untuk menghindari atau melarikan diri dari kesulitan hidup, kita mengambil jalan pintas sebuah proses, menunda pertumbuhan kita, dan akan berakhir dengan kepedihan yang lebih buruk. Bila Anda memahami konsekuensi dari pengembangan karakter Anda, Anda akan berdoa lebih sedikit dengan doa "comfort me" (tolong aku merasa baik) dan lebih banyak doa “conform me" (pakailah masalah ini untuk membuat saya semakin serupa dengan Engkau) (Rick Warren).
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment