Manusia Dan Kekekalan“ Surga Dan Neraka”
MANUSIA DAN KEKEKALAN : Surga dan Neraka
"Hanya ada dua
tujuan akhir bagi setiap manusia yakni; surga atau neraka, dan ini sangat
ditentukan selama hidup dalam dunia ini."
A. Surga
1. SURGA ADALAH
SUATU TEMPAT
Surga bukanlah suasana, juga bukan hasil pikiran atau daya
khayal manusia. Surga adalah suatu
tempat yang nyata seperti ketika kita bicara soal Jakarta, Surabaya, Malang,
Bandung, Yogyakarta, Medan, Ujung Pandang, dan sebagainya. Alkitab menjelaskan bahwa surga ialah, pertama, tempat kediaman Tuhan
Allah Pencipta, Allah Tritunggal. Musa berkata, "Jenguklah dari tempat kediaman-Mu yang kudus, dari dalam
surga" (Ul. 26:15). Salomo berdoa, "Dengarkanlah
permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini;
bahwa Engkau juga mendengarnya di tempat kediaman-Mu di surga" (1 Raj.
8:30). Tuhan Yesus mengajar para murid untuk berdoa, "Bapa kami
yang di surga" (Mat. 6:9). Itulah
tiga ayat dari 260 ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa surga ialah tempat
kediaman Allah, tempat Allah bertakhta, tempat Allah memerhatikan manusia yang
hidup di dalam dunia ini.
Kedua, surga adalah tempat yang Allah sediakan bagi umat
yang berada dalam Yesus Kristus, yaitu bagi “orang benar” yang namanya tertulis
di dalam buku kitab kehidupan Anak Domba Allah. (orang beriman ; Mat 25:24 : “
Dan mereka ini akan masuk kedalam siksaan yang kekal, tetapi orang benar
kedalam hidup yang kekal”.) Yesus berkata, "Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal ... sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu" (Yoh. 14:2). Penulis Ibrani mencatat, "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam
tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang
sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna
kepentingan kita" (Ibr. 9:24). Tidak kurang dari empat puluh
ayat yang menyebutkan bahwa orang yang percaya kepada Yesus akan memperoleh
tempat di surga.
Di manakah letak surga
yang sesungguhnya? Apakah surga itu dekat dengan Amerika, Asia, Eropa, Afrika,
Australia, atau ada dalam jagad raya ini? Alkitab tidak pernah menjelaskan, ilmu pengetahuan manusia juga tidak
akan mampu menemukannya. Mereka hanya
mampu menemukan galaksi tata surya. Manusia dunia hanya menyebut suatu
tempat yang indah itu sebagai "surga", namun sesungguhnya surga yang
sejati jauh lebih indah dan tak dapat dilukiskan daripada
"surga-surga" yang pernah dilihat manusia dalam bumi ini.
Manusia baru tahu letak sesungguhnya dari surga setelah Tuhan Yesus membawa
mereka ke sana. Orang percaya juga tidak tahu di mana letaknya
yang pasti, tetapi mereka tahu bahwa mereka akan pergi ke sana.
2. LUKISAN TENTANG SURGA
Yohanes mendapat penglihatan dari Allah tentang surga,
kemudian menulisnya dalam bahasa manusiawi untuk menggambarkan bagaimana bentuk
surga itu. Kendatipun lukisan tentang surga itu mengandung banyak makna, tentu
makna yang paling mendalam bukan menyangkut kebendaan. Mari kita lihat secara
sederhana apa yang ditulis oleh Yohanes dalam Wahyu 21:9-22:5.
Pertama, surga itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama
seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal. Allah yang bersemayam
di surga memiliki tempat yang indah sekali. Bila orang kaya di dunia memiliki tempat-tempat dan rumah yang indah,
megah, dan bagus, tidak heran bila surga sedemikian indah sebab Ia adalah Allah
yang memiliki seluruh ciptaan. Yang paling penting di surga adalah
kehadiran Allah. Berbahagialah
manusia yang masuk ke surga, bukan karena kebendaan seperti yang tertulis,
namun karena manusia dapat bersekutu kembali dengan Allah, berhadapan muka
dengan muka. Selama di dunia,
manusia terbatas sekali dalam persekutuannya dengan Allah. Di surga manusia mengalami kebahagiaan yang sempurna bersama Allah.
Manusia pertama mengalami kebahagiaan bersekutu dengan Allah dengan cara
demikian, dan saat seperti itu akan dapat dinikmati oleh semua orang percaya di
surga.
Kehadiran Allah tentu saja menggambarkan kekudusan di surga.
Kedua, tembok-temboknya
tinggi dan besar, dengan dua belas pintu gerbang yang bertuliskan nama dua
belas suku Israel dan dua belas batu dasar bertuliskan nama kedua belas nama
rasul Yesus. Ini simbol yang sulit ditafsirkan. Namun secara
sederhana, hal itu bisa diartikan sebagai semua orang yang termasuk dalam
bilangan umat-Nya dan berdiri di atas ajaran dan berita yang telah disebarkan
mula- mula oleh kedua belas rasul, mereka itu akan masuk ke dalam surga.
Selain itu, tembok juga bisa diartikan sebagai pemisah sehingga orang di dalam
surga tidak melihat manusia yang masuk dalam neraka, sebaliknya penghuni neraka
tidak dapat melihat kemuliaan surga (bdg. Why. 21:27; 22:15).
Ketiga, benda-benda mahal
seperti emas, batu yaspis, batu mirah, nilam, unam, sardis, ratna cempaka,
lazuardi, kecubung, krisopras, beril, mutiara, melukiskan apa yang dibanggakan
oleh manusia di dunia sudah tersedia di surga, bahkan jauh lebih kaya dan indah
(Why. 21:18-21).
Keempat, semua raja dan setiap
orang akan sujud di hadapan takhta Anak Domba yang memancarkan cahaya kemuliaan
(Why. 21:23-22:1). Lukisan ini merupakan fakta yang
akan terjadi, dan semua orang yang tidak sujud menyembah Yesus, Anak Domba
Allah itu, selagi dalam dunia, mereka akan menyesalinya karena ternyata Yesus
itu benar- benar Raja di surga dan di bumi. Cahaya kemuliaan Yesus
yang luar biasa menyebabkan benda-benda penerang tidak diperlukan lagi. Di hadapan Yesus, semua kegelapan dosa akan tersingkir dan tidak mampu
mendekati-Nya.
Kelima, sungai-sungai yang mengalir
dan pohon-pohon kehidupan melukiskan keindahan surga dan pemandangan yang
menyenangkan (Why. 22:1-2). Orang merasakan kepedihan dan
penderitaan di dunia karena dunia yang berdosa. Namun di surga, semua itu telah
sirna.
3. SUASANA
SURGA
Memperhatikan lukisan tentang surga sebenarnya dapat
membawa kita untuk membayangkan suasana yang menyenangkan, penuh dengan
kemuliaan, dan kebahagiaan. Hal itu terjadi sebab
dosa, air mata, kesakitan, kematian, sedih dan duka karena perpisahan, tidak
ada di surga. Alkitab mencatat bahwa di surga tidak akan ada lagi laknat (Why.
22:3), segala sesuatu yang najis tidak akan masuk ke dalamnya (Why. 21:27), tidak ada lagi air mata (Why. 7:17), tidak ada lagi perkabungan, ratap
tangis, dukacita, kesakitan, dan sebagainya (Why. 21:4).
4. KEADAAN
MANUSIA DI SURGA
Pertama, manusia akan mengenakan tubuh kebangkitan, suatu tubuh yang memiliki kualitas
surgawi, tidak akan terserang penyakit, dan tentu saja tubuh yang sangat indah
dan baik. Paulus berkata, "Sama seperti kita telah memakai rupa
dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa surgawi, .... Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang
mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa" (1Kor.
15:49, 52).
Kedua, setiap manusia di
surga dapat saling mengenal. Yesus bercerita tentang orang kaya dan Lazarus,
bahwa di alam sana, termasuk di surga, orang masih tetap dapat saling mengenal
(Luk. 16:19-31). Identitas pribadi tetap dibawa sampai ke surga. Jadi, seorang ibu dapat mengenal anaknya yang dulu sewaktu masih dalam
dunia fana; seorang bapak dapat mengenal orang-tuanya, istrinya, anaknya, dan
cucunya yang dulu sewaktu ia masih di dunia. Namun, bukan berarti di
surga kita akan berkumpul dengan keluarga dan teman-teman sewaktu di dunia
saja. Di surga semua menjadi bersaudara, kita dapat mengenal
orang yang dahulu kita kenal, namun perasaan layaknya saudara atau sahabat
seperti masih dirasakan di dunia sudah tidak ada lagi. Markus mencatat, "orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan
hidup seperti malaikat di surga" (Mrk. 12:25). Dalam keadaan
telah diubahkan, semua penghuni surga menjadi satu keluarga besar di mana
tingkat kualitas kasih satu sama lain sama tingkatannya.
5. PEKERJAAN
DI SURGA
Surga adalah tempat bekerja, tetapi tanpa kutuk jerih
lelah karena dosa. Allah pencipta adalah Allah yang senang bekerja sehingga Ia menciptakan
manusia dengan karakter yang sama, yaitu senang bekerja. Jika pada mulanya
Allah menjadikan manusia sebagai makhluk pekerja, di surga nanti manusia masih
tetap bekerja, tetapi sama sekali jauh dari kutuk dan kejenuhan, dan akan
selalu senang dan bahagia. Pekerjaan di surga, tentulah tidak dapat
diketahui secara pasti, namun beberapa di antaranya dinyatakan oleh Alkitab. Pekerjaan manusia di surga tersebut ialah, selalu bersekutu dengan Tuhan
dan dengan sesama, tanpa harus merasa curiga atau menimbulkan kebencian di
sana. Pekerjaan lainnya ialah manusia akan selalu bernyanyi, memuji
Tuhan, dan beribadah kepada-Nya (Why. 22:3). Di sana pun manusia akan tetap melayani Yesus Sang Raja siang dan malam
(Why. 7:1315). Jika di sebut melayani, tentu ada
pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan, hanya saja semua dengan
anugerah dan kekuatan Tuhan. Tak ada keluh kesah dan kelelahan.
Bentuk pekerjaan pelayanan itu seperti apa, Alkitab tetap berdiam; yang pasti
Ia akan membagi hal ini dengan sebaik-baiknya.
B. Neraka
1. NERAKA
ADALAH SUATU TEMPAT
Neraka berasal dari kata "gehena" yang artinya
semula ialah `meratap`, tempat penghukuman orang yang bersalah dan berdosa,
tempat yang mendatangkan penderitaan dahsyat. Sebagaimana surga adalah suatu tempat, demikian juga dengan neraka. Hanya saja, neraka merupakan tempat siksaan dan penghuninya akan
mengalami kesengsaraan besar dan kekal.
Pertama, neraka adalah tempat Iblis, setan, dan para pengikutnya. Yohanes mencatat,
"Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya" (Why. 20:10). Petrus menegaskan
bahwa malaikat-malaikat yang berdosa dilemparkan ke dalam neraka (1Ptr. 2:4). Nasib Iblis dan para setan agak berbeda
dari manusia. Sekali mereka memberontak terhadap Allah, tidak ada kesempatan
bertobat, mereka pasti masuk neraka untuk disiksa.
Kedua, neraka adalah tempat bagi orang yang menolak Yesus, tempat bagi
orang-orang najis dan jahat. Wahyu 20:15 mencatat, "Dan setiap orang
yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia
dilemparkan ke dalam lautan api (neraka) itu." Ayat ini sesuai konteks
ayat sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang-orang yang masuk kitab kehidupan
adalah mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan melakukan
kehendak-Nya, tidak munafik dalam menjalankannya. Selanjutnya, Wahyu 21:8
mengatakan, "Tetapi orang-orang
penakut, orang-orang yang tidak percaya (kepada Yesus), orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
2. SUASANA
NERAKA
Neraka jelas merupakan tempat kengerian yang tiada taranya.
Ratap tangis, kertakan gigi, jeritan yang menyayat hati, kepanasan dan kesakitan,
kejijikan, ulat yang menggerogoti tubuh, merupakan gambaran yang akan terjadi
di neraka. Gambaran yang
melukiskan murka Allah dinyatakan kepada orang berdosa, Iblis dan malaikatnya.
Suasana neraka yang seperti ini seharusnya membuat manusia yang masih hidup
dalam dunia fana ini berlaku bijaksana untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus. Takutlah akan Dia karena Dialah satu- satunya yang berkuasa
melemparkan orang dalam neraka. Lukas menegaskan, "Aku akan menunjukkan
kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah
membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka" (Luk.
12:5).
3. MANUSIA
DI NERAKA
Seperti gambaran di atas, manusia juga dapat saling
mengenal, hanya saja tidak mungkin terjadi persekutuan yang indah karena
masing- masing sibuk kesakitan. Penyesalan karena selama hidup dalam dunia
tidak bertobat, tidak melakukan kehendak-Nya sungguh-sungguh akan menambah
sakitnya penyiksaan neraka. Di neraka, tidak ada kesempatan lagi
untuk bertobat dan dipindahkan ke surga. Hukuman ini sifatnya
kekal, selama-lamanya. Sungguh tidak dapat dilukiskan
penderitaan dan kesakitan yang akan dialami manusia penghuni neraka. Namun
yang jelas, dosalah yang menghantarkan manusia sampai ke tempat yang sangat
mengerikan ini.
C. Kristus Jalan Penentu Kekekalan
Yesus pernah berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku" (Yoh. 14:6).
Tidak ada peristiwa lain di sepanjang masa yang lebih
penting daripada kematian Kristus di kayu salib. Perbuatan-perbuatan
penting lainnya dari Allah, seperti di dalam penciptaan, inkarnasi,
kebangkitan, kedatangan kedua kali, penciptaan langit dan bumi yang baru,
menjadi tidak ada artinya apabila Kristus tidak mati. Kematian Kristus
tidak hanya merupakan inti pemberitaan Injil. Tanpa hal ini, doktrin-doktrin
lain dari kristologi tidak mempunyai hubungan satu sama lain.
Kematian Kristus secara agung menyatakan kesucian,
kebenaran, dan keadilan Allah, dan di sisi lain menyatakan kasih Allah yang
mendorong kurban ini. Kematian
Kristus mengerjakan karya keselamatan manusia dari hukuman Allah yang kekal
terutama, dari neraka. Secara umum bisa
dikatakan bahwa ada tiga istilah yang penting berkaitan dengan kematian
Kristus, yakni sebagai berikut.
1. Penebusan (redemption): Galatia 3:13; 1Korintus 6:20; Efesus
1:7 dengan latar belakang Keluaran 21:30. Kata
ini berarti pembayaran harga yang dituntut oleh Allah yang suci bagi kelepasan
orang percaya dari penindasan, hukuman, dan perbudakan dosa. Konsep penebusan punya indikasi sebagai berikut: ada yang harus ditebus,
ada oknum yang kepadanya tebusan tersebut dibayarkan, ada orang yang
membayarkan tebusan tersebut, dan ada alat untuk membayar tebusan tersebut. Siapa atau apa yang harus ditebus?
Setiap orang yang berdosa berada di bawah perbudakan dosa dan di bawah murka
Allah. Perbudakan dosa dan murka Allah
inilah yang membuat manusia menderita. Jadi, kita manusia
yang berdosalah yang perlu ditebus (Kol. 2:14; Rm. 3:19). Siapa yang menerima
tebusan tersebut ? Allahlah yang menerima tebusan tersebut (Ef 5:2; bdg. Kej.
8:20,21). Kita ditebus dari kutuk hukum
Taurat yang notabene dibuat oleh Allah (Gal. 3:13). Jadi, kita ditebus dari dosa sebab
kuasa dosa adalah Hukum Taurat dan dari kekuasaan iblis sebab iblis berkuasa
atas maut (kematian).(Bdk. Ibr 4:12).
Ada dua istilah penting yang dapat menjelaskan konsep ini.
Konsep pertama ialah "propitiation", yakni menenteramkan melalui
mempersembahkan kurban. Murka Allah berbalik dari seseorang. Konsep berikutnya
ialah "expiation", yakni perbuatan yang membebaskan dari konsekuensi
dosa. Siapakah yang membayarkan tebusan tersebut? Hanya Kristus. Dalam konteks
Perjanjian Lama, seorang yang berdosa harus membawa kurban penebus dosa kepada
Imam yang berhak menghadap Allah di tabut perjanjian. Jika itu berkaitan dengan
dosa semua orang, harus ada Imam yang betul-betul kudus karena Allah adalah
kudus (hanya yang kudus dan tak bercacat yang boleh menghadap Allah). Tidak ada satu manusia pun yang tidak di
bawa kepada kutuk hukum Taurat, karena itu Kristus harus menjadi manusia dan
menjadi satu- satunya Imam yang layak mempersembahkan kurban di hadapan Allah.
Apa alat pembayaran tebusan tersebut? Tubuh dan darah Kristus sendiri (Ef. 1:7;
1Tim. 2:6; latar belakang Perjanjian Lama mengharuskan kurban sebagai penebus
salah/dosa). Inilah yang menjadi dasar pengharapan; kita dapat
bebas dari murka dan hukuman Allah. Kita bebas dari perbudakan dosa.
2. Pendamaian (reconciliation): 2 Korintus 5:18-21; Roma
5:8-21; Kolose 1:20-22; Efesus 2:14-16. Kata pendamaian menunjukkan bahwa
sebenarnya ada oknum-oknum yang bermusuhan dan biasanya juga ada juru damai di
antara oknum yang bermusuhan tersebut. Allah yang suci tidak mungkin
didekati oleh orang yang berdosa. Sebab dosa adalah
tindakan melawan kehendak dan ketetapan Allah (Hukum-Hukum Allah Yang Suci)
secara sengaja. Jadi, orang yang berdosa adalah seteru atau musuh Allah.
Allah dan manusia perlu didamaikan. Mengapa perlu didamaikan? Sebab manusia adalah
bagian dari Allah, atau lebih jelasnya manusia diciptakan oleh Allah, milik
Allah. Karena itu, Ia harus membawa kembali ciptaan-Nya itu ke dalam
tangan-Nya. Alasan berikutnya, manusia
sesungguhnya tidak dapat hidup tanpa Allah. Manusia perlu bersekutu dengan
Allah karena manusia memiliki unsur roh yang dihembuskan dari Allah Pencipta
(Kej. 2:7; Pkh. 12:7). Artinya, manusia sesungguhnya dapat dikatakan
sebagai manusia yang sejati apabila ia bersekutu dengan Allah, Penciptanya. Dalam perspektif inilah dasar pengharapan Kristiani diletakkan, yakni
kita boleh menghampiri dan bersekutu dengan Allah kembali karena pendamaian
yang dilakukan oleh Kristus. Pendamaian ini menghapuskan segala
aib dan dosa manusia karena semua itu telah ditanggung oleh juru damai yaitu,
Yesus Kristus. Tuhan Kristus, Tuhan Kehidupan membuat kita berdamai
dengan Allah oleh Injil.
3. Pemulihan. Manusia adalah gambar dan rupa Allah. Manusia yang berdosa adalah gambar Allah yang rusak. Persekutuan dengan
Allah memungkinkan pemulihan kembali gambar Allah yang rusak itu.
Hidup kita disempurnakan dari hari ke hari, dan pada waktu Yesus datang kedua
kali, kita dinyatakan sempurna. Inilah dasar pengharapan kita, yakni
dengan kematian Kristus kita diubahkan semakin lama semakin sempurna, semakin
lama semakin baik di hadapan Allah. Proses ini mengandung unsur
providensia/pemeliharaan Allah terhadap umat-Nya (Yoh. 17:11; 1Tes. 5:23; 1Ptr
1:5).
Sebuah lagu yang alkitabiah ditulis, "Sedikit demi
sedikit, tiap hari tiap sifat Yesus mengubahku. Sejak kutrima Dia masuk dalam
hatiku Yesus mengubahku. Dia ubahku, oh Juru Selamat. Ku bukan seperti yang
dulu-dulu lagi. Meskipun nampak lambat namun kutahu, kusemakin sempurna
nanti." Lagu ini mengungkapkan kebenaran bahwa seseorang yang
hidup bergaul dengan Allah di dalam Yesus Kristus, ia akan dipulihkan dari hari
ke sehari menuju keserupaan dengan Yesus (1Yoh. 2:6).
Yesus Kristus adalah penentu nasib kita dalam kekekalan. Apakah seseorang akan masuk dalam kekekalan di bawah
hukuman Allah, yakni di neraka, ataukah seseorang akan masuk dalam kekekalan
kemuliaan Allah di Surga? Petrus pernah berkhotbah,
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia
(Yesus Kristus) , sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kis.
4:12). Karena itu, secara sederhana dapat dikatakan bahwa manusia
akan masuk surga karena percaya pada Yesus Kristus, atau seseorang akan masuk
dalam hukuman Allah di dalam neraka karena tidak percaya kepada Yesus Kristus
Sang Penentu Kekekalan itu. Surga atau
neraka ... di mana tempat kita kelak?
Soli Deo Gloria
Doa : Bapa surgawi, Bapa yang penuh kasih dan
rahmat. Kami bersyukur buat anugerah keselamatan yang Engkau berikan dan
karuniakan kepada kami. Kami orang yang berdosa dan malang,yang sudah terkutuk
dan binasa ,yang sudah dijatuhi hukuman kekal.Terjual habis kepada
dosa,dicengkram neraka, maut dan kerajaan maut.Tetapi oleh karena kasih-Mu ya
Bapa,oleh karena kasih-Mu ya Tuhan,Engkau mengutus Yesus Kristus Anak-Mu yang
tunggal menjadi manusia.Untuk menebus segala
dosa,pelanggaran,kesalahan,kesesatan,pembrontakan dan kefasikan kami. Sehingga
kami beroleh kasih karunia,pengampunan dosa,keselamatan dan hidup yang kekal.Sehingga kami
menjadi anak-anak Allah,menjadi umat-Mu dan menjadi ahli waris kerajaan
sorga.Terimakasih ya Bapa yang baik.Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa,bersyukur
dan berterimakasih kepada-Mu.Amin.
Luar biasa. Kerja keras yang tidak gampang untuk menulis artikel begitu banyak. Biarlah jerih payah Penulis dibalas berlipat-lipat kali oleh Tuhan Yesus.
ReplyDeleteGBU
Hendrik Leverty
www.business-wisdom.org
TULISAN ITU SEMUA PENUH DGN KEBOHONGAN
DeleteYang bohong dan dusta itu Muhammad,Al-Quran dan Islam !..wakakakak...kwkwkwkwk..
Deletependeritaan dahsyat.
Deletehttp://sahabat-gembala.blogspot.com/2009/01/opini-analisis-atas-pengaruh-sesat-da.html
ReplyDeleteKeputusan untuk “membuang “ injil Gnostik pada saat itu didasarkan pada pertimbangan bahwa
injil –injil tersebut tidak pernah menekankan keselamatan yang dibawa oleh Jesus Kristus
melalui cerita kematian, kebangkitan dan kenaikannya ke sorga.
http://sahabat-gembala.blogspot.com/2009/01/opini-analisis-atas-pengaruh-sesat-da.html
ReplyDeleteKeputusan untuk “membuang “ injil Gnostik pada saat itu didasarkan pada pertimbangan bahwa
injil –injil tersebut tidak pernah menekankan keselamatan yang dibawa oleh Jesus Kristus
melalui cerita kematian, kebangkitan dan kenaikannya ke sorga.
di dalam Isi Torah , Zabur dan Injil yang asli ( barnabas ) memang tiada pernah disebutkan Jesus sbg tuhan..Jesus / isa adalah nabi. . . maka dari itu, paus paulus dan sekutu Iluminatinya mencoba merubah injil dan mentuhankan nabi isa... sehingga dari 12 murid nabi isa, hanya 4 yang diakui dan dijadikan injil dalam perjanjian baru..
napa ribur-ribur sih.....orang Kristen tuh robah-robah Injil kan biar mereka bisa maen freesex,homosek.........sama pantat anjing juga bole.........
ReplyDeleteKok ribut sih, ini orang dari goa hantu lagi ngiri, karena nabinya tidak pernah dinubuat dalam sejarah agama apapun.
Deleteenakk dong..............
ReplyDeletehttp://www.answering-islam.org/indonesian/al-quran.html, http://www.sarapanpagi.org/menjamu-tuduhan-dan-salah-paham-vf36.html, http://indonesia.faithfreedom.org/forum/sex-muhammad.html
ReplyDeleteemang Kristen tuh ajrannya kayak gitu tuh.....boleh apa aja kayak anjing
ReplyDeleteJelas sudah perbuatan sebaik apapun yang dilakukan oleh setiap manusia tidak akan berkenan dihadapan Tuhan karena semua manusia itu berdosa, namun percaya kepada Tuhan Yesus kita akan diselamatkan dari hukuman murka Tuhan, hidup kita akan dipulihkan dan semua dosa kita diampuniNya dan semua perbuatan baik kita akan berkenan dihadapan Tuhan dan kita pasti masuk surga bersama dengan Tuhan Yesus, Haleluya..min
ReplyDeleteSemua agama itu baik & benar adanya,, hanya orang2 bodoh yg tidak paham arti sesungguhnya dari tujuan agama itu sendiri..
ReplyDeleteWedus
ReplyDeleteSaya denger di Surganya kristen masih ada peperangan ya mas...? perang lawan naga katanya..?
kalau sudah masuk surga katanya kita dijadiin pelayan oleh Allah...? masak masuk surga hanya untuk jadi pelayan...??!! cape dech
Tuhan Yesus Sayang Kalain saudara ku...:)
ReplyDeleteWOIII INGAT YESUS TUHAN YG KAMU SEMBAH ITU PENGHIANAT
DeletePenghianat apa Nya, dia rela mati untuk manusia.
ReplyDeletelagi pula kalo kamu mau katakan yang di salibkan itu bukan Yesus,karan pada baca injil barnabas ama injil tomas, yang baru baru aja di temukan ko kamu percaya sih.....?
lagi pula buat apa kamu hina agama orang dalam agama kalian nga punya Kasih ya
JESUS BLESS YOU
Hanya Yesus satu-satunya penyelamat dunia ini, coba anda tanya nabi mana yang bangkit setelah kematian ? Budha mati tidak bisa bangkit, Muhammad mati tidak ada kebangkitan juga, begitu juga yang lainnya semua mati tidak ada yang bangkit hanya Yesus saja yang Bangkit dan hidup selama-lamanya, begitu juga bagi orang yang percaya kepada Yesus maka dia akan memperoleh hidup di Surga walaupun sudah mati jasmania
ReplyDeleteBahkan Nabi M, mengatakan" sesungguhnya diakhirat keselamatanku ada di tangan Isa"
DeleteDidalam kitabmu sendiri tertulis kok, Nabi Isa itu yang akan menyelamatkan kalian bagi yang percaya kepada Nabi Isa...
ReplyDelete