"Kristen Messianik (Semitic Christian) yang berakar ke Ibrani (Judaism) yang merupakan ibu kandung gereja mula-mula.Yeshua Hamashiach adalah Keselamatanku dan Torah adalah Kesukaanku"
“Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja. Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya. Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang. Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan? Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja! Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami. Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”( Yesaya 40:12-31 )
Apa yang menjadi jaminan bagi Israel bahwa janji pemulihan akan ditepati ? Sekian lamanya Israel berada di pembuangan, terhina, dan tanpa daya. Bukankah itu merupakan bukti bahwa Allah mereka tidak berdaya melawan dewa bangsa Babel, yang menjajah mereka ? Justru kelepasan dari pembuangan adalah bukti nyata bahwa sesungguhnya Allah Israel jauh lebih berkuasa dari ilah-ilah bangsa kafir yang tak lebih daripada patung tuangan atau pahatan buatan manusia ( Yes 40:18-20).
Melalui nabi Yesaya Allah memberitahukan bahwamasa hukuman mereka sudah selesai dan mereka akan segera bebas. Dan Nabi Yesaya memberitahukan suatu nubuat kepada bangsa Israel, bahwa Allah akan memulihkan umat-Nya setelah selesai menanggung hukuman karena dosa-dosa mereka.
Allah Israel tidak dapatdibandingkan dengan apapun. Dia adalah Allah Pencipta langit dan bumi, dunia dan segala isinya dan semua yang ada didalamnya. Benda-benda di langitpun adalah ciptaan-Nya ( Yes 40:26 ). Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan-Nya, termasuk bangsa-bangsabesar seperti Babel. Bangsa Israel boleh merasa ngeri dan takut dengan negara adikuasa seperti Babel, tetapi di mata Allah, Babel tak lebih daripada setetes air dalam timba atau sebutir debu pada neraca ( Yes 40:15). Dalam sekejap, bila Allah menyatakan penghakiman-Nya, para penguasa dunia ini segera sirna ( Bdk. Yes 40:23-24 ).
Allah seperti itulah yang memiliki Israel. Kalau begitu mengapa Israel merasa tidak diperhatikan Tuhan ? ( Bdk Yes 40:27). Pembuangan tidak membuktikan bahwa Allah tidak berdaya. Pembuangan justru membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang adil, yang membalaskan dosa dengan penghukuman. Allah tetap Allah yang kekal, yang kuasa-Nya tidak berubah, dan pengertian-Nya jauh melampaui akal manusia. Manakala Israel di pembuangan mengakui semua ini, mereka tidak perlu putus asa. Justru dengan berpaling kepada Dia dan mengakui sekali lagi kedaulatan-Nya, Israel akan dikuatkan dan diteguhkan. Mereka tidak akan kecewa mengharapkan Tuhan ( Yes 40:31).
Kita bersyukur bahwa melalui penebusan Kristus kita diangkat menjadi anak-anak Allah, dan kita boleh menjadi umat-Nya dan Dia menjadi Allah kita. Sehingga di dalam Kristus Allah Israel adalah Allah kita.Dulunya kita adalah bangsa kafir (diluar Israel/bukan bangsa Yahudi) yang tidak mengenal Allah. Orang Israel (Yahudi) adalah anak Allah karena kelahirannya, oleh karena nenek moyang ( Bdk Hosea 11:1, Kel 4:22, Roma 9:4). Orang Kristen ( kita umat Kristen) adalah anak Allah berdasarkan pembaptisan dan mulai ketika kita dibaptis. Dalam baptisan kita menerima kedudukan seorang anak, sekaligus menerima Roh yang membuat kita sanggup hidup sesuai dengan kedudukan itu. Dan kita (gereja Kristen) dicangkokkan ke pokok zaitun yang asli yang ditanam TUHAN Yahweh yaitu Abraham dan keturunannya yaitu bangsa Israel.
Masalah apa yang sedang membuat Anda meragukan Tuhan ? Percayalah sekali lagi kepada Dia yang berdaulat di atas segala-galanya. Orang yang menantikan Tuhan tak akan kecewa. Mungkin Dia tidak menghapus semua beban berat itu. Namun yang pasti, Dia akan memberikan kekuatan-Nya pada kita agar kita dapat bertahan dan menang !
Saudara-saudara dalam Yesus Kristus, aku ingin menyampaikan kepada kalian semua perjalanan spiritual yang telah kualami, yang dahulu membuatku meninggalkan Anugrah Keselamatan dari Tuhan kita Yesus Kristus ke dunia kebingungan ritual agama islam. Bukan tujuanku untuk menyinggung perasaan para Muslim, tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menyebarkan kebenaran akan Tuhan Yesus dengan harapan menyadarkan umat Kristen yang bingung untuk tidak melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan dulu dengan beralih memeluk islam dan juga untuk menerangkan kepada semua Muslim mengapa aku kembali ke tangan penuh kasih Tuhan dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku berdoa agar kalian membaca kata-kataku ini dengan hati dan pikiran terbuka.
LAHIR SEBAGAI ORANG KATOLIK ROMA
Aku memeluk agama Kristen sejak usia muda. Ibuku dari dulu sampai saat ini merupakan penganut Katolik Roma yang taat. Di luar masalah setuju atau tidak dengan theologi Katolik, aku mengagumi imannya. Iman ini yang membuatku belajar di sekolah Katolik sewaktu masih anak-anak, dan juga menjadi pembantu pengurus altar di kebaktian Misa hari Minggu. Setelah aku dewasa, aku mulai melayani sebagai Usher dan bercita-cita jadi pastor Katolik Roma. Aku ingin mengabdi pada Tuhan dengan segala kemampuan yang kumiliki. Pada tahun-tahun belajar agama ini, aku mulai mempertanyakan apa sih yang kuikuti sebagai seorang Katolik karena melihat banyaknya dogma dan tradisi yang tidak tercantum dalam Alkitab.
Aku mulai merasa bahwa gereja Katolik merasa diri mereka sendirilah yang punya hak untuk mengartikan Alkitab sesuai anggapan mereka. Aku tidak mengerti bagaimana seseorang dapat mempelajari Alkitab dan percaya bahwa pada Maria yang adalah ibu perawan Tuhan kita Yesus, karena sebenarnya Yesuslah yang jadi perantara Tuhan dan manusia. Berdoa kepada Maria dan orang suci lainnya tidaklah perlu dan merupakan pelanggaran mutlak Perintah ke 1 dan 2.Akan tetapi, aku tidak bertujuan untuk mengecam Gereja Katolik atau umat Katolik karena mereka pun umat Kristen pula. Tapi aku merasa perlu menyampaikan hal ini untuk menjelaskan latar belakang mengapa aku meninggalkan Gereja. Setelah bertahun-tahun kemudian baru aku sadar bahwa kebingunganku akan iman Kristen bukanlah terletak pada paham Kristen itu sendiri, tapi pada interpretasi Katolik akan Kristen.
Hal ini jelas tampak pada banyak tulisanku tentang propaganda islam yang jelas menunjukan latar belakang ajaran Katolik dan bukannya ajaran asli Alkitab yang jadi jelas setelah aku menghabiskan waktu untuk mempelajarinya.
Beberapa tahun setelah aku meninggalkan Gereja, aku memeluk islam dan jadi Muslim, lalu mengganti namaku jadi Issa Ahmad Khalid. Aku mulai menulis kampanye melawan Kristen dalam mempromosikan Islam. Aku sangat terpengaruh oleh ajaran Sheikh Ahmed Deedat, sampai-sampai melakukan pengecaman yang sama yang dilakukannya. Hal ini jelas membuat banyak Muslim merasa senang, apalagi dulunya aku penganut Katolik taat.
ISSA AHMAD KHALID
Dengan nama Muslim baruku, aku menghabiskan beberapa tahun menjadi tokoh Islam berpengaruh di masyarakat Muslim lokal. Aku berkhotbah di banyak mesjid dan bahkan sempat muncul dua kali dalam acara TV dengan tokoh Muslim lokal lainnya. Aku malu untuk mengatakan bahwa waktu itu aku senang sekali membuat kaum Kristen marah dengan isi khotbahku. Aku bahkan mengambil sikap yang lebih kontroversial untuk menghina dan merendahkan iman Kristen dengan segala kemampuanku tanpa menahan diri sama sekali. Aku menyebut Alkitab sebagai kitab porno dan tak bermoral. Aku habiskan waktu berjam-jam mencari-cari dalam halaman-halaman Alkitab untuk menghina lebih lanjut. Aku bahkan juga mengartikan ayat-ayat di luar konteks yang dimengerti orang Kristen berpengetahuan manapun untuk mendukung tulisanku karena aku membayangkan menulis artikel tsb untuk orang awam yang tidak tahu apa-apa. Meskipun begitu harus kuakui bahwa segala tujuan jelekku terhadap Alkitab malahan nantinya membuktikan alasan kembalinya diriku pada iman Kristen.
KEBINGUNGAN AKAN ISLAM
Ada banyak hal yang akhirnya membuatku bingung dengan Islam. Tidak hanya kelakuan para Muslim saja, tapi juga dengan ajaran-ajaran dan literatur Islam juga. Faktor terutama di atas segalanya adalah karakter (sifat, perilaku) Muhammad yang tadinya kuanggap sebagai yang terbesar diantara para Nabi Tuhan (Allah), dan penerima wahyu Tuhan terakhir bagi umat manusia seperti yang dipercaya Muslim tertera di dalam Qur’an. Aku membaca banyak sekali literatur Islam sampai aku akhirnya percaya bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna, dan juga Muhammad adalah perwujudan kesempurnaan Tuhan. Literatur-literatur Islam tsb menggunakan Alkitab sebagai alat dan referensi untuk menunjukkan ke-sah-an kenabian Muhammad dan Islam. Di pihak lain, para Muslim (termasuk diriku sendiri) terus saja mengumbar bahwa Alkitab telah dikorupsi, tapi di lain pihak kami menggunakan Alkitab yang sama untuk membuktikan kenabian Muhammad. Ini jelas munafik total tidak hanya di pihak diriku saja, tapi pihak semua Muslim yang terus melakukan hal ini. Aku mengutip ayat-ayat Alkitab di luar pengertian aslinya agar bisa memutarbalikkan isinya untuk mendukung ideologi dan interpretasi Islam sendiri. Ini tidak berbeda dengan seorang pemanah yang curang. Jikalau pemanah yang jujur akan mengarah sasaran terlebih dahulu dan lalu menembakkan panah dengan tepat, pemanah yang curang menembakkan panah terlebih dahulu dan mendekatkan sasaran di sekitar letak panah itu. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut bahwa tiada bukti Muhammad ada di Alkitab seperti yang dikatakan para Muslim termasuk diriku sendiri dahulu. Semua bukti-bukti keberadaan Muhammad dalam Alkitab hanyalah karangan Muslim belaka. Ini kutunjukkan beberapa contohnya: “Ucapan illahi terhadap Arabia.” Yesaya 21:13. Dalam mengartikan ayat ini, Muslim akan mencoba dan meyakinkan semua orang yang mau mendengar bahwa ayat ini menyebut tentang Muhammad dan dunia Muslim sebagai penegak hukum Allah hanya karena ada huruf Arabia belaka. Tiada beban yang diletakkan pada Arabia seperti yang diungkapkan ahli Islam Sheik Ahmed Deedat di “Bible Combat Kit”, tapi ayat ini hanyalah berisi ramalan peringatan terhadap Arabia. Jika membaca dan mempelajari dengan seksama berdasarkan keterangan sejarah, isi ayat ini berhubungan dengan kaum Dedan yang tadinya bermalam pada orang-orang Arab ketika mereka melakukan perjalanan di padang pasir, tapi sekarang harus bermalam di semak belukar karena kaum Arab akan diusir ke luar dari tanah itu. Jadi jelas hal ini tidak ada hubungannya dengan Muhammad.
Ulangan 33:2
“Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kananNya tampak kepada mereka api yang menyala.”
Ayat ini mengisahkan perjalanan umat Israel di bawah pimpinan Nabi Musa; sewaktu mereka meninggalkan Mesir ke gurun pasir, untuk menerima Perintah Tuhan di Gunung Sinai, untuk akhirnya menuju Tanah Perjanjian di luar Paran dan membawa Perintah Tuhan. Para Muslim menganggap bahwa Gunung Paran dan Api yang menyala adalah Mekah dan Qur’an, dan bahwa Muhammad sewaktu masuk Mekah membawa 10.000 pengikutnya. Lagi, masalahnya bagi Muslim adalah fakta sejarah yang sudah jelas bahwa Musa mendidik generasi baru kaum Israel, setelah generasi yang tua mati, tentang perjalanan kaum Israel menuju Tanah Perjanjian. Tentang kata “puluhan ribu orang kudus”, adalah menggambarkan jumlah yang tidak terhitung banyaknya. Pada saat itu, literatur Yahudi belum mengenal angka nol, sehingga mereka memakai kata puluhan ribuan (plural) untuk menggambarkan jumlah ribuan yang banyak sekali. Juga, Gunung Paran tidak terletak di Arabia, tapi di gurun Sinai. Ayat ini jelas sama sekali tidak mengungkapkan apa-apa tentang kedatangan Muhammad.
"The villages that Kedar doth inhabit."Isaiah (Yesaya) 42:11 "Arabia and all the princes of Kedar."Ezekiel (Yeheskiel) 27:21
Sekali lagi, para Muslim tidak tahu fakta sejarah yang penting dalam ayat-ayat di atas. Memang benar bahwa salah satu anak Ismael bernama Kedar, tapi dengan menggunakan ayat ini untuk membuktikan kedatangan Muhammad adalah hal yang tidak berdasar sama sekali karena Kedar adalah juga sebutan bagi Arabia di masa Nabi Yesaya dan Yehezkiel. Juga Yehezkiel menerangkan dengan jelas bahwa dia menyebut para pedagang lokal sebagai pangeran-pangeran Kedar.
"For to you every vision has become like the words of a sealed book. You give it to someone able to read and say, read that. He replies, I cannot because it is sealed. You then give the book to someone who cannot read and say, read that. He replies, I cannot read."Isaiah 29:11-12
Muslim menggunakan ayat ini sebagai referensi Muhammad mendapat wahyu Qur’an, meskipun faktanya dia tidak bisa membaca. Muslim juga menganggap ayat ini menggambarkan Sura pertama Qur’an “Al-Fatihah” (Pembukaan) dan mereka lupa bahwa sebenarnya Sura ini bukan Sura pertama yang diturunkan kepada Muhammad. Ayat Yesaya di atas sebenarnya adalah tentang peringatan Nabi Yesaya terhadap bangsa Israel yang menentang firman Tuhan dan mengikuti nabi-nabi palsu (cocok emang buat si muhammad, nabi palsu. –RiD)
Ulangan 18:18
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya; dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Di sini Tuhan mengatakan pada Musa dan bani Israel bahwa Dia akan membangkitkan seoarang nabi dari kaum dan keturunan bangsa Israel. Muslim menggunakan ayat ini sebagai bukti kedatangan Muhammad berdasarkan fondasi yang goyah karena kaum Ismael (Arab) bukanlah saudara (kandung) kaum Israel melainkan saudara sepupu. Kata “saudara” yang sama juga digunakan di Ulangan 18:7 dan ini jelas menunjukkan bahwa “saudara”yang dimaksud di sini adalah saudara kandung (garis keturunan Abraham-Sarah; Ishak) dan bukan saudara sepupu (Ismail).
Mazmur 118:22-23
“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
Muslim mengaku bahwa ayat ini menggambarkan tentang Muhammad. Akan tetapi Tuhan kita Yesus Kristus mengutip ramalan ini di Matius 21:42-43 dan menyatakan bahwa Dialah pemenuhan dari ramalan ini. “Terang yang Akan Datang” yang disebut di Yesaya 42:1-2, 6-7 sekali lagi menyatakan tentang Tuhan Yesus yang datang ke bumi 600 tahun sebelum Muhammad lahir.
Yohanes 14:16-17
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi seperti yang semua umat Kristen ketahui, Yesus sebenarnya berbicara tentang Roh Kudus. Ayat itu dengan jelas mengatakan bahwa sang Penolong akan bersama-sama menyertai kita untuk selama-lamanya. Muhammad tidak menyertai kita selama-lamanya, karena dia sudah mati. Ayat itu juga mengatakan bahwa dunia tidak melihat atau kenal sang Penolong, tapi Muhammad dilihat dan dikenal banyak orang. Ayat itu juga mengatakan bahwa sang Penolong akan menyertai dan hidup di dalam diri kita; Muhammad jelas tidak dapat melakukan hal itu sebab dia bukanlah Roh. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa ayat ini berbicara tentang sang Penolong yang adalah Roh Kudus di ayat berikut:
Yohanes 14:26
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Sekali lagi kita bisa baca di Yohanes 16:7
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”
Di ayat ini pun para Muslim menganggap Yesus berbicara tentang Muhammad, tapi jika mereka mengerti akan Alkitab lebih jauh, mereka akan sadar apa yang dikatakan Yesus selanjutnya tentang nubuat ini ketika dia terangkat ke Surga: Kisah Para Rasul 1:4-5 "Do not leave Jerusalem, but wait for the gift My Father promised, which you have heard Me speak about. For John baptized with water, but in a few days you will be baptized with the Holy Spirit."
Yesus dengan jelas berkata sesuatu akan terjadi dalam waktu beberapa hari dan bukan 600 tahun seperti yang Muslim ingin kita percaya. Malah akhirnya memang nubuatan itu dipenuhi dengan turunnya Roh Kudus di Kisah Para Rasul 2:1-4.
Aku bisa terus saja memberikan contoh-contoh lain yang lebih banyak, tapi ini nantinya seakan membuatku menjelek-jelekkan Muhammad belaka dan membuat hubungan jelek dengan pihak Muslim. Akan tetapi pengetahuan baru ini dan ibadah agama Islam yang diulang-ulang membuatku sadar bahwa kebenaran Tuhan terletak pada Anugrah Keselamatan Yesus Kristus. Keselamatan tidak terletak pada penyerahan diri kepada orang Arab yang hidup hampir 1.400 tahun yang lalu dan sampai saat ini diikuti para Muslim secara fanatik. Banyak contoh artikel kesaksian di www.answering-islam.org yang menunjukkan hal itu.
Hal yang paling jelas adalah Muslim hidup dalam ketakutan atas Tuhan atau sesama Muslim. Sebagai orang Kristen, aku tidak takut akan ancaman api neraka sebab aku telah menyerahkan diriku dalam Anugrah Keselamatan dari Tuhan Yesus. Hal ini tidak didapat para Muslim karena Qur’an mengajarkan bahwa Tuhan menyelamatkan siapa yang Dia Kehendaki dan mengutuk siapa yang Dia Kehendaki. Hal ini membuat Muslim bertanya-tanya apakah mereka akhirnya bisa masuk surga meskipun sudah banyak melakukan perbuatan baik. Karena pemikiran seperti inilah, banyak Muslim yang mati dalam nama Tuhan dan Islam, dengan menyebut diri mereka sebagai martir.
Tapi arti martir dalam Kristen sangatlah berbeda dengan martir dalam Islam. Muslim percaya mereka yang mati dalam perang demi Allah adalah martir. Kristen percaya bahwa martir adalah mereka yang mati untuk mempertahankan imannya dan menolak untuk menyangkal iman mereka terhadap Yesus Kristus.
AKU BERSAKSI
Selain tulisan kesaksian ini, aku telah menyatakan secara jelas kepada para Muslim yang dulu kupanggil sebagai saudara-saudaraku bahwa aku kembali kepada iman Kristenku. Sedihnya, aku diejek dan dihina, juga diancam karena terang-terangan murtad. Aku kaget sekali bagaimana aku diserang dengan sengit, tapi aku hanya takut pada Tuhan dan bukan pada orang. Yesus mengajarkan kita untuk takut pada mereka yang dapat menghancurkan jiwa dan bukan mereka yang dapat menghancurkan jasmani.
Ironisnya, diantara para Muslim yang kuberitahu tentang kemurtadanku ada orang yang memiliki website Islam. Dulu aku memberi banyak sumbangan tulisan bagi propaganda Islam di websitenya. Tapi meskipun aku telah menyatakan murtad dan kembali ke Kristen, tulisanku tetap saja tercantum di websitenya. Aku telah minta dia menghilangkan tulisanku, tapi dia hanya mengganti namaku dengan inisialku (AT) dengan menyatakan bahwa tulisan-tulisanku itu dibuat orang yang baru masuk islam. Sikapnya sangatlah munafik.
Dia tidak sadar bahwa dengan melakukan hal itu, dia berarti juga menentang agamanya sendiri. Saat ini di lingkungan Muslim aku sudah dianggap sebagai murtadin. Orang Muslim yang terus berhubungan dengan diriku bisa dianggap murtad pula. Karena karya-karya tulisanku masih ada di websitenya, dia secara tidak langsung tetap berhubungan denganku, dan sikap ini bertentangan dengan isi banyak Hadis tentang Muhammad. Artikel-artikelku dulu itu bisa dilihat disini(www.answering-christianity.com)
. Aku tidak bangga akan tulisan-tulisanku, dan ini akan jadi sesuatu yang memalukan untuk jangka waktu lama dalam hidupku. Tapi aku dulu memang tidak tahu banyak tentang Alkitab dan akhirnya pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus tumbuh dan aku kembali kepadaNya. Halleluya!
Aku berdoa agar kesaksianku yang singkat ini bisa mencerahkan mereka yang membacanya, jadi bahan bacaan yang menenangkan bagi mereka yang mengalami hal serupa, dan jadi sumber pengetahuan bagi mereka yang memilih untuk ikut si Muhammad atau Yesus Kristus.
Aku sekarang hidup berdasarkan Anugerah Keselamatan dari Tuhanku dan Juru Selamatku Yesus Kristus. Aku mempersiapkan diri akan kedatanganNya kembali yang bisa terjadi di waktu kapanpun. Aku sekarang bekerja bagi Tuhan, jadi seorang Pendeta, dan membagi-bagikan kesaksianku pada siapa yang mau mendengarkan.
Bagi mereka yang menuduh bahwa Alkitab bertentangan dengan isinya sendiri, aku nyatakan bahwa hal itu tidak benar. Alkitab bertentangan dengan cara hidup mereka yang menuduh hal seperti itu. Bagi mereka yang mencoba membenarkan “kesalahan” Alkitab, sebaiknya biarkan Alkitab memperbaikimu. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku bisa saja terus mengecam Islam, Muhammad dan Qur’an, tapi semua yang ingin kusampaikan sudah ada disini (www.answering-christianity.com)
Knowledge is power, pengetahuan adalah kekuatan. Jika kita miliki kekuatan itu, kita bisa mengajar orang lain. Aku ingin menganggap diriku sebagai bukti tentang hal kekuatan tsb. Terima kasih atas kesediaan kalian membaca kesaksianku. Semoga Tuhan memberkati kalian melalui Anugerah Keselamatan dari Yesus Kristus. Amen!
Sumber : Situs “ Data Islam ::Kajian, Analisa dan Bedah Islam”
“Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” ( 1 Korintus 3:5-9 )
Umumnya kata “hamba” kita pakai untuk menghambakan diri kita di hadapan Allah. Kita mungkin pernah mendengar arti hamba atau budak dalam Perjanjian Baru (PB), yaitu pada sistem perbudakan zaman itu di mana para budak adalah orang-orang yang berstatus sangat rendah, bahkan lebih rendah dari hewan. Tak punya hak, tak mendapat upah, hidupnya dimiliki dan dikontrol oleh tuannya.
Tidak heran bila di kalangan tertentu, para orangtua keberatan jika anaknya ingin menjadi hamba Allah. Bagi mereka, status sosial hamba Allah adalah rendah, begitu pula perekonomiannya. Namun sebagian kelompok berpandangan lain. Mereka justru merasa terhormat bila anak mereka menjadi hamba Allah. Sebab dalam pandangan mereka, menjadi pendeta atau menduduki jabatan resmi gerejawi tertentu, justru meningkatkan pengaruh dan status sosial mereka.
Nah, yang mana yang anda setujui ? Yang mana yang anda hayati ketika terlibat dalam pelayanan atau waktu merespons ajakan untuk melayani ? Rasul Paulus memperkenalkan istilah lain untuk menjadi seorang yang melayani Allah. Ia menyebut dirinya dan semua yang terlibat dalam penginjilan, misi, penggembalaan, pembangunan gereja, dan berbagai bentuk pelayanan lain, sebagai “kawan sekerja Allah”, sambil tetap memakai istilah pelayan Tuhan. Dalam perusahaan, “kawan sekerja” atau “ partner” biasa juga disebut kolega, atau rekanan. Ini menunjukkan kedudukan yang sangat penting dan terhormat.
Konsep paradoks ini sebaiknya ada bersamaan dalam diri tiap orang yang terlibat dalam pekerjaan Allah. Kita yang sudah dilahirbarukan oleh Roh Kudus adalah hamba-Nya karena kasih karunia-Nya yang menyelamatkan, membuat hidup kita adalah milik-Nya ( Bdk Roma 6:22 ). Kita adalah kawan sekerja-Nya sebab dalam keajaiban anugerah dan cara Ia mewujudkan rencana-Nya, Ia menjadikan kita rekan-Nya. Jika konsep ini benar-benar kita hayati, pasti radikal praktiknya ! Kita tidak akan bersaing dengan sesama pekerja Tuhan, tetapi bekerja sama ! Kita tidak menilai pelayanan dari cara pandang yang lepas dan pecah, tetapi dari persfektif kebersamaan yaitu keutuhan tubuh Kristus. Kita bersyukur boleh berjuang dan semua yang kita kerjakan saling melengkapi dan Allah nyata berkarya di dalamnya !
“Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung kesaksian. Miktam dari Daud untuk diajarkan, ketika ia memerangi orang Aram-Mesopotamia dan orang Aram-Zoba, dan ketika Yoab pada waktu pulang telah memukul kalah dua belas ribu orang Edom di Lembah Asin. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami! Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab bumi telah goyang. Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan. Kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kauberikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap panah. S e l a Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, berikanlah keselamatan dengan tangan kanan-Mu dan jawablah kami! Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya: "Aku hendak beria-ria, Aku hendak membagi-bagikan Sikhem, dan lembah Sukot hendak Kuukur. Punya-Ku Gilead dan punya-Ku Manasye, Efraim ialah pelindung kepala-Ku, Yehuda ialah tongkat kerajaan-Ku; Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Aku melemparkan kasut-Ku, karena Filistea Aku bersorak-sorai." Siapakah yang akan membawa aku ke kota yang berkubu? Siapakah yang menuntun aku ke Edom? Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami, dan yang tidak maju, ya Allah, bersama-sama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita” ( Mazmur 60:14 )
Ada masa-masa suram dalam kehidupan umat Tuhan, yakni masa ketika Tuhan seolah marah dan meninggalkan mereka. Ini dirasakan ketika bangsa Israel kalah berperang melawan orang-orang Aram. Situasi ini membuat umat meratap karena merasa ditolak oleh Allah ( Mazmur 60:3-4 ). Yang mereka tahu, mereka adalah umat pilihan yang dikasihi Allah. Namun peristiwa yang terjadi membuat mereka terguncang. Tiang-tiang pemahaman mereka seolah runtuh karena keterkejutan. Bagi umat, kemarahan Tuhan bagai anggur yang membuat mereka pusing ( Maz 60:5). Maka dari kedalaman ratapan, umat Israel memohon pemulihan dari Tuhan. Umat Israel masih mengingat bahwa Tuhan yang berkuasa itu adalah Pemilik mereka, yang telah mengalahkan musuh-musuh mereka. Itulah sebabnya, walaupun situasi yang mereka hadapi saat itu bisa menggoyahkan iman, mereka tetap yakin bahwa Tuhan akan memimpin mereka meraih kemenangan. Dan mereka tahu pasti bahwa kemenangan mereka berasal hanya dari Allah. Hanya karena pertolongan Allah belaka maka mereka mampu mengatasi semua situasi itu .
Kesulitan dan krisis yang menghadang kita, seringkali menjadi momok yang menakutkan. Apalagi bila melihat kondisi dan kemampuan kita, kita mungkin akan mengira bahwa krisis itu tidak dapat kita atasi. Kita lupa bahwa Tuhan ada, melihat kita, dan siap mengulurkan tangan untuk menolong kita. Tuhan tidak akan tingal diam, asalkan kita tidak lupa untuk berpaling pada Dia dan setia berjalan dalam kehendak-Nya. Namun sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa situasi apapun yang kita hadapi, menang atau kalah, semua itu ada dalam kendali dan seijin Allah. Sebab itu kita harus bergantung pada Allah dalam berbagai situasi. Sebagai umat Allah, kita harus senantiasa bergantung pada kekuatan dan janji penyertaan-Nya.Yakinilah bahwa panji-panji keselamatan Tuhan akan selalu melindungi kita dari ancaman panah-panah api si jahat. Maka janganlah takut, berjalanlah maju dalam iman, dan kalahkanlah si jahat. Tuhan Yesus berkata : “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." ( Mat 28:20 )